Unstressful kiss

2.5K 180 17
                                    

Tul merasa ada sesuatu yang off dengan Max, tapi dia ngga tau apa.
Udah mau seminggu Tul jarang ketemu Max bahkan di condo, jadi pas hari ini di kantin dia ketemu Max tanpa membawa gambar buat asistensi dahinya berkerut tapi sebelum dia nanya Fah udah nanya duluan
"Loe ngga asistensi hari ini? Belum kelar gambar loe?"
"Kemarin jumat gue udah kelar gambar jadi pas asistensi rabu sekalian gue bawa, P'Kho bilang sekalian aja dia revisi jadi ntar tinggal dibuat maket ngga usah asistensi lagi"

Sekarang 3 pasang mata menatap Max sedikit melongo

"Loe ngerjain 2 gambar sekaligus?" mata Fah membesar
"Kamu ngga tidur?" Cgame ikutan

Max angkat bahu,"gue lagi mood"
"Lagi mood?" Tul melihat bibir Max

"Hey Max! Nanti sore jadi ke dorm aku?" Perhatian mereka semua teralih ke cowok  yang berdiri didepan Max

"Hey Nat, jadi" Max tersenyum
"Oh ok, sampai ntar ya"  cowok itu wai ke mereka semua sebelum berlalu

Sekarang semua menatap ke Max
"Nat, anak geologi" Max menjawab cuek
"Daaaan elo mau ngapain ke dorm dia?" Fah memutar matanya
"Main aja" Max masih cuek
"Main aja?" dahi Tul berkerut
"Iya. MAIN AJA" Max menatap lurus Tul
"Oh, oke. Sekarang loe bisa seenaknya main gitu?"
"Sekarang? Dari dulu gue juga sering main aja"
"Ok! Terserah loe!" Tul meraih tasnya dan berdiri keluar kantin

Fah dan Cgame melongo melihat Tul yang berlalu dan Max yang mendengus dibangkunya

"Kok gue kek sekip beberapa episode drama kelian ya?" Fah bingung
"Aku juga sama. Ada yang kita ngga tau Ai'Max?" Cgame masih melongo ngeliatin Max

Max tiba tiba diri dan juga keluar kantin

"Max! Woy, Max!" Fah manggil tapi Max tetep cuek jalan
"Ini minuman siapa yang bayar?" Fah nengok Cgame yang cuma angkat bahu

*********************************************

Tul POV

Mood gue berantakan hari ini dan gue tau sumbernya, si brengsek Max.

Saat gue pikir gue bisa temenan sama dia, but nooooo he's back on being an asshole.

Dia mau main sama orang lain, fine!
Dia mau balik main sama yang manis dan imut, SILAHKAN!
suka suka loe! terserah loe!
TERSERAH LOE!!
gue banting tas ke kasur dan melotot melihat bayangan gue di kaca
Dan gue ngga suka melihat sosok yang menatap gue dari kaca.
Gue terlalu tinggi. Bahu gue terlalu lebar. Rahang gue terlalu tajam. Lengan gue terlalu besar.
Dan untuk pertama kalinya gue ngga suka melihat wajah yang menatap gue dari kaca.
Karena gue tau itu bukan tipe wajah yang disukai Max
************************************************

Max membuka pintu kondo dan dahinya berkerut mendapati ruangan yang gelap gulita

Keknya Tul belum balik ...

Max menyalakan lampu ruang tengah
"FAK!!!!! Tul! Loe ngapain duduk gelap gelap hah?!"

Max mengurut dadanya yang dalam sekejab kencangnya ngalahin formula 1

"Ini kan kondo gue, suka suka dong kalo gue mau duduk gelap gelap" Tul diri ngambil juice dari kulkas

"O..ke" Max memutar matanya niat tadi mau leyeh leyeh di ruang tengah dia batalkan

"Puas main sama anak geonya?"

Langkah Max mau masuk kamar terhenti mendengar pertanyaan bernada nyinyir Tul

"Main apa? Anak geo mana? Loe mau nanya apa sih sebenernya?" Max udah siap banget kalo Tul ngajak berantem karena tobe honest dia lagi ngga mood banget buat disindir sindir ngga jelas

"Jadi sebenernya loe kemana tadi kalau ngga main sm anak Geo?" Tul menarik napas sebelum bertanya perlahan yang sama sekali ngga disangka Max

Max meletakkan tasnya di meja dapur dan menuang juice yang tadi dikeluarin Tul
"Gue tadinya mau ke tempat Beam tapi ternyata dia lagi di tongkrongan mesin jadi gue kesana"

Mata Tul membulat," loe kenal anak mesin?"
"Koreksi, Beam yang kenal anak mesin. Gue kenal Beam" Max duduk dibangku dapur

"Okay, jadi seharian loe disitu?"
Max ngangguk masih dengan gelas dibibirnya

"Loe ngga ngindarin gue kan?"
Max kesedek
"Uhuk ... ohok .. ngindarin loe? Ma..maksud loe?"
"Ngga tau gue, makanya gue nanya elo" Tul ngulurin tissue

Max melap mulutnya perlahan, sengaja menghindari pertanyaan Tul
"Atau loe mau gue berhenti nyium loe tapi loe ngga enak?"

Max mangap, sama sekali lupa kalo dia lagi menghindari pertanyaan pertama Tul

"Loe ngobrol sama Beam ya?" Max mendesis
"Hah?"
"Ngga papa" Max menghindari tatapan Tul
"Max, loe tau kan loe belum menjawab pertanyaan gue sama sekali?"

Tul berdiri sebelah Max, badannya nyender ke meja dapur.

"Erm .." Max berusaha mencari jalan keluar tanpa dia harus menjawab pertanyaan
"Max. Loe ngindarin gue atau ngga mau ciuman lagi atau dua duanya?"

Great. Sekarang jadi 3 opsi.
Ngga mau sekalian dibikin pilihan ganda? Biar kek quiz?

"Max. Kita mau disini sampe pagi?"
"Well ... kalo gue sih udah ngantuk ini aja mau ke ka.."
"MAX!"

Sekarang muka Tul persis depan muka Max
"Gue ngga ngerti pertanyaan loe karena gue ngga tiga tiganya" Max berusaha ngindar
"Gue cuma nanya sekali" alis Tul berkerut
"Tiiga, khan elo nanya ngindarin, ngga mau ciuman atau dua duanya" Max jelasin
"Jadi yang mana?" Alis Tul masih naik
"Ya nggga tiga tiganya. Kalo loe begini karena gue nyelesain tugas gambar duluan krn emang gue ada waktu, kalo loe begini krn anak geo tadi beneran gue ngga ngapa ngapain. Ngejawab pertanyaan loe?" Max agak mundur dikit karena terus terang aja Tul agak sedikit mengintimidasi auranya

"Ok. Gue percaya sama elo" dan Max ngga sadar dia dari tadi nahan napas
"Cium gue"

Jantung Max pindah ke kaki.

"Gi..gimana?" Sebisa mungkin Max usaha ngga terdengar ke orang idiot

"Cium gue" nada Tul tenang banget persis kek angin semilir sepoi sepoi sebelum tsunami

"Ha ha ha ngga lucu bercandaan loe" Max ketawa gugup

"Cium. Gue."

Tuhan, tadi denger sendiri khan? Bukan gue yang napsuan. Dia yang minta.

"O..k" Max maju dan ngecup bibir Tul," ok good night, sampai besok" Max meraih tasnya
"Max ..." langkah Max terhenti oleh cengkraman Tul dilengannya
"Cium. Gue"

Max menghela napas sebelum melepas tasnya menggeletak dilantai
"Gue ngga akan berhenti ai'Tul. Jadi kalo loe mau berhenti, sekarang saat yang tepat" Max menatap Tul dalam dalam

Tul tersenyum tipis sebelum mulutnya mengeluarkan suara yang ditelinga Max terdengar seperti desahan," cium ... gue .."

Dan mencium yang Max lakukan.

Old and New [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang