"Kayaknya sih begitu?" ucap Darren pelan lebih kepada dirinya, lalu memutar badannya menyamping dari Tristan dan mendecih tidak percaya.
"Sejak kapan lo suka sama dia?" tanya Darren lagi. Kali ini sudah berbalik menghadap Tristan sambil berkacak pinggang.
Tristan mengernyit, "Mang penting?"
"Penting buat gue." tutur Darrren menaikan suaranya sedikit lebih tinggi.
"Elo kenapa marah-marah begini? Jangan bilang kalo lo juga suka sama Kimberly" Tristan yang bingung dengan perubahan emosi Darren bertanya.
Begitu mendengar pertanyaan Tristan, Darren mendesah. Dia hampir saja meluapkan amarahnya itu pada Tristan.
"Gak gitu. Sedih aja. Gue takut lo lupa sama gue kalo bentar lo pacaran" jawab Darren terdengar sedih memberi alasan.
Tristan tersenyum miring ketika mendengar ucapan ambigu dari Darren.
"Elo tenang aja. Lo gak bakalan gue lupain kalo gue pacaran kok" jelas Tristan merangkul pundak Darren.
Hati Darren serasa teriris-iris begitu mendengar Tristan tidak menyangkal kalau dia akan berpacaran dengan Kimberly nanti.
"Elo bakalan nembak dia?" tanya Darren merasa was-was dalam hati.
"Nembak? Gak" jawab Tristan jujur.
Ngapain gue nembak dia? Toh, si Kimmy sudah duluan nembak gue.
Tanpa sadar, Darren menghembuskan nafas yang sudah ditahan-nya begitu mendengar jawaban Tristan.
Hatinya sedikit merasa lega.
"Jadi lo gak bakalan nembak dia?" tanya Darren sekali lagi ingin memastikan.
"Gak"
"Ohh, Jadi lo cuma suka doang gak lebih?" tanya Darren lagi berusaha tidak menunjukan perasaannya yang kini sedang senang.
Darren tidak melihat ada perubahan kecil di mata Tristan begitu mendengar ucapan sahabatnya itu.
Tristan memilih tidak menjawab Darren dan menuntun Darren berjalan lagi. Senyum misterius pun sekilas terpampang di wajah Tristan.
Ia masih ingin merahasiakan statusnya sebagai pacar Kimberly di depan Darren. Ini belum waktunya.
Sedangkan Darren yang tidak tahu menau tentang hubungan Tristan dan Kimberly, dalam hati memutuskan untuk mendekati Kimberly.
Mengetahui sahabatnya sendiri menyukai orang yang sudah lama ini diam-diam dikagumi dan disukainya membuat Darren menjadi sadar.
Kalau cinta itu perlu dikejar.
*******
Selesai jam sekolah, Kimberly tidak langsung pulang. Di pergi ke kelas Tristan. Berharap akan bertemu Tristan. Itupun kalau Tristan masih di sekolah. Belum pulang.
Tadi, Kimberly sempat bertanya pada Mio tentang kelas Tristan dimana dan IPA berapa. Ternyata jarak kelas mereka tidak begitu jauh. Hanya berseblahan. Ah, Kimberly baru tahu kalau Tristan XII IPA 3. Tetanggaan dengan kelasnya yang adalah XII IPA 4.
Begitu sampai di kelas Tristan, dari pintu kelas XII IPA 3, Kimberly celingukan mencari sosok Tristan.
"Lo cari siapa?" sontak Kimberly kaget karena dan mencari asal suara itu yang ternyata adalah Darren.
"Lo cari siapa?" tanya Darren sekali lagi. Melihat ke arah kelas Tristan.
"Gue gak cari siapa-siapa kok. Cuma liat aja" kilah Kimberly.
"Oh. Lo belum mau pulang?"
"Belum"
"Lo pulang sama siapa?"
"Sendiri" jawab Kimberly bingung kenapa Darren tumben-tumbennya mengajak Kim ngobrol.
"Mau gue anter?"
"Ha?"
"Mau gue anter gak?"
"Gak usah!" tolak Kimberly cepat.
"Cepet banget nolaknya"
"Gue udah biasa pulang sendiri kok"
"Oh, yasudah kalo begitu. Mungkin, lain kali ya Kim"
*******
Hai di update juga. Maaf kelamaan. Maaf juga kependekaan. Dibuat pendek karena ada yang koment chapter sebelumnya terlalu panjang. Dipendekin katanya. Gimana, cukup? Mau kayak gini atau dipanjangin?
Oyah, jangan jadi silent readers ya guys. Vote, komen, kritik dan koreksinya ditunggu.Love
lengs
![](https://img.wattpad.com/cover/144492932-288-k761124.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POPULAR BOYFRIEND
Teen FictionTruth or Dare. Jujur atau nekat. Lebih memilih nekat daripada jujur, Kimberly tidak menyangka bahwa kenekatan-nya itu akan membuat dia dan Tristan salah satu cowok terpopuler di sekolah berpacaran. Statusnya yang tiba-tiba berubah dari seorang penye...