"Pertemuan dan Perpisahan adalah persahabatan yang di ciptakan takdir"
---Autor---
***
"Shhh- Sakit sa. Pelan-pelan!" wanita itu meringis kesakitan saat lengannya dicengkeram dengan sangat kuat dan ditarik paksa oleh seorang laki-laki, Bernama-
AKSA DELVIN ARION.Aksa mengempaskan tumbuh wanita itu ketembok dengan kerasnya. Ia maju selangkah demi selangkah semakin dekat.
Kemudian, mencengkeram rahang wanita itu sangat kuat, hingga Wanita itu merintih kesakitan.
"Sa-Sakit sa" Rintih wanita itu.
"Sakit hmm-" Desis lirih aksa, mata tajamnya tak henti menatap wanita di depannya, dengan sangat lekat seakan ia tengah menelanjangi wanita tersebut.
"Ak-aku minta maaf, aku ga mak-" ucapan wanita itu terpotong.
"Syakia-Syakia!! ck ck ck" Sela aksa, sambil membalikan badan. Untuk sementara waktu Syakia bisa bernafas lega-Huftt.
Namun hitungan detik berikutnya aksa kembali berbalik badan dan mencengkeram rahang Syakia lebih kuat, Hingga suara rintihan memenuhi pendengarannya.
"Sa, Aku mohon, Ak-aku takut." Ucap Syakia terisak dengan tubuh yang gemetar ketakutan.
"Oh ya? Takut? Ha ha ha" aksa tertawa meremehkan Syakia.
"Gua kaya gini lu takut, Lu main serong sama sahabat gua gak takut tuh. Hebat hidup lo!" Aksa bertepuk tangan, Dengan smirk yang terpampang jelas di wajah tampannya.
"Sa aku cum-" Ucapan Syakia lagi-lagi harus terpotong.
"APA!! Cuma Khilaf? BASI!" bentakan aksa, membuat Syakia beringsut Merapatkan tubuhnya ke tembok.
Aksa memejamkan matanya dan menghirup nafas dalam-dalam guna menetralkan emosi dalam dirinya, Sesunguhnya ini bukanlah puncak kemarahan seorang AKSA DELVIN ARION, kemarahan yang sebenarmya akan di tunjukan kepada orang yang mencari mati dengannya. Nanti-
"Pergi dari hadapan gua sekarang. KITA. PUTUS." Ucap aksa lirih namun penuh penekanan dalam setiap katanya.
PUTUS!! Syakia terkejut. Jujur ia sangat mencintai aksa, Ia hanya lelah dengan sikap aksa yang seolah-olah tidak menganggapnya sebagai seorang kekasih dan selalu mengacuhkannya. Sehingga ia melampiaskan nya dengan berselingkuh dengan sahabat aksa sendiri- Bodoh? Memang.
"Tapi sa, Please Deng-"
"Gua bilang pergi ya pergi. Budeg hah? Apa perlu gua korekin pake linggis kuping lo" Ucap aksa dengan nada ketus.
"Tap-"
"PERGI SYAKIA!!" Teriakan seorang aksa sangat mengelegar.
Syakia tersentak kemudian berlari menuju gedung dalam sekolah. Meninggalkan aksa, Ia takut aksa akan jauh lebih marah lagi padanya.
Setelah kepergian Syakia, Aksa pun pergi dari taman tersebut, dengan satu lengannya yang di masukan ke dalam saku celana seragam dan yang satunya ia gunakan untuk mengacak rambutnya, Dengan smirk yang masih terpampang jelas di wajahnya.
Seolah mendeskripsikan kepada semua orang, bahwa ia seorang BAD BOY.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restraint
Teen FictionPertemuan dan perpisahan adalah persahabatan yang di ciptakan takdir. Pertemuan tidak terduga, Yang membawa kita jauh tenggelam ke dalam rasa pahit. Bagaikan sebuah rantai yang mencekik leher, Semakin kita ingin membukanya semakin kencang cekikan it...