"Tante mau minta tolong sama kalian, pinjemin tante uang 5 juta aja. Ini buat biaya berobat Renan," Kata Tante Diana dengan memelas.
Tante Diana adalah adik Alm ibunya Lay, saat Lay smp kelas 3 orang tuanya meninggal secara bersamaan. Mamanya Lay sakit kanker dan Papanya meninggal kecelakaan saat menuju ke rumah sakit.
Jadi, Lay dititipin ke Tante Diana dan suaminya. Yang gue tau tante Diana itu sama sekali ga pernah ngurusin Lay.
"Tapi, te. Lay belum ada uang yang cukup untuk ngasi ke tante," Lay berusaha membuat Tante Diana mengerti yang sudah menangis menjadi-jadi.
"Kita bahkan juga kesusahan dalam hal ekonomi," lanjut Lay
"Han, boleh minta tolong pinjemin ke papa kamu, sayang?" Kini tante Diana beralih ke gue.
Gue tertegun, bahkan pas di hari nikahan gue dia ga ada. Dia juga ga kenal gue secara personal.
"Tante, Hana bukannya ga mau. Tap-"
"KALIAN BENER-BENER GA MAU PINJEMIN BILANG AJA!" bentak tante Diana tiba-tiba
"Tan, tenang. Kita ga ada maksud seperti itu," jawab gue
"KAMU LAY! PILIH ISTRI YANG PELIT DAN GA BERTANGGUNG JAWAB!" kali ini bentakannya beralih ke gue
Gue kaget, gue bahkan baru bertemu sama dia 2 kali termasuk sekarang. Yang datang secara tiba-tiba.
"Tan! Tante ga punya hak buat ngomong ke Hana seperti itu!," Lay berusaha menahan emosinya.
"Alah! Kalian berdua itu emang ga tau diri! Apalagi kamu Lay! Ga tau terima kasih selama ini tante memberi izin buat tinggal dirumah, tapi kamu ga mau memberi balasan." Kata tante Diana
Dia mengambil tas dan berjalan menuju pintu keluar. Lay terduduk lemas, sambil memegangi kepalanya.
Gue memegagang bahunya agar dia tenang. Ini masih pagi baru aja selesai sarapan.
"Aku antar kamu ya," kata dia lemas
Gue hanya tersenyum kecil.
Saat dimotor gue lebih banyak termenung, jujur gue belum pernah di bentak gara-gara tidak mau ngasi pinjeman uang. 5 juta itu bukannya duit yang sedikit.
Gue sadar gue udah nyampe di kantor, pas gue turun Lay narik tangan gue buat kedeketnya.
"Buat perkataan tante Diana tadi ga usah kamu pikirin ya," kata dia sambil mengusap kepala gue
"Kamu juga. Ga usa kamu pikirin. Kalau ada duit lebih aku bakal bantu," kata gue
Dia hanya tersenyum kecil setelah itu gue melambaikan tangan gue, motornya telah menjauh dan setelah itu gue masuk.
Handphone gue berbunyi.
Sehun
Sehun : Lo udah pikirin jawabannya?
Gue menghela nafas, gimana gue mau bilang kalau keadaannya begini. Lay pasti bakal tersinggung. Masih pagi aja cobaan udah banyak.
Gue hanya mengabaikan pesan Sehun, lalu gue berjalan lagi menuju ruangan gue.
———————————
SORRY BARU UPDATE :(
Udah libur dari kemarin, tapi gue ga kepikiran buat update story huhuhupusing mikirin nilai un gue :")
Vote and comment yaw😘

KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife ; LAY
Fanfic[‼️Private Acak] "Aku menikah denganmu berarti kau adalah istriku, aku bertanggung jawab untuk menafkahi dirimu. Kebahagian mu itu tanggung jawabku bukan orang lain." Lay