Bertemu

75 11 36
                                    



Callysta sengaja mengenakan mantel berwarna abu yang tebal karena cuaca mulai dingin. Akhir-akhir ini memang cuaca tidak menentu. Bisa seharian hujan deras seperti kemarin, bisa pula tiba-tiba sangat panas . Ia harus menjaga tubuhnya agar tidak terkena flu seperti Jooheon yang duduk di sampingnya. Lelaki Lee itu terus memegangi hidungnya yang katanya terasa gatal hingga merah. Sesekali ia bersin sambil menggosok hidung bangirnya.

"Yak, seharusnya kau tadi tidak perlu masuk sekolah"

"Oh, Changkyun di mana?"

"Aish, kau masih mengkhawatirkan orang lain di saat seperti ini?"

"Aku belum melihatnya dari pagi tadi, haa..haachu~"

"Aishh, akan kupesankan minuman hangat dulu"

Callysta kembali dengan dua gelas teh di tangannya. Sosok yang mereka cari sudah duduk di depan Jooheon dengan wajah yang entah kenapa ekspresinya seperti itu.

"Oh, untukku mana?" Changkyun menoleh, menyadari kedatangan Callysta di sebelahnya dengan dua gelas teh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, untukku mana?" Changkyun menoleh, menyadari kedatangan Callysta di sebelahnya dengan dua gelas teh.

"Minum saja itu" jawab Callysta sembari duduk.

"Lalu bagaimana?" tanya lelaki bermata segaris setelah menyeruput tehnya.

"Apanya?" Callysta bertanya.

"Aku juga tidak tahu" Changkyun menjawab. Membuat Callysta makin tidak mengerti dengan keadaan di sekelilingnya. Untuk kesekian kalinya Changkyun dan Jooheon mengobrol tanpa menjawabnya. Asyik berdiskusi di tengah-tengah gadis blasteran tersebut.

"Ah, aku jadi ikut bingung, haa..chu"

"Bagaimana ini? Besok harus kuputuskan"

"Yaaak!!!"

"Mwoyaaa??! (apaan sih)" Jooheon tampak sibuk mengusap hidungnya yang semakin merah.

"Apa yang kalian bicarakan?! Apa kalian tidak melihatku? Aku di sini"

"Oh iya, Callysta, apa yang harus kulakukan? Baek Seosangnim menyuruh kami mengikuti ekstrakurikuler di sekolah"

Gadis bersurai almond itu memutar bola matanya. Lubang hidungnya membesar melepas kekesalannya seraya menyandarkan diri di kursi. Haruskah ia mendeklarasikan keberadaan dirinya terlebih dulu seperti tadi?

"Lalu?"

"Aku tidak tahu harus ikut apa. Kupikir saat kelas satu tidak ikut ektrakurikuler apapun tidak masalah"

"Iya, kenapa harus diwajibkan?" Jooheon bertanya, dilanjut menyesap tehnya.

"Kata Baek Seosangnim, nilai dari ekstrakurikuler berkaitan dengan nilai rapot dan itu membantu kita saat masuk ke perguruan tinggi"

Jooheon dan Callysta mengangguk serempak. Mengiyakan perkataan Changkyun tapi juga merasa lega karena wali kelas mereka tidak mewajibkan murid kelasnya.

LOVEPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang