10

3.2K 299 31
                                    

Vote


Jimin dari tadi gelisah menikmati sarapan paginya. Jarang-jarang dia segelisah ini.

Bagaimana tidak, dia dari tadi ditatap oleh sang istri. Jimin tidak bisa dilihat terus menerus. Dia akan menjadi salah tingkah

" ada yang aneh dari baju ku?" Tanya Jimin sambil melihat jas yang ia kenakan saat ini

" tidak ada" jawab Seulgi sambil tersenyum

Seulgi tetap menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangannya  yang berada diatas meja

" kamu terlihat rapi seperti biasanya" lanjut Seulgi lagi

Jimin mengangguk dan melanjutkan sarapannya dengan diam.

" kamu berkeringat Jim kenapa? Sakit? Atau kepanasan? Mau aku hidupkan Ac di dapur?" Seulgi bangkit berdiri

" tidak. Jangan nanti kamu malah masuk angin. Duduklah! Aku tidak sakit tenang saja"

Seulgi kembali duduk.

Srekkkk......

Seulgi mengambil tissu melihat ada selai disudut bibir Jimin lalu mengarahkannya pada Jimin.

Jimin menahan tangan Seulgi
" biar aku aja" Jimin mengambil tissu itu lalu cepat-cepat mengelap diarea dekat mulutnya

Seulgi kembali memandang Jimin

" kamu kenapa liatin aku mulu? Ada yang salah sama wajah aku?" Tanya Jimin mengakhiri sarapan paginya

" kamu makin hari makin tampan aja Jim. Jadi suka. Makan apa sih sampe wajah kamu tuh gk pernah tua?" jawab Seulgi jujur.

Jimin sudah terbatuk-batuk mendengarnya

" makan cinta dan sayang yang kamu berikan tiap hari" jawab Jimin sambil mencubit hidung Seulgi

" ihhh aku serius"

" aku juga serius Seul. Emang dari lahir aku udah ditakdirkan tampan. Mau gimana lagi"

" ihhh pede bener---"

" lain kali kalau mau natap aku kaya tadi tunggu aku tidur aja ya"

" emang kenapa?"

" aku malu kamu liatin kaya gitu"

" hahaha PARK JIMIN emang masih punya malu hahaha"

Jimin langsung cemberut mendengar ucapan Seulgi

Lihat! Lihat bahkan Seulgi masih tertawa. Mentertawakan dirinya

" berenti gk kamu!" Titah Jimin

" hahaha aku---- aku gk bisa berenti tertawa haha"

Seulgi bahkan sampe mengeluarkan air matanya. Dia sudah mencoba menenangkan dirinya. Tapi tetap saja dia masih tertawa-tawa

" aduhh--- aduhhh perut aku sakit"

" tuhkan kamu. Makanya berenti tertawa Seul. Kasian bayinya sakit telinga dengar suara kamu---- awwww"

Seulgi mencubit pinggang Jimin lalu menatap tajam suaminya itu. Dia sudah berenti tertawa

" tuhh kan marah lagi" ucap Jimin

" kamu tuh gk bisa apa liat aku ketawa sebentar hah."

" iyaaa boleh kok ketawa. Tapi gk bikin sampe kamu sakit kaya tadi. Bayinya juga pasti masih bobo jadi keganggu sama ketawa kamu"

" apa sih gk lucu" jawab seulgi yang bingung sama ucapan Jimin

" emang gk lucu. Kamu aja kaya orang gila ketawa mulu"

" APA? KAMU BILANG AKU ORANG GILA"

" cepet ganti baju kamu! Katanya mau ikut kekantor"

" oh iya lupa. Tunggu ya" ucap Seulgi lalu bergegas kekamarnya

.


" ayoo aku udah siap"

" lepas!" Ucap jimin saat melihat dandanan Seulgi

" apanya yang dilepas? Bajunya?"

" semuanya! Terutama high heels kamu! Jangan pake itu! Kamu itu lagi hamil Seul. Jaga dong! Anak pertama kita ini. Aku gk mau terjadi apa-apa sama kamu sama bayinya juga. Please jangan bantah!"

" IYAAAAA" jawab Seulgi dan naik lagi kearah kamarnya

.


" sekarang bagaimana?"

Jimin mengangguk setuju

" ayoo" ajaknya sambil tersenyum

Seulgi masih cemberut dan melingkarkan tangannya pada lengan Jimin

" bawa aku kerumah Moonbyul ya"

" katanya mau kekantor"

" nanti aja. Aku mau ketemu Moonbyul dulu"

" ntar gimana? Aku jemput dirumah Moonbyul?"

" bisa. Tunggu aku hubungi"

" hm"

.

.

.


Rumah Moonbyul....

" yaa ampun Seul gue lupa kasih tau lo kalau sebenarnya hari ini gue ada pemotretan"

" terus gimana? Jimin baru aja berangkat"

" tenang aja gue berangkat siang nanti. Ntar gue antar lo balik "

" ah lo mah udah buat gue bete. Antar gue ke kantor Jimin aja. Gue mau makan siang bareng dia."

" beres nyonyah Park"

Seulgi dan Moonbyul sekarang berada di ruang tamu.

" udah berapa bulan Seul?"

" 3 bulan mungkin. Gue juga lupa hehe. Jimin yang ingat tuh. Dia aja ingat kapan gue harus cek ke dokter kandungan"

" yaa ampul seul. Penyakit pelupa lo kok tambah parah"

Seulgi mengangkat kedua bahunya

" namanya juga bawaan umur"

" heh lo belum jadi nenek-nenek tau. Baru juga mau melahirkan anak pertama"

.

.

.

.



Kantor.....

" eh Kook tumben banget lo diri didepan ruangan gue?"

" didalam ada simpenan lo" ucap Jungkook lalu berlalu pergi menuju ruangannya

Jimin mengerutkan keningnya
" kapan gue ada simpenan"

Cklek
Jimin membuka pintu ruangannya sendiri. Dan mendapati seorang perempuan duduk di sofanya.

" hai Jim----" sapa wanita itu sambil tersenyum

" lo lagi" ucap Jimin dan menunjukan wajah betenya


Tbc

Komen kritik dan saran

SeulMin Part IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang