***
"Pertemuan dua kepribadian seperti hubungan dua bahan kimia. Jika terjadi Reaksi keduanya akan Berubah."
------Carl gustav jung-----
***
"Nama kamu siapa?" Tanya ayra.
"gue, Aksa"
"kamu beneran gak papa kan? Apa mau ke rumah sakit?"
"Gak usah. Lagian udah lo obatin. Thanks"
Ayra tersenyum manis.
Tin tin!!
Ayra sepontan menoleh kearah bunyi klakson tersebut kemudian menghampiri si pengendara.
"Abang, Kok jemput?" ayra terkejut. "Tadi bilangnya sibuk!"pungkas ayra, Bersedekap dada.
"Emang abang gak boleh, Jemput adik abang yang nakal ini. Jam segini belum pulang." balas GAVIN ADIPUTRA. Kakak ayra.
Ayra melihat jam rose gold di tangan kirinya, Menunjukan pukul 17.30.
terkejut- tentu. Ternyata ia telat dua jam pulang ke rumah, Pantas saja abangnya mencarinya, Selama itukah?
"Malah bengong, Ayo buru masuk. Baju basah semua, Nanti kamu masuk angin." Gavin sangat menyayangi adiknya, Ia tidak mau terjadi hal buruk apapun kepada orang yang ia sayangi.
Gavin mendorong Ayra, untuk segera masuk ke dalam mobil, Karena cuaca semakin dingin apalagi badannya basah kuyub bertambah berkali-kali lipat.
Badan ayra menggigil ia mengambil selimut di jok belakang, Selimut itu selalu ada di jok belakang untuk jaga-jaga karna ayra tidak kuat dingin.
Gavin memutari mobil, membuka pintu kemudi lalu duduk. Dengan mengibas-gibaskan rambutnya yang basah, Kemudian mulai melajukan mobilnya.
"Baju kamu" Gavin menatap ayra sekilas "Kenapa bisa basah kuyup kaya gitu sih, Kamu hujan-hujanan" Gavin kembali menatap ayra, Namun kali ini dengan tatapan curiga.
"Oh tadi- OMGGGG ABANG?" Ayra teriak histeris.
"Apaan sih kamu!! bikin kaget abang aja." Gavin mengusap dadanya untuk menetralkan keterkejutan karena teriakan histeris adik kesayangannya ini.
"Bang, abang, abang. Tadi tuh ya, ayra nolongin orang. Itoloh yang tadi di belakang ayra. Liat gak?" ayra menatap abangnya lekat-lekat menunggu jawaban.
"Enggak."
"Hisss, Abang yang bener"
"Orang bener, tadi belakang kamu tuh gak ada orang, Alias kosong melompong." ungkap Gavin, menunjukan seluruh jari tangannya yang di bentuk bulat kepada ayra yang berarti kosong.
"Masasih gua nolongin setan. Hii serem" batin ayra. Ia bergidik ngeri membayangkannya.
***
Pip!
Ayra menyalakan Ac, Ia baru saja membersihkan tubuhnya, ia berjalan menuju gravitasi terkuatnya saat ini -Kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restraint
Teen FictionPertemuan dan perpisahan adalah persahabatan yang di ciptakan takdir. Pertemuan tidak terduga, Yang membawa kita jauh tenggelam ke dalam rasa pahit. Bagaikan sebuah rantai yang mencekik leher, Semakin kita ingin membukanya semakin kencang cekikan it...