[Season 2] CHAPTER 8

4.6K 479 73
                                    

Selama perkuliahan dimulai sudah banyak hal terjadi dalam kehidupan pemuda manis bernama Park Jimin. Ia merasa baru kemarin berada di atas panggung kompetisi pemilihan Bulan dan Bintang Kampus KonKuk University Tahun 2018.

Hari demi hari, bulan demi bulan ia lalui bersama dengan teman - teman dan kekasihnya selama menjadi Mahasiswa KonKuk hingga tanpa sadar ia sudah memasuki Ujian Tengah Semester (UTS). Waktu benar - benar berlalu begitu cepat dan Jimin baru menyadari bahwa ia telah mendapatkan masalah besar. Apakah itu ? Saat ini masalah terbesar Jimin adalah ia tidak hapal semua materi mata kuliah yang dari awal telah diikutinya, semua nol besar atau mungkin dibawah nol minus.

Dulu pada saat Sekolah Menengah Atas (SMA) Jimin sangat mencintai Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sehingga tanpa ragu ia mengambil Jurusan Sains di Universitas KonKuk, tapi sekarang Jimin merasa telah membenci mata kuliah yang berbau dengan IPA. Semua mata kuliah disemester ini kebanyakan adalah mata kuliah dasar yaitu Biologi Dasar, Kimia Dasar, dan lain sebagainya. Dimana materi itu telah Jimin pelajari pada masa sekolah dulu.

"Sial!" Umpat Jimin ketika membaca buku materi Kimia Dasar beberapa bab saja kepalanya sudah merasa sakit dan pusing. Jimin berani bersumpah bahwa ia telah berkonsentrasi selama perkuliahan berlangsung, tapi kenapa sekarang mendekati Ujian Tengah Semester ia merasa sangat malas hanya untuk membaca judulnya saja.

'Apakah aku benar-benar sudah bodoh ?.' Batin Jimin yang merasakan otaknya sudah berubah 180 derajat, dimana dulu ia sangat senang melihat angka dan rumus tapi sekarang otaknya menolak menerima hal itu.

"Arrgh...Aku menyerah!! Otak ku sudah berdenyut tidak karuan. Kita butuh seseorang untuk mengajari semua ini." Teriak Heechul sambil membanting buku modul ke atas meja berbahan kayu hingga membuat anak - anak yang ada di Kantin Kampus langsung tersentak kaget termasuk Jimin yang sedang menyandarkan punggungnya ke badan Chanyeol, hampir saja ia jatuh akibat terkejut mendengar suara Heechul yang semakin hari semakin menggelegar.

"Hei Jimin...apa kau punya kenalan orang cerdas yang bisa mengajari kita belajar ? Seperti Bulan Kampus yang ahli dalam mata kuliah kimia." Seru Kai memberi saran. Jujur saja Kai juga merasa otaknya sudah kusut.

"Tunggu, jika Kimia adalah subjek utama kita. Bulan yang seharusnya membantu kita adalah Bulan dari Fakultas Sains, dimana itu adalah Jimin. Jadi sama saja kita tidak memiliki harapan, Sial!!." Timpal Baekhyun yang mulutnya sekarang sudah sebelah dua belas dengan Heechul kalau bicara tidak disaring dulu. Mereka berdua itu suka sekali mengejek Jimin.

"Kau benar - benar Bulan Kampus yang tidak berguna, Jimin." Sambung Heechul yang tanpa sadar di angguki oleh teman - temannya.

"Oh, terima kasih atas pujiannya." Balas Jimin sembari mempoutkan bibirnya lucu hingga membuat Chanyeol dan Kai terkekeh pelan saat melihatnya.

"Pacar mu sepertinya bisa membantu kita. Ayo...panggil dia sekarang." Saran Chanyeol membuat mata Baekhyun dan Heechul langsung berbinar - binar.

'Great Idea, Yeollie.' Batin keduanya.

'Jungkook? Apa kalian benar-benar membutuhkan pertolongannya ? atau jangan - jangan kalian ingin melihat pria tampan saja ?.' Gumam Jimin yang matanya kini melirik tajam Heechul dan Baekhyun yang sedang senyum - senyum tidak jelas.

"Tidak bisa, dia ada kelas sekarang." Jawab Jimin lantang membuat kedua rahang Baekhyun dan Heechul seketika langsung anjlok.

"Sial! Kau tidak adil, Jimin-ah. Bukankah tiap malam kau selalu bersama dengannya, berbagilah dengan kami juga." Protes Heechul.

"Nde, kau harus pikirkan kami juga sebagai penggemarnya. Kita juga perlu asupan." Timpal Baekhyun membuat Jimin harus memutar bola matanya malas. Jika kedua uke frontal ini sudah berkoar, Jimin hanya bisa memijit keningnya. Kepalanya yang pusing sekarang bertambah pusing.

2MOON Season 2 & 3 [KookMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang