Kesan Pertama

2.5K 179 3
                                    

Max ngga percaya yang namanya luck ataupun bad luck. menurut dia semua yang terjadi dihidup itu adalah hasil dari satu keputusan salah atau benar dengan segala konsekuensinya

Contohnya mahluk didepannya yang harusnya baru dia tau ada hidup didunia hari ini tapi intensitas rasa kesal yang Max rasakan seperti sudah mengenal mahluk ini 3 kehidupan yang lampau

Ok, gue sedikit lebay disini but you guys got the point right?

"Tul! Kenapa buku loe berantakan gini? Heyyyy .. loe udah ketemu Max" Fa jongkok memunguti buku Tul yang bertebaran

Alis Max naik tapi dia di didik oleh ibunya untuk selalu membantu wanita yang membutuhkan jadi dia ikut jongkok dan memungut buku buku manusia kurang norma didepannya yg cuma berkacak pinggang dan melotot

"Ngga usah diambil, gue ngga butuh bantuan elo!" Tul merampas buku yg sudah Max ambil

What the flying ...

Max mengigit bibirnya dan menunduk, setengah mati menahan otot bogemnya yang tampaknya ada ketertarikan fisik dengan muka sibrengsek yang dipastikan pas pelajaran tata krama cabut mulu

"Kamu kenapa? Tidak suka Max?" Cgame menepuk bahu Max yang masih jongkok tapi tatapannya tertuju ke Tul
"Kalo Max itu nama manusia yang sukanya nabrak orang kek banteng tapi ngga pernah minta maaf, iya gue ngga suka Max. Loe ada masalah?" Tul sekarang melototin Cgame
"Max, ini namanya Tul. Dia ngga suka sama kamu karena tidak minta maaf, minta maaf sekarang. Tul, ini namanya Max dia bukan suka nabrak tapi tadi diburu buru cewek yang napsu sama badan dia yang six pack, keringatan, kokoh dan keras" Cgame mengulurkan tangannya bolak balik antara Max dan Tul

Kali ini baik Max, Tul ataupun Fa menatap Cgame dengan aneh

"Loe ngomong apaan sih?"
"Gue minta maaf?"
"Kok loe detail banget?"
Dan bertiga mereka ngomong barengan

"Tolong, aku ngga mampu mroses kalau kalian ngomong bersamaan" Cgame mundur selangkah

Ok, Max yakin ada yang salah sama ni anak.

"Max, ngomong apa ke Tul?" Cgame ngomong lambat seperti ngomong ke anak TK

Max melotot
"Max..." Cgame masih dengan tangan terulur ke Tul

Max berdehem sekali,"gue minta maaf"
Tul mendengus
"Tul ... bilang apa ke Max?" Masih dengan tone suara yang sama Cgame menoleh ke Tul
"Ok?" Tul angkat bahu ragu ragu

PLAK!
"Loe ngomong maaf juga bego" Fa memukul kepala Tul dengan buku
"AW! Aw! Aw!" Tul melotot ke Fa
"Gue ngga masalah dia ngga ngomong tapi gue ada lab jam 2, so see you guys around?" Max menepuk bahu Cgame dan Fa lalu melangkah cepat setengah lari ke gedung Kimia untuk lab kimia dasar

"Kalian kenal dia dimana sih? Jurusan apa?" Tul menatap kedua temannya
"Arsitek, tadi ketemu diArchistory" Cgame yg jawab
"Arsitek?? Sejak kapan kita ada lab? Dia anak baru? Atau pindahan?" Dahi Tul berkerut
"Untuk orang yang tadi mau bunuh bunuhan, loe kepo juga ya?" Fa mencibir
"Iya, kamu kepo" Cgame ikutan nyinyir
"Bodo amat, loe bedua udah kecuci otaknya. Bhay!" Tul meninggalkan kedua temannya

"Dia kenapa bye ya? Kita khan sama sama ada asistensi bukan?"
Fa hanya angkat bahu,"otaknya nipis kali pas marah marah tadi"
"Fa, kamu bukannya mau nanya ke Tul soal apa dia masih cari roommate kondo?"
"Ahh! Kenapa loe ngga ingetin! TUL! TUL!"
Fa lari nyusul Tul

