Ancaman Nyawa dan Persahabatan

75 1 0
                                    

"Kak,aku mau bicara dengan kalian."
"Apa itu Diana?"
"Jadi aku ingin bicara tentang.."
"Apaa!Mecha Bot ada disini?!"
------------------------------------------------------------------------
-Yang Sebenarnya-
Setelah Diana menceritakan semua yang terjadi,dia mengajak Minchi Dkk untuk menemui Ray.
"J-jadi ini Mecha Ray?" Tanya Minchi sambil meraba bagian kap Mecha Ray.
"Iya,ini aku Minchi. Kau mengenalku bukan?" Jawab Mecha Ray.
Minchi seolah tak percaya bahwa yang didepannya itu adalah Mecha Ray,Sahabat Robot kecilnya Dulu.
"Mecha Ray,kau sudah berubah." Ungkap Minchi.
"Iya Minchi,aku jauh lebih kuat dengan Tubuh ini daripada tubuh Perantara MainCore itu." Jawab Mecha Ray.
"Keren sekali." Ungkap Nathan terpana.
"Apa ayahku juga membuatkanku yang seperti ini ya?"Ketus Leon.
"Entahlah kak leon."Jawab diana.
"Diana aku ingin melihat Ray dalam mode robot,can i?" Tanya Minchi.
"Yeah,okay." Jawab Diana.
Sudah sekitar 2 menit diana mengotak atik smartwatchnya,tapi dia tak mengerti bagaimana cara mengubah Ray.
"Ray,bagaimana caranya?" Tanya diana,dia kelihatan sangat bingung.
"Kau hanya perlu menempelkan Barcode smartwatchmu pada tanda diatas kap ini." Jawab Mecha Ray.
"Baiklah." Jawab Diana.
"Ray!Transformation! " . Diana pun segera menempelkan layar smartwatchnya pada Tanda "♢" di kap atas Mecha Ray,dan tercetaklah kata "Ray". Ray pun segera berubah menjadi mode robot.
"Astaga,hebat sekali.." ungkap Nathan.
"Untung atap rumah kita masih lebih tinggi." Cetus Diana
"Astaga,papa. Kenapa tak pernah beritahu soal ini." Cetus Minchi sambil memandangi Mecha Ray.
"Baiklah ray,kembali dalam mode mobil." Perintah Diana.
Dan Mecha Ray segera menuruti diana,dan kembali dalam mode mobil.
Seketika kakakku teringat sesuatu.
"Mecha Rex!" Gumam kakakku.
Sepertinya dia sudah ingat tentang Mecha Rex.
"Ray,dimana Ruang bawah tanahnya?" Tanya kakakku pada Ray.
"Ada tepat dibawah rumah ini." Jawab ray.
"Bagaimana cara masuknya?" Tanyaku padanya.
Mecha Ray pun mundur.
"Coba kau tekan tombol disebelah saklar listrik itu." Perintah Ray.
Akupun segera menekan tombol itu,tombol yang dari dulu aku sudah penasaran apa kegunaannya. Lalu tiba tiba Lantai dibawah mecha ray yang tadi langsung turun membentuk sebuah lubang,  ada tiang untuk turun kebawah.
Karena sangat penasaran,akupun langsung turun kebawah.
"Akh!" Keluhku kesakitan karena aku jatuh dan tak sempat membuat ancang-ancang.
"Huaaa.." aku terpana oleh sesuatu yang aku lihat dibawah sini.
"Ada apa diana?" Tanya kakakku cemas.
"Kau tak apa apa diana?" Tanya Nathan dan leon.
"Iya aku tak apa apa,kalian turun dan lihatlah!" Cetusku.
Akhirnya mereka turun satu persatu,ya tentunya dengan selamat.
"Mecha Rex?" Gumam kakakku sambil melihat sebuah tubuh robot. Tingginya sama seperti Mecha Ray.
"Kak,dia tak akan aktif,sampai kau benar benar dalam bahaya." Cetusku.
"Hah?bagaimana bisa,dan Mecha ray?kau?sebelumnya bagaimana bisa?" Tanya kakakku.
"Aku diserang oleh 2 robot guard milik Kim Hyuna,dikantin. Dan saat aku teriak, ternyata itu mengaktifkan sensor main core milik Ray,sebab ayah membuat mereka untuk melindungi kita." Jawabku.
"Tapi,kenapa dia menyerangmu?kau ada masalah dengannya?" Tanya Minchi sambil menggenggam tanganku.
"I-itu,dia marah sebab dia cemburu karena aku dekat dekat dengan kak Nathan." Jawabku sambil sweatdrop.
"Aku?dia marah karena aku mendekatimu,begitu?"tanya Nathan sambil menunjuk dirinya.
"Ya,seperti itulah."
Aku pun akhirnya memutuskan untuk masuk kedalam dan tidur. Nathan dan Leon juga pulang kerumahnya.
-Pukul 06.50-
Aku segera melangkahkan kakiku ke arah kamar kakakku,Minchi.
"Kak."
Ucapku sambil menguncang sedikit tubuhnya.
"Ahnn.. ada apa Diana?"
Cetus Minchi sambil menarik selimutnya semakin naik sampai menutupi seluruh badannya.
Aku mendekat lebih lagi ke telinganya.
"Kita terlambat."
Bisikku sambil mundur 2 langkah dan memandangi kakakku. 1 detik dia tak merespon,2 detik dia mulai sadar dan 3 detik dia..
"APAAA!!AKU MANDI DULU!TOLONG SIAPKAN BAJUKU DIANAA!!"
Teriak Minchi sambil berlari,tapi dia terjatuh kebawah kasur karena kakinya terhalang oleh selimut.
Gubrakk!
Ya begitulah kira kira suara saat kakakku yang ceroboh itu jatuh.

Tak lama kemudian keluarlah kakakku dari kamar mandi dan berlari kekamarnya sambil memegangi handuk dipinggangnya.
Aku yang melihat itu hanya bisa tertawa sambil Sweatdrop.
"DIANAAA!!"
Teriakan Minchi sekali lagi namun lebih keras itu membuat burung burung yang tadinya bertengger diteras balkon bubar.
Namun aku yang namanya diucap hanya santai sambil menikmati Roti panggang dan Teh sarapan.
"Kau keterlaluan Diana." Ucap Minchi sambil berjalan ke arah meja makan dan mengambil roti panggang sepotong.
"Hei,kakak sudah cuci tangan?" Tanyaku pada Minchi yang sedang menuangkan Teh ke gelasnya.
Tapi dia hanya diam saja,mungkin merasa dibodohi(?) Dan marah.
Aku hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah kakak seperti itu.
"Ya sudahlah,lagipula menyenangkan bukan bangun pagi. Tubuh rasanya lebih segar." Ucapku sambil memandangi Minchi.
"Ya,Segar dan masih mengantuk." Jawab Minchi sambil Menengok ke Arahku.
Aku hanya sweatdrop saat kakakku menengok ke arahku.
"Berarti nanti kita di antar oleh Ray,ya kak?" Tanyaku pada Minchi yang masih melihat ke arahku.
"Iya,Pak supir sudah tak ada." Jawabnya getir ke arahku.
Tok tok tok!
Suara ketukkan pintu membuat insting ku sebagai pemilik rumah untuk membukakan pintu.
"Pagi." Sapa sang mahluk yang telah dibiarkan masuk olehku.
"Pagi Leon." Sapa kakakku sambil masih menyantap roti.
"Pagi kak Leon,ayo sarapan dulu." Ajakku pada Leon yang cool dan dingin namun tampan itu.
"Iya,Tumben sekali Minchi sudah bangun,langka." Ucap Leon sambil berjalan ke arah meja makan dengan aku mengiringi dibelakangnya.
"Hah,ya begitulah."
Jawab kakakku cetus sambil melihatku dengan sorot mata tajam.
Aku yang sadar kalau sedang diperhatikan olehnya hanya bisa sweatdrop sambil nyengir.
Setelah kami selesai sarapan,kami berangkat sekolah dengan Ray. Dan kali ini kak Leon ikut dengan kami.
-Istirahat Makan Siang-
Kami menelusuri taman sambil membawa kotak bekal kami.
Aku,Nathan,Leon dan Minchi. Duduk dibawah pohon rindang.
"Disini sepi,jadi suasananya hangat dan nyaman." Ucap Minchi sambil meregangkan ototnya yang kaku sehabis belajar. Pelajaran sejarah,mata pelajaran yang paling ia tak suka.
Akhirnya kami menyantap makanan kami dengan Sukacita.sambil bercerita-cerita tentang semua yang terjadi dikelas.
"Ya,begitulah,hahaha.."
Bip bip bip!
Jam tanganku bersuara,aku langsung melihat jam tanganku itu.
"Diana." Panggil Ray padaku yang sedang santai santai dengan pria pria tampan.
"Iya ada apa Ray?"
"Bahaya,ada bahaya."
"Bahaya seperti apa Ray?"
"Lebih baik kau pergi dari sana."

Bip!

Belum selesai aku bertanya,monitor yang menghubungkan kami langsung terputus.
Aku berdiam sejenak hingga akhirnya suara kakakku memfokuskan aku lagi.
"Diana?kenapa?ada apa?"
Tanya kakakku.

Duarrr!!

Suara yang sangat kencang membuat kami kaget,dan melihat ke arah asal suara itu.
"Aku menemukan kalian!"
Teriak seorang perempuan dengan robot yang besar dan mereka berjalan kearah kami.
"D-dia..siapa?"
-------------------------To Be Continued-----------------------

Mecha Bot.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang