[Season 3] CHAPTER 18

5.2K 449 108
                                    

[Jungkook Pov]

Jimin sudah melewatkan perkuliahan selama beberapa hari ini setelah aku meyakinkan dia untuk menghadiri kelas karena Ujian Tengah Semester (UTS) akan tiba kurang dari 2 bulan lagi. Aku tidak mau Jimin mendapatkan nilai buruk di Semester awalnya hanya karena tidak bisa mengikuti Ujian akibat sering absen, setidaknya aku ingin Jimin mendapatkan nilai grade B, walaupun aku berharap Jimin bisa mendapatkan nilai grade A disemua mata kuliahnya, tapi grade B sudah cukup untuk semester awal.

Ngomong - ngomong hari ini Jimin memiliki kelas pagi sekitar pukul 08:00am, jadi sejak subuh aku sudah bangun dan bersiap diri untuk menjemput dirinya di rumah kediaman keluarga Park. Setelah kejadian di Kampus tempo lalu, dimana kekasih ku mendapatkan pelecehan dari salah satu mahasiswa Fakultas Hukum yang namanya tidak ingin ku sebutkan, tuan Park melarang Jimin untuk kembali ke Dorm asrama selama beberapa hari.

Menurut Jhope yang menguasai materi gangguan kesehatan mental seseorang, kondisi Jimin bisa dibilang masih terguncang. Rasa trauma dan takutnya membuat Jimin jadi semakin takut untuk bertemu orang. Ia akan mudah sesak nafas jika dikerumuni oleh banyak orang. Maka dari itu, Jungkook rela mengantar dan menjemput Jimin entah dari kampus atau kembali ke rumah yang membutuhkan waktu satu jam dari Dorm demi menjaga dan merawat Jimin.

"Baiklah, semua sudah lengkap." Gumam ku sehabis mengecek barang - barang sebelum berangkat. Buku modul mata kuliah dan ponsel sudah dimasukan ke dalam tas lalu kunci mobil juga sudah ditangan ku, baiklah saatnya aku pergi menjemput pujaan hatiku.

Blam!
Aku menutup pintu mobil dan menaruh tas ranselku disamping sisi kursi, tidak lupa memasang sabuk pengaman. Selama aku memanaskan mesin mobilku, aku mengambil ponsel dari dalam tas lalu menaruh ponselku di Holder Dashboard mobil untuk menelepon Jimin, ahh...Tidak pagi ini aku ingin video call dengannya.

Tidak memerlukan waktu lama bagiku untuk menunggu Jimin mengangkat panggilanku, kini wajah imut Jimin ketika bangun sudah tertampil dilayar ponselku. Senang rasanya jika pagi ini di awali dengan melihat Jimin.

 Senang rasanya jika pagi ini di awali dengan melihat Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau baru bangun, eum ? Cepat mandi dan bersiaplah. Aku akan menjemput mu."

(Hemmm...)

Jawabnya singkat dengan ekspressi wajah super imut. Shit! Tidak bisakah ia menunjukkan wajah yang biasa - biasa saja. Rasanya aku ingin segera menikahinya agar setiap pagi aku bisa melihat wajah adorablenya itu.

"Jangan tidur lagi. Jika aku sampai disana ternyata kau masih tidur, kau akan mendapatkan hukuman dariku." Ancamku membuat ia semakin memanyunkan bibir plumnya itu.

Oh man!
Aku ingin menyerangnya sekarang juga. Jika kalian berpacaran dengan Jimin, maka cobaan seperti inilah yang akan kau rasakan setiap hari. Tidak mudah menjadi diriku, aku harus menahan diri agar tidak lepas kendali jika bersamanya.

2MOON Season 2 & 3 [KookMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang