3. KEMBALI

14 3 3
                                    

***

"Aku pernah merasakan kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit adalah berharap pada manusia"

---ali bin abi thalib---

"Lo ngapain di sini?" Aksa terkejut setengah mati melihat dia.

"Aku kangen Kamu, Aksa." wanita itu maju, ingin memeluk aksa, Namun aksa menghindar.

"Ngapain di sini!" murka aksa, kenapa bisa wanita itu, berada di hadapannya. -Lagi.

"aku mau nemuin kamu lah, Aku kang-"

"Stop it" Aksa melangkah mundur saat wanita itu melangkah maju.

"Aku jauh-jauh loh, Dari london. Demi ketemu kamu. Tapi kamu malah kaya gini." Mata Wanit itu, mulai berkaca-kaca.

"Oh jelas, Bahkan gua muak ketemu lo lagi" Ucap aksa ketus.

Wanita itu menangis, Terisak. Melihat orang yang ia harapkan, akan menyambutnya dengan kehangatan, Namun -Nihil semua itu hanya ilusi hanya hayalannya.

"Ada apa ini?" Ucap pak axel terkejut. Melihat wanita yang berada di hadapannya menangis. "Aksa, Kamu apain anak orang"

"Yailah anak orang, Siapa bilang anak kambing" Gumam aksa, Namun masih bisa terdengar oleh pak axel.

"Saya gak papa kok pak, Cuma kelilipan aja." Bohong wanita itu.

"Aneh nya, Kelilipan sampe nangis? Pak axel meresa terheran-heran.

"Udah dari kecil pak" wanita itu menghapus air matanya.

"Ciih" Aksa berdecih.

"Yaudah, Aksa kenalin dia anak baru di sini, Baru datang kemarin, Nama nya INDIRA SAFIRA. dia sangat berbakat di bidang seni rupa, Bapak berharap dengan kedatangannya bisa lebih memajukan dunia seni khususnya seni rupa di sekolah kita" Ucap pak axel, Kemudian tersenyum ke arah indi, Wanita itu.

Aksa menatap indi tajam, Ia tak mendengarkan sedikitpun pak axel berbicara. Ia terus berperang dengan hatinya, kenapa wanita itu harus kembali di kehidupannya.

"Pak saya perlu bicara, Bisa keluar sebentar?" Ajak aksa.

Namun pak axel tidak bergeming, Ia tetep. berdiri kok di tempatnya.

"Di sini aja"

"Gak bisa pak ini penting"

"Disini atau tidak sama sekali" ancam pak axel.

"Oke, Pokoknya saya gak mau kalau di-"

Tok Tok Tok!!

"Permisi pak" Ucap seorang wanita di balik pintu.

"Oh, kamu, ayo cepat masuk." pak axel mengisyaratkan wanita itu agar segera masuk.

"Dia?" Gumam aksa lirih, Berusaha mengingat wajah itu lagi.

"Maaf pak, Saya terlambat " Ucapnya menundukan kepalanya.

RestraintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang