Bagian tanpa judul 3

4 1 1
                                    


"Apakah kamu pernah berfikir memaksakan kehendak akan melukai perasaan seseorang. Menolak pemberian seseorang yang ikhlas akan melukai jiwanya"

Jalanan kampung kandangmas masih di dominasi batu dan tanah.jalanan agak becek karena semalam habis turun hujan.terlihat beberapa anak sd sedang berangkat kesekolah sepatunya di tenteng karena takut kotor. Nampak rombongan ibu-ibu sedang membawa gendongan karung dan bapak-bapak juga sedang mengendong cangkul di pundaknya.suasana kampung yang elegan kurang pembangunan.

Sebuah mobil sedan sedang merayab pelan menelusuri jalan kampung.orang orang yang melihat laju mobil sedan pun menepi untuk memberi jalan.

" Mobile Dipo Yo, yu kok apik tenan"

" Yo ,emboh tidak tahu, mau kemana mobil apik ko Reng kampung''

Obrolan ibu-ibu yang sedang berhenti di pinggir jalan saat mobil sedan itu bergerak melewati mereka berdua.

Tapi mobil sedan itu pun berhenti.

" Mandek yu, mobile!"

Pembicaraan salah satu ibu-ibu.

Pintu mobil di buka dari dalam, Anita keluar dari mobil.dan dia mencari jalan yang tidak berair lalu melangkah menuju ibu-ibu yang masih berdiri di pinggir jalan.

" Ayu tenan bocah wedok Iki"

" Mau kemana cantik-cantik ko kekampung, lurus opo?'"

" Assalamu'alaikum, ibu! Numpang tanya, rumah Putro masih jauh ga?"

Anita dengan ramah.

"Wa'alaikumsalam" jawaban ibu-ibu yang di temui Anita

" Oh, mau ketempatnya, nak Putro?"

Jawaban salah satu ibu di pinggir jalan

" Putro!,sopo tho, yu?"

" Itu lho,anak pak Darto ibu Darmi bocahe seng bagus iku"

" Oalah, anakku yu Darmi, tho! Kakaknya yang kuliah di Jakarta"

" Iyo"

" Masih jauh,Bu?"

" Endak jauh ,dhuk!. Didepan ada pertigaan belok ke kiri terus ada tiga rumah, nah!.sebelahnya itu rumahnya ada pohon mangganya"

" Masih, Bu! "

Anita dengan ramah lalu dia menuju ke mobilnya lagi masuk dan pintu di tutup.

" Gimana non, benar ini kampungnya?"

Tanya sopir Anita

" Benar,pak! Kita lurus di depan ada pertigaan terus belok ke kiri rumah yang keempat kita berhenti"

" Siap!"

Pak Tarno supir pribadi Anita sejak Anita sekolah taman kanak-kanak.

Mobil pun mulai bergerak menelusuri jalan berbatu yang agak berlumpur.

***

Aku sedang menyapu halaman . membersihkan daun- daun mangga yang jatuh dengan sapu lidi. Sedangkan Yusuf dan Yuni sedang asek duduk di depan teras rumah.

Yusuf senyum sendiri melihat tingkah Yuni karena handphonenya selalu bersuara" Veronika".kelihatan sebel di muka Yuni.

" Veronika keren ya namanya selalu di sebut" sambil cekikikan

" Yee...! " Kepalan tangan Yuni mendarat di punggung Yusuf.

"Aduh!" Menggosok-gosok pundaknya

" Mau,lagi?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kaulah HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang