03

23 1 0
                                    


Apa yang bisa aku lakukan,
selain menunggu dan menunggu.
-Gerald. mas mas tukang ciloq

_____________

Selama perjalanan ke sekolah keduanya hanya memilih diam.

Kiana terus mengeratkan pegangannya dijaketnya—iya, jaketnya bukan jaket Gerald.

Tak lama kemudian, motor berwarna hitam matte itu sampai dihalaman parkir sekolah.

"Tumben lo, diem doang. Biasanya nyanyi-nyanyi gitu di lampu merah" kata Gerald sambil membantu Kiana melepaskan helm nya.

Kiana mendongak sedikit, mendapati mata coklat Gerald yang sekarang sibuk dengan helm.

Jantung Kiana berdetak tidak karuan, semakin ia berusaha untuk tenang, semakin kuat juga detakan itu.

'Kiana tolol! Lo kenapa hari ini!? Kenapa jadi kayak gini!?' Hujatnya pada diri sendiri.

"Ah, gapapa. Ini g-gue gejala sakit gigi" kata Kiana asal.

Gerald tertawa sumbang, "lucu" katanya.

Pria itu jalan lebih dulu, didepan Kiana.

Kiana berlari kecil menyejajarkan langkahnya dengan Gerald.

"Ger, kalo misalnya nih, ada cewe yang suka sama lo, terus dia confess perasaannya ke lo reaksi lo gimana?" Tanya Kiana tiba-tiba.

'Yah, konslet otak gue. Napa nanya beginian dah?!' Rutuk Kiana lagi.

Gerald diam sebentar, menatap Kiana bingung.
Pria itu menempelkan tangannya di dahi Alana.

"Nana sehat?" Tanyanya.

Segera saja, Kiana menepis tangan Gerald, lalu berdecak sebal.

"Serius ih!"

"Tergantung lah, cewenya siapa. Kalau cewenya model dijah yellow ya jelas gue tolak, kalau model Raisa gitu gue mau" jawab Gerald.

"Jadi lo mau sama istri orang? Ohhhh"

Gerald menoyor kepala Kiana.
"Heh gelo. Maksud gue, ya mukanya gitu. Cantik, manis, gitu loh"

Kiana hanya terkekeh geli, sebelum akhirnya sebuah tangan menggandeng lengannya.

"Pagi couple unyuu" kata Tissa ceria, membuat Alana mendelik.

Gerald hanya tersenyum simpul, "Pagi jomblo awet"

"Ger, anjing ya lo"

"Masih pagi Tissa" kata Kiana memperingati.

"Nih, suami lo nih! Masa iya gue dibilang jomblo awet, ntar kalo beneran gimana? Lo mau tanggung jawab?! Gue juga mau kali punya pacar yang bisa diajak berangkat bareng, weekend-an bareng, chat-an sampe subuh, call-an sampe ketiduran, gue juga mau kayak kalian!" Celoteh Tissa panjang lebar,

"Jangan mau kayak kita, Tis. Sakit. Friend Zone mulu" lirih Kiana pelan.

"Bilang apa lo?" Tanya Tissa, Gerald ikut menaikkan satu alisnya.

"Ng-ng-ngga ada. Lo berdua aja ah yang salah denger" kata Kiana lalu tertawa pelan; menutupi rasa malunya.

"Udah ah, gue kelas dulu. Dah Gerald!" Kata Kiana, menarik lengan Tissa menjauh.

• a •

a/n read, vote, share, follow!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Bestfriend or A Couple?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang