Disclaimer Masashi Kishimoto
Happy Reading!
.
.
."Gue putus." Suaranya terdengar dingin.
Kedua bola mata Sakura membulat sempurna. Ia kira keributan yang dibuat Karin tadi tidak akan berdampak separah ini.
Atau semua ini salahnya? Seandainya Senpai mengikuti Karin pasti tidak akan runyam seperti sekarang, bukan?
"Senpai jangan nangis." Sakura menatap Sasuke dengan tatapan sendu. "Uya jadi ikut sedih lihatnya."
Sasuke mengerutkan keningnya. "Gue nangis? Kata siapa?"
"Kata Uya lah, Senpai nangis gara-gara sedih putus sama Teh Karin, kan?"
"Gue nangis dari mana? Nggak ada air mata yang nongol. Air mata aja menolak keluar." Sasuke menepuk-nepuk kedua pipinya meyakinkan kalau di sana tidak ada setetes pun air mata.
"Itu mata Senpai sembab, apa kalau bukan nangis coba?"
"Sembab? Ohhh mungkin bekas tadi mata gue perih berair pas bantuin Mamah motongin perbawangan."
"Bohong banget, mana ada cowok mau bantuin Mamahnya di dapur."
Sasuke mengangkat dua jarinya membentuk hurup V. "Sumpah, kalau lo nggak percaya tanya aja Mamah gue. Ngapain juga gue nangis gara-gara putus sama Karin. Lo ada, ngapain sedih."
"Senpai bilang apa?"
"Nggak bilang apa-apa."
"Bohong banget. Curiga."
"Anak kecil nggak usah curiga-curiga."
"Terus Senpai beneran udah putus sama Teh Karin?"
"He'em."
"Siapa yang minta putus duluan?"
"Karin."
"Kapan putusnya? Lewat telepon?"
"Tadi ... iya lewat telepon, udah males gue ketemu sama Karin. Dikira nggak sakit hati apa diselingkuhin. Minimal cari selingkuhannya yang cakepan dikit dari gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
SasuSaku WhatsApp (REVISI)
Fanfiction[Fanfiction SasuSaku] Sakura itu cegil alias cewek gila. Tidak pernah jatuh cinta tapi sekalinya jatuh cinta tidak ada yang bisa menghentikannya. Ia mencintai tapi tidak ada rasa ingin memiliki. Baginya, hanya berkirim pesan di WhatsApp tanpa memb...