"Kok loe ngikutin gue?" Tul heran Fa ngejar dia
"Gue juga ada asistensi bego" Fa melotot sambil ngatur napas
"Udah tanya Tul?" Tau tau Cgame udah jalan bareng mereka
"Nanya apa?" Tul noleh
"Ini gue baru mau nanya, gue atur napas dulu" Fa mendelik
"Nanya apaaa?" Kesabaran Tul udah tipis banget
"Loe masih nyari sharingan kondo?"
"Masih, loe ada yg mau?" Tul tersenyum lebar
"Ada!" Cgame nyerocos sumringah, Fa mendelik kesal
"Yesss. Bayar cash khan? Siapa? Anak Ars juga?" Tul yang udah give up cari sharingan kondo ngga bisa menahan luapan rasa bahagianya
"Cash kok, udah gu..."
"Max"
Fa dan Cgame ngomong barengan.
Fa dengan muka datar, Cgame dengan senyum lebar
"Siapa? Si badak tadi? NO." Tul mendengus
Fa nabok kepala Cgame sebelum menjawab Tul
"Tul, denger gue dulu ... Max bersedia bayar 6bln didepan DAN depositonya. Plus elo butuh duitnya bukan?"
"ENGGA"  Tul sibuk membuka tabung gambarnya
"Dia bersedia split semua pengeluaran sampe belanja bulanan" Fa usaha terakhir kalinya
"Laundri juga" Cgame menambahkan yang ditanggapi Fa dengan muka WTF??

Sejujurnya Tul lagi butuh uang banget, kondo yang sekarang dia tempati cukup besar, 2kmr tidur dengan ruang tamu, dapur dan balkon yg luas plus kondonya ini cuma 5 menit jalan kaki ke kampus. harganya cukup murah untuk kondo seperti ini. Cuma bayarnya tahunan. Dan saat itu Tul merasa sayang kalau ini dilewatkan, dia yakin akan dpt temen sharing.

Dan bulan depan dia akan ngambil matkul Studio Perancangan Ars 1, itu butuh duit untuk kertas, rotring (sampe sekarang dia cuma pake Staedler) dan meja gambar baru

Tapi apa bisa dia tinggal dengan manusia sombong kelewatan dan kasar kek gitu? Ya .. walau itu kesan pertama tapi semua dimulai dari kesan pertama khan?

Tul menghela napas dalam dalam
"Kalau dia bisa bayar setahun dimuka, gue ok"

Cgame dan Fa hi5 dalam diam

"Ok, nanti gue info Maxnya" Fa menjawab santai
"Kenapa ya gue udah nyesel duluan" Tul nyender ke bangku
"Uang sumber segalanya. Kalau kamu miskin kamu ngga bisa milih Tul" Cgame mengeluarkan gambar dari tabung miliknya

"Dia baru aja bilang gue miskin ato gue salah denger?" Tul noleh ke Fa

"Sepert.." , "Aku bilang kalau kamu miskin"
Cgame memotong ucapan Fa dengan datar

Fa cuma memutar bola matanya sementara Tul mangap berusaha mencerna ini becanda atau emang dia baru aja dihina

"HEYLO! Ngapain pada duduk diluar?" Yihwa datang nenteng tabung gambar
"Katanya asistensinya satu satu, loe kok baru nongol?" Fa menggeser duduknya supaya Yihwa bisa duduk

"Gue tadi ketemu Max di gedung kimia buat balikin modulnya, ngobrol trus baru keinget gue ada asistensi 2:30. Loe tau ada berapa anak kimia yang mangap pas Max masuk lab?? SEMUANYA. Sampe Aslabnya si brengsek Pluem aja mangap. Tapi totally understandable, gue aja mangap pas liat pertama kali! seorang gue yang loe tau kan? Cantik banget. So, gue merasa berkewajiban untuk nginfo anak anak kimia geer itu kalo Max jurusan Arsitek, bukan kimia" Yihwa mengakhiri pidatonya dengan lirikan sinis khas dirinya

"Terus kenapa dia ngambil lab kimia?" Tul penasaran
"Matkul itu dia dapet B, the only B he got for the semester jd dia mau perbaikan"
Yihwa melihat ketiga temannya agak shok
"I feel you guys, gue tadi juga sempet brainfreeze pas dia info B dia cuma satu dan itupun dia mau remed. He's 3bs geng, Brain, Body and a total Babe"

Old and New [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang