Ketika hatiku menjerit untuk memintamu kembali.
Logikaku berkata "Jangan bodoh. Dia ingin pergi. Biarkan dia pergi. Jangan menahannya. Biarkan dia pergi kemana pun dia ingin. Jangan kamu kejar. Justru semakin kamu mengejarnya akan semakin jauh pula jarak yang tercetak. Biarkan saja dia pergi. Tapi ketika dia kembali jangan kamu terima. Bukankah banyak luka yang dia torehkan?"
Saat itu pula batinku menangis tanpa isak. Dan menyisakan kenangan pahit tentang dirimu. Logikaku benar. Berhentilah menjadi orang bodoh dengan mengharapkan dirimu yang belum tentu kembali. Tapi hatiku tak kuasa. Ia bahkan tak kuasa melepas sesuatu yang sebelumnya digenggam erat. Arrggghhh... Batinku terpukul. Tangis ku tak terhentikan.
Antara logika dan hati.
Mereka bertentangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Kata
ChickLitTak ada deskripsi. Ini hanya kata kata yang terlintas begitu saja. Mulai 01 Juli 2018 Selamat membaca