"Apanya?" Callysta cepat merespon Hyungwon yang tiba-tiba berbalik menghadapnya.
"Aku juga lapar!"
Callysta tertawa renyah. Ekor matanya dapat menangkap bayang kedua sahabat lelakinya kompak mengalihkan pandangan mereka yang sedari tadi tertuju pada gerakan vertikal air langit. Callysta juga menyadari tatapan apa yang dilemparkan Jooheon dan Changkyun padanya. Callysta tahu, kok!
Perlahan, Callysta menarik napasnya dalam-dalam lalu membiarkan batinnya mengumpat dengan segala macam sumpah serapah. Ingin sekali ia memukul empat kepala di sekelilingnya. Terlebih, kedua karibnya bukannya menolong malah memperkeruh suasana. Lalu? Apa yang harus dilakukan Callysta? Menolak Minhyuk dan Hyungwon yang ingin ikut makan bersama, sedang mereka berdua memberi tumpangan sampai tiba di rumah dengan selamat tanpa setetes hujan menyentuh sehelai rambut tiga junior ini.
Huft...
Akhirnya sampai juga. Setidaknya Callysta tidak perlu lagi ada di suasana canggung mereka.
"Woaaah... Kau bawa banyak pasukan?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rambut pink Kihyun menyumbul begitu saja di depan pintu lengkap dengan wajah hamsternya. Hampir saja Callysta melayangkan pukulan di kepala kakaknya itu karena terkejut. Untung saja tidak jadi. Untung saja dia seorang Kihyun, kakaknya.
Callysta tidak menggubris percakapan mereka. Ia langsung masuk ke dalam dan beranjak ke kamar. Hendak membersihkan diri.
•••
Begitu kakinya menapak di lantai bawah, kelima lelaki itu sedang sibuk sendiri. Ada Kihyun yang benar-benar serius berkutat pada meja dapurnya. Ada Changkyun dan Jooheon yang asik mencomot makanan. Minhyuk yang sibuk selfie di sekitar dapur. Sementara Hyungwon yang duduk di kursi menghadap Kihyun. Wajahnya terlihat benar-benar bodoh.
"Apa yang harus ku bantu, oppa?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
