Chapter 23 : Hubungan Tanpa Status 🖤

3.6K 419 178
                                    

Disclaimer Masashi Kishimoto

Happy Reading!
.
.
.

"Udah baikan?" tanya Karin, baru bergabung di meja makan. Matanya melirik ke arah Sasuke yang ikut sarapan di samping Sakura.

Sakura mengayun-ngayun kedua kakinya yang tidak menapak di lantai, lalu tersenyum lebar dengan kepala mengangguk cepat seperti anak kecil. "Udahhh, Senpai minta maaf duluan ke Uyaaa!" jawabnya semangat.

Karin mengembuskan napas pelan seraya duduk di samping Sasori. Ikut lega mendengarnya. Kedua orang tuanya tidak ikut sarapan, Tsunade lebih memilih menemani suami di taman belakang setelah menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya. Sedangkan Sasuke sibuk mengunyah bagong alias bala-bala jagong, gorengan favoritenya.

Pagi ini sesuai janji Sasuke datang menjemput Sakura dan Tsunade memaksa pemuda itu untuk ikut sarapan bersama karena Sakura belum siap sepenuhnya, masih sibuk berdandan. Kebetulan juga ia belum sarapan dari rumah, entah kenapa tadi pergi buru-buru agar cepat sampai di rumah Sakura.

"Enak nggak bagongnya, Sas?" tanya Sasori basa-basi.

"Enak, Bang."

"Enaklah, makan gratis," sindir Karin dengan nada julidnya.

Sakura merengut. "Tetehhh! Nggak boleh gitu sama mantan sendiriii!"

"Uhuk!" Karin langsung tersedak mendengarnya. Blak-blakan sekali bocah satu ini.

"Ciyeee!" Sakura mencolek lengan Sasuke jahil, sedangkan yang dicolek hanya melirik tajam. "Mantannya keselek tuh bantuin kek, jangan mantan yang pertama yang dibantuin terusss!" sindirnya dan kali ini Sasuke yang tersedak.

Sakura menepuk-nepuk punggung Sasuke cukup kencang, melihat itu Sasori tertawa geli. Rusuh sekali dengan drama permantanan ini.

"Pelan-pelan makannya, jangan kayak orang kelaparan. Atau jangan-jangan nggak pernah nemu bagong seenak ini, ya?"

Pertanyaan konyol Sakura langsung dibalas pelototan oleh Sasuke dan Karin lebih memilih menghabiskan nasi uduknya cepat-cepat agar bisa berangkat lebih dulu. Pusing kalau lama-lama semeja dengan orang-orang setress, bisa-bisa ia ikut setress.

Lagi-lagi Sasori tertawa melihat tingkah adik bungsunya. Terlihat lebih ceria walau saat Sasuke datang ia hampir menyambutnya dengan bogem mentah, beruntung Sakura cepat menjelaskan.

Tak lama sarapan sudah selesai dihabiskan. Karin membereskan piring-piring dibantu Sasuke, sedangkan Sakura kembali ke kamar mengambil tas dan sepatu, begitu pula Sasori masuk ke kamar untuk bersiap. Jadilah di dapur hanya ada mereka berdua, suasana terasa hening hanya terdengar suara dentingan piring saling berbenturan.

Karin mencuci piring, dan Sasuke bagian mengelap piring dengan lap kering. Keduanya saling diam beberapa saat sampai akhirnya Karin yang bersuara lebih dulu.

"Lo serius nggak sih sama adek gue?"

Bukannya menjawab Sasuke malah menatap Karin dengan wajah datarnya.

"Ekhem!" Karin berdeham menetralisasi kegugupannya ditatap sang mantan. Bohong kalau dirinya tidak salah tingkah. "Iya iya gue tahu gue cantik, tapi jangan kelamaan gitu natapnya nanti lo naksir lagi bahaya," sindirnya setenang mungkin.

SasuSaku WhatsApp (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang