Hari ini Lay lagi di lembang, setelah nganter Hana, Lay langsung pergi ke Bandung buat Photo Wedding lagi.
Sayangnya hujan, jadi terpaksa diundur, udah nunggu 15 menitan hujan masih lebat.
"Kayaknya hujan nya awet Lay," kata Luhan klien Lay
"Iya, moga aja hujannya reda," kata Lay
"Haha, iya. Tuh udah cemberut," kata Luhan sambil menunjuk calon istrinya yang menggerutu karena acara Photo weddingnya gagal karena hujan.
Untungnya disini tersedia cafe jadi bisa numpang teduh, padahal kalau ga hujan siapnya cepet. Pasti bakal balik malam.
Lalu, tak lama kemudian ada mobil berhenti di depan cafe, Lay ga begitu perhatiin karena sibuk sama camera nya.
Tapi, setelah itu ekspresinya berubah karena yang didepannya Luhan tengah bersalaman dengan Sehun. Lay pura-pura kembali sibuk dengan camera nya.
"Lay, kenalin. Sehun," kata Luhan memperkenalkan
Lay hanya mengangguk lalu sibuk dengan melihat hasil photo-photonya.
"Hun, ini Lay. Yang gue cerita ke lo,"
"Gue ketempat calon gue dulu ya, Hun, Lay." Terus Luhan pergi
Sehun yang masih berdiri akhirnya duduk di depan Lay tanpa disuruh.
"Gue ga tau kalau lo kerja di bawah perintahnya Jongin," kata Sehun memulai pembicaraan.
"Ga ada yang nyuruh lo tau," kata Lay Sehun hanya menaikkan alisnya.
Supaya pekerjaannya tetap dan uangnya lancar, Lay kerja di agensi Photograpy milik Jongin.
"Gue bisa nge alihin pekerjaan lo,"
Lay menggertak kan giginya, seharusnya ia tau kalau Sehun itu punya segudang pikiran busuk itu membuat musuh nya jatuh.
"Sebelum gue ngelakuin itu, lo turuti perintah gue," kata Sehun dan tak lupa dengan smirknya.
Lalu, dia bangun dari tempat duduknya dan menyamperi Luhan untuk pamit pulang. Dan tak lama kemudian mobil Sehun sudah hilang dari sini.
Lay menghela nafas kasar.
+++
Udah jam 8 malem, Lay masih belum balik, gue masih setia nunggu di meja makan. Telpon tadi nga diangkat, mungkin dia lagi dijalan.
Jadi khawatir, cuacanya masih mendung, gue mencoba untuk mikirin yang nga-nga. Gue duduk di sofa dan memandangi Hp berharap Lay memberi kabar.
Gue masih setia menunggu sampe akhirnya gue terlelap.
Gue terbangun karena sinar matahari, gue sadar semalem kan tidur di sofa, kok tiba-tiba di kasur. Gue ngeliat sebelah nga ada Lay.
Tapi gue ngedenger suara panci jatoh, ini pasti Lay. Clumsy as always.
Gue langsung nuju dapur yang ngedapatin dia lagi sibuk bikin sarapan.
"Eh, udah bangun? Maaf ya, keganggu sama suara berisik tadi," kata Lay yang sadar gue yang udah di dapur.
"Semalem balik jam berapa?" kata gue sambil menduduki kursi meja makan.
"Jam 1 malem," kata Lay
"Terus napa nga angkat telpon dari aku? Khawatir tau!" kata gue kesal
Dia hanya senyum kecil yang bikin gue makin kesel, istrinya kesal mas jangan bikin ambyar dengan senyuman itu.
"Maaf ya, lowbat nga bawa charger," kata dia sambil mencium pipi gue. Lemah kalau sudah di cipoq gini.
"Nih makan," Lay ngasi sepiring nasi goreng yang keliatannya enak banget.
Sebenarnya rada takut mau makan yang Lay masakin, tapi sebagai seorang istri harus menghargai.
Gue menyendokkan nasi goreng ke mulut gue,
belum ditelen.
"Lay? kok asin banget?" tanya gue dengan muka menahan rasa micin.
Gue makin bego ga ya?
———
Jangan lupa vote and comments uwu😘
-Ryubgbe
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife ; LAY
Fanfiction[‼️Private Acak] "Aku menikah denganmu berarti kau adalah istriku, aku bertanggung jawab untuk menafkahi dirimu. Kebahagian mu itu tanggung jawabku bukan orang lain." Lay