CHAPTER FOUR
Aku masih tetap berdiri disini sesaat setelah Harry meninggalkan apartment, berangan jika dia kembali dari balik pintu itu dan memeluk ku sebagai tanda perpisahan. Ini akan menjadi lama, mungkin itungan bulan dan selama itu aku akan mencari jalan supaya bisa membawa Zayn ke dalam reuni ini.
Aku berjalan kedalam kamar Harry. untuk melepaskan perasaan ini.
Di atas tempat tidur Harry aku menjatuhkan tubuh ku, spring bad yang di gunakan Harry mencuri wangi tubuhnya. Keringat Harry yang sebelumnya berjatuhan di atas sini masih tercium.
Padahal baru beberapa menit tapi aku sudah sangat merindukannya, dan pertemuan kita juga tidak sampai dua hari.
Suara ketukan pintu terdengar keras kedalam kamar, aku berlari menuju pintu dan saat aku membukanya, tidak ada siapapun di balik pintu itu. Hanya ada sebuah cincin dan surat kecil yang sengaja di tinggalkan di depan pintu.
Aku mengambil kedua benda itu dan membaca suratnya.
"use this" sebuah kalimat singkat jelas. Orang yang menulisnya dalah pria jika di lihat dari tulisannya.
***
Terjadi lagi, aku berpindah tempat dalam sekejap mata. Kali ini aku tidak terlalu terkejut karena aku tahu cepat atau lambat ini pasti akan terjadi. Tapi, selalu saja ada satu pertanyaan yang belum bisa aku jawab. 'Dimana aku?'
Tempat gersang dengan sedikit tanaman hijau di atas tanah kering, aku terhimpit dua bukit kecil di sebuah jalan kering.
Aku berjalan menelusuri tempat ini, suara truk terdengar di belakang ku, suaranya semakin terdengar keras, itu dekat. Aku tidak menyadarinya, truk itu melaju dengan kecepatan tinggi menuju kearahku, jaraknya hanya kisaran beberapa meter dari ku. Aku yakin orng yang berada di dalam truk itu menyadari ada aku disini tapi dia tetap menancap gasnya, tanpa melihat kondisi sekitar, aku melompat ke tempat terjal yang berada di samping kiri ku. Aku berguling keras sedikit cepat.
Lutut ku terbentur sebuah batu, darah keluar menutupi lutut dan betisku, darah itu terbungkus oleh pasir.
Celana yang aku gunakan menjadi robek dan kaki kananku hanya memberikan rasa sakit dan perih. Saat aku mencoba berdiri kaki ku menolak perintah otak ku, saat kaki ini menyentuh tanah hanya respon sakit yang datang.
Aku menyerah dan kembali duduk, beberapa saat kemudian aku mendengar orang yang berteriak keras, aku membalas teriakannya dia menghampiriku,
Pengakuan kecil mereka terhadap ku. Membuat aku mual melihat wajah mereka dan sekilas teringat oleh ku dewi aneh itu, 'kau akan selalu beruntung' apannya yang beruntung.
Mereka adalah orang yang hampir menabrakku, mereka pria dan lumayan tampan tetapi tetap saja mereka berdua adalah seorang pelaku."ikutlah kami ke tempat kami, disana kau akan di rawat. Ehhh.... Sebagai rasa tanggung jawab... Kau bisa tinggal bersama kami sampai kau pulih, setidaknya sampai kau bisa berjalan seperti biasa. Jadi, bagaimana?"
Jika akau tinggal disini aku mungkin akan mati, kalau aku ikut bersama mereka berdua berkemungkinan aku di lecehkan. Tapi, mungkin mereka benar-benar berniat menolongku. Lalu bagaimana cara ku supaya percaya kepada mereka? Bertanya! Tapi apa? Baiklah sudah di putuskan.
"kenapa? Kalian tadi hampir menabrak ku padahal aku sangat yakin kalian berdua melihat kehadiran ku disana. Aku fikir kalian sedang mabuk dan ternyata tidak. Jadi kenapa?"
"ehh... Ada sedikit masalah antara kami! Masalah keluarga" aku terkejut mendengarnya pasanagn bromance di depan ku.
"kenapa kau mengatakan hal tersebut kepada orang asing, Grey"
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Us
AdventureRoad tour 2015, Jakarta 25 maret 2015 terakhir kalinya mereka bersama di atas panggung kebahagiaan. Terlihat air mata mengalir deras di pipi mereka berempat di atas sana, Zayn tidak menghadiri konsernya karena sakit, begitu menurut berita. Tapi, ken...