Part 1

5 0 0
                                    

"Cecil, lo kemana aja sih?" Vania langsung bertanya ketika ia bertemu dengan Cecillia di kelas. Cecillia hanya menjawab dengan tersenyum.

"Gue nanya lo serius Cil, malah ketawa". Timpalnya kesal.

Ketika Cecillia ingin menjawab Pak Sugandi, dosen mata kuliah Pengantar Ekonomi memasuki ruangan kelas. "Eh pak Sugandi dateng, duduk Van!" Titahnya kepada Vania.

Vania menoleh ke arah pintu kelas, yang ternyata sudah ada pak Sugandi. Ia pun segera mencari bangku kosong yang tersedia.

*****

Selsai kelas, Vania langsung menghampiri Cecillia yang masih membereskan peralatan tulisnya di bangku paling depan.

"Kantin yuk", ajaknya kepada Cecillia.

"Eh..", Cecillia mendongakan kepalanya dan sambil memasang ekspresi kaget karena suara Vania yang tibatiba mengintrupsi kegiatannya. "Gue mau ke perpus dulu Van, mau balikin ini". Katanya sambil menunjukan buku yang sedari tadi sudah ada di depan meja Cecillia.

Vania kesal, pasalnya Cecillia adalah orang yang susah sekali diajak bergaul dengan teman-teman kampusnya. "Selalu deh, lo beralasan mulu".

"Sorry Van, tapi ini emang udah jatuh temponya Van". Ada raut kecewa diwajah Cecillia, karena tidak bisa mengiyakan ajakan Vania.

Helaan nafas keluar dari Vania, "yaudahlah, kali ini lo gue bebasin. Lain kali lo harus mau ikut sama gue". Ancamnya kepada Cecillia.

Hanya anggukan dan senyuman yang dikeluarkan oleh Cecillia untuk membalas perkataan Vania.

"Gue duluan yah kalo gitu". Kata Vania sambil membawa kaca di saku tasnya yang tersampir di bahunya.

"Oke Van". Senyum tulus yang keluar dari Cecillia mengiringi ucapannya kepada Vania.

Kelas sudah mulai kosong, hanya tinggal Cecillia dan ada dua temannya yang ia ketahui namanya ialah Dani dan Gumi. Selsai membereskan peralatanya Cecillia langsung melangkahkan kakinya menuju perpustakaan pusat yang letaknya lumayan jauh dari fakultas Ekonomi.

*****

Tiba di perpustakaan Cecillia langsung mengembalikan buku di meja komputer yang sudah tersedia untuk peminjaman dan pengembalian.

Selsai dengan tugas pengembalian, Cecillia melangkahkan kakinya menuju ke bagian hobi yang di sana banyak sekali buku mulai dari buku olahraga, novel, fotografi, masakan, dan berbagai kegiatan hobi lainnya.

Cecillia belakangan ini mempunyai hobi baru yaitu, memasak. Sehingga ia langsung mencari buku resep di perpustakaan, sebenarnya kalau masalah resep bisa saja Cecillia searching di internet, namun ia memiliki pemikiran kalo yang ditulis di buku ini benar-benar niat tidak perlu lagi diragukan sumbernya, begitu katanya.

Ketika selsai mencari dan mendapatkan buku yang ia cari, Cecillia mencari tempat duduk untuk melihat-lihat dulu isi buku sebelum ia meminjamnya. Ia menuju meja yang terletak di pojokan dekat rak-rak buku hobi.

"Ya ampun", Cecillia kaget ketika ia sampai di meja tersebut ternyata ada satu orang laki-laki yang sedang menelungkupkan kepalanya di atas meja, Cecillia pikir ia sedanh tidur.

Cecillia ragu untuk duduk di situ, tapi ia pikir cuman melihat-lihat sebentar. Jadi ia mendudukan bokongnya di bangku yang tersedia, berjarak tiga bangku dari orang yang Cecillia pikir sedang tidur. Ia memulai membuka buku dengan hati-hati takut mengganggu orang yang sedang tertidur tersebut.

Tiba-tiba handphone Cecillia bergetar yang ia letakan di atas meja bersamaan dengan dompet dan buku resep yang sedang ia lihat. Tak hanya Cecillia yang terkaget karena getaran yang bersumber dari handphonenya tersebut, orang yang sedari tadi menelungkupakan kepalanya pun terkaget karena getaran tersebut. Hingga ia terbangun dan menoleh ke arah Cecillia yang sedang mengambil handphonenya dari atas meja.

Wajah laki-laki tersebut terlihat kesal karena tidurnya terganggu dikarenakan getaran handphone Cecillia. Ketika laki-laki tersebut menampakan wajahnya yang utuh Cecillia terkaget dengan sosok laki-laki tersebut. Ternyata laki-laki itu adalah Raka, teman SMA nya Cecillia oh ralat mungkin bukan teman tapi "gebetan". Cecillia baru mengetahui ternyata ia dengan Raka satu kampus.

Ada rasa senang yang Cecillia rasakan, karena ia masih bisa menatap wajah Raka dan yang paling Cecillia rasakan adalah senang sekali. Pasalnya, baru kali ini Raka melihat sosok Cecillia, ini adalah kisah tentang secret admirer.

Dear YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang