yoo seonho as anak terceria di sekolah
°•°•°
kalo ditanya siapa happy virus di SMA Angkasa, jawabannya pasti yoo seonho.
siapa sih yang ga kenal yoo seonho?
anaknya hiperaktif banget, dimana - mana pasti ngoceh. bahkan orang yang dia ga kenal pun pasti dibacotin.
tapi itu ga bikin ilfeel, malah sikap seonho yang selalu ceria itu bikin orang - orang di sekitarnya nyaman.
butuh moodbooster? dateng ke seonho. dia punya seribu cara supaya kamu bisa bahagia lagi.
lagi gabut? dateng ke seonho. dia tau segudang hal yang bisa dilakukan untuk ngisi kegabutan.
atau, lagi pengen ketawa? dateng ke seonho. cowo itu selalu punya cara agar kamu bisa tertawa puas. bahkan walaupun leluconnya itu receh.
intinya, seonho itu anak yang selalu bahagia. dimanapun, kapanpun, dan dalam situasi apapun.
tapi, siapa yang nyangka? dibalik ratusan senyum dan tawa seorang yoo seonho, anak itu menyimpan ribuan air mata.
°•°•°
"ryujin, jangan sedih dong."
"berisik ah."
"jin, tau ga? katanya bts mau ada acara amal gitu ke sini, jadi konsernya gratis?"
"HAH?! SERIUS?! HO SERIUS?!"
"iya sih tapi.."
"ANJIR GILA! WOI GUE SENENG PARAH!! kapan ho kapan??"
"..tapi boong hehe."
"yeu sableng