Seoyeon sedang berbaring di kasurnya saat handphone yang ia taruh di meja samping tempat tidur ribut dengan notif line.
gadis itu mengambil handphone nya dan mengernyit. "ck ngapain dah ini orang."
Felix:
yeon
yeon
yeon
yeonSeoyeon:
Apa?
Felix:
mau dijemput pangeran ga?Seoyeon:
g mksh
Felix:
Serius nih?
Ga nyesel?Seoyeon:
Ga.Felix:
Kan lumayan tuh hemat bensinSeoyeon:
depan gang komplek gue orang jualan bensin.
Felix:
Oh
Tapi kalo martabak pandan di depan komplek gaada kan?Seoyeon:
ck
diajarin sapa lo nyogok gue pake martabak?Felix:
Hehehe
Besok gue jemput jam setengah tujuh
Nitee princess 😚
readSeoyeon mendecak lalu mematikan handphone nya, "ck, ini emot nya jijik banget kenapa sih."
gadis itu kembali merebahkan badan nya ke kasur sambil memandangi atap kamarnya yang dihiasi bintang bintang glow in the dark.
"tapi dia besok beneran jemput ga ya?"
"aish bodo lah! gue berangkat sendiri aja besok"
"tapi kalo dia beneran kesini gimana njir"
"aish bodo lah bodo."
Seoyeon kembali mengehela napasnya kemudian menutup wajahnya dengan bantal, tanpa sadar tersenyum sendiri membayangkan senyuman lebar si pemuda berjaket bomber hitam.
"karina?" gadis itu sepertinya terlalu larut dalam khayal sampai tak mendengar suara pintu kamarnya terbuka.
"iya ma, kenapa?"
"besok jangan pulang telat ya, temen mama mau kerumah."
Seoyeon menghela nafas nya pelan, ekspresi wajah nya mengeruh walau hanya beberapa detik karena gadis itu langsung tersenyum saat memandang wajah mama nya.
"iya, Karina usahain ya ma."
Wajah sang mama sontak mengernyit, "harus ya, kamu tau kan tamu mama itu penting banget."
"iya ma."
"bagus, yaudah kamu tidur sana."
Seoyeon mengangguk, gadis itu baru saja mau mengucapkan 'selamat malam' saat pintu kamar nya sudah tertutup dan sang mama sudah berlalu dari depan kamarnya.
Seoyeon menghela nafas nye lebih kencang dari sebelum nya, mencoba menghilangkan perasaan sesak yang tiba-tiba muncul di dada nya.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
heimat +Millennium sq
Fanfictiontentang si perempuan sinis dan pemuda penuh tawa.