Seoyeon sibuk memperbaiki slayer kuning khas anggota pmr saat seseorang menepuk pundak nya pelan dari belakang.
"kenapa?" tanya gadis itu, melengos saat melihat wajah sumringah pemuda dengan freckles jelas di pipinya.
Si lelaki tertawa dan malah memajukan kepala nya agar sejajar dengan wajah Seoyeon. "poni lo ga rapi tuh Radilla." celetuk nya pelan sambil mengaitkan poni panjang Seoyeon ke belakang telinga gadis itu.
Seoyeon mendengus lalu menepis tangan Felix yang masih bertengger di samping telinga nya. "Radilla? Nama gue Seoyeon bukan Radilla."
"Kan nama lo Kirana Seoyeon Radilla, gimana sih."
"Gue gasuka dipanggil Radilla, Seoyeon atau Kirana aja."
Felix menaikan satu alisnya, "kenapa?"
"Soalnya itu nama terakhir ayah."
Felix terdiam memandangi Kirana Seoyeon, wajah gadis itu tetap datar seperti biasa tidak terlihat sedih sama sekali.
"Pulang nanti jadi bareng kan?" tanya Felix, mengalihkan pembicaraan tak ingin terlalu ikut campur.
Seoyeon mengangguk, "tapi tunggu ya gue hari ini piket uks."
Felix mengangkat jarinya membentuk tandak ok. Lelaki itu hendak berbalik saat tangan Seoyeon menahan ujung bajunya.
"Semangat ya liks."
Felix tertawa lalu menepuk kepala Seoyeon pelan. "Siap nyonya! Kalo gue menang nanti mau ngelakuin sesuatu ga buat gue?"
Seoyeon memiringkan kepala nya, menatap Felix bertanya.
Bukan nya menjawab lelaki itu malah memajukan kepalanya membuat Seoyeon refleks mundur namun Felix malah menahan lehernya. Wajah Felix semakin maju tepat di samping wajahnya.
Saking deketnya Seoyeon rasanya bisa merasakan nafas teratur Felix yang meniup pelan rambutnya.
"Rahasia dong hehehe." kata Felix keras tepat disamping telinga Seoyeon.
Seoyeon udah kesel banget mau jambak rambut Felix tapi anaknya malah kabur cepet banget.
"ALFARIEL FELIX WIDJAYA SINI LO ANJIR." teriak Seoyeon kesal.
Gadis itu mengusap telingnya pelan. Ia memandangi punggung Felix yang sudah menjauh sinis.
tanpa sadar bibir nya malah melengkungkan senyum tipis. "goblok banget, ga ngerti lagi gue."
•••
Felix berdiri bersandar di pohon seberang uks saat Jinyoung lewat bersama team nya.
"oy liks gimana?"
Felix menaikan satu alisnya, "apanya yang gimana?"
"itu Seoyeon." jawab Jinyoung lalu berdiri di samping Felix sambil melambaikan tangan nya pada team futsal nya yang duluan menuju pos panitia.
"eh?" Jinyoung menoleh pada Felix dengan ekspresi kaget, "ditolak kan lo HAHAHA dibilngin juga apa gausah sok ganteng." ucap nya sambil menepuk pundak Felix prihatin.
"ditolak apaan anjir nembak aja gaada gue."
"lah kirain udah lu tembak."
Felix menggeleng, tangan nya sibuk dengan handphone nya. "gue kayaknya mau serius deh nyoung."
"HA APAAN LU MAU NIKAH?"
KAMU SEDANG MEMBACA
heimat +Millennium sq
Fanfictiontentang si perempuan sinis dan pemuda penuh tawa.