uks sedang ramai saat itu, entah ada yang ingin meminta obat atau ada yang ingin sekedar beristirahat di dalam ruang uks yang dingin nya ngalahin hotel bintal lima di ujung kota. ga deng, lebay.
Tapi ruang uks disekolah yang katanya unggulan itu memang adem, jendela lebar yang bisa dibuka saat hari sedang teduh ataupun ac yang biasa disetel saat para anggota pmr lebih memilih santai di uks daripada belajar dikelas itu jelas salah satu tempat paling pewe di sekolah.
"ka seoyeon itu ada yang ke gores kakinya tapi gamau di bawa ke uks gimana?"
Soyeon yang sedang sibuk mencatat persediaan obat menoleh, melihat Somi masih membawa tas p3k dan terlihat lelah, "suruh yang laki-laki aja som, sapa tau dia malu kalo yang nanyain cewe,"
"yang laki pada sibuk kak, ini yang stand by cuma gue sama kak chaeyoung"
"yaudah lo masuk dulu gih ngadem, biar gue yang jaga"
Somi tersenyum lebar, akhirnya bisa istirahat setelah lelah mondar mandir kesana kemari, "thanks kak seoyeon cantik hehehe"
"iya dah sana masuk lo," seoyeon mengibaskan tangan nya, menyuruh somi segera masuk lalu berjalan ke pinggir lapangan futsal.
matanya mencari lelaki dengan kaki yang tergores di bangku cadangan namun tidak ada.
"Daehwi! Mana tadi yang katanya kakinya ke gores?"
Daehwi yang kebetulan sedang lewat menoleh, "udah di pos jaga kak, dianya gamau ke uks"
Seoyeon mengangguk, paling tidak kaki laki-laki itu sudah diobati. "yaudah gue mau nge cek ke pos jaga dulu, lo kalo ke uks bilangin ke Eunbin tadi gue baru beli persediaan obat gue taro di lemari"
Daehwi mengangakat jempol nya dan berlalu ke uks, sedangkan Soeyeon melangkah kan kakinya ke pos jaga uks di sebelah tenda panitia.
"Jinsol, ada yang perlu dibantuin ga?"
gadis kurus semapai yang sedang mengambil obat itu menoleh, "gaada sih kak, hari ini syukur ga ada yang luka serius,"
Seoyeon mengangguk lalu menatap sekeliling tenda, "mana tadi yang katanya kaki nya ke gores?"
"oh itu disebelah ka Jinyoung, dia gamau ditutup tuh ka lukanya, stress gue bilangin nya"
Seoyeon terkekeh kecil dan menepuk pundak gadis itu pelan lalu mendatangi pemuda di sebelah Jinyoung.
"lo yang katanya kakinya ke gores ya?"
lelaki dengan sepatu hijau army itu mengangguk, "iya, tapi udah kaga papa. kegores doang mah ga berasa sakitnya"
Seoyeon mendecih lalu mengambil revanol, kapas, dan hansaplast dari kotak p3k, "tapi kalo luka nya dibiarin kebuka gini ga baik lah ege, bisa jadi kunat nanti"
"gapapa juga lah-AWWW ANJIR LU GA IKHLAS APA GIMANA NGOBATIN ORANG HAH?!!"
"lah tadi katanya sakit nya ga berasa?"
"YA KALO LO TEKEN GITU BEDA CERITA LAH ANJIR"
Seoyeon menggeleng lalu membenahi sisa mengobati lelaki itu dan berdiri, "makanya gausah sok kuat, lo kira batman"
"ck! dasar nenek lampir"
"eh tapi tadi sapa dah nyoung? mayan mukanya"
"Seoyeon itu, cantik sih tapi galak, gacocok sama lo"
".......telek"
sampai rumah langsung nge-stalk dan berakhir aung aung karena ternyata si Seoyeon-seoyeon itu cantik pake banget walaupun kadang mukanya ga santai kalo foto.
KAMU SEDANG MEMBACA
heimat +Millennium sq
Fanfictiontentang si perempuan sinis dan pemuda penuh tawa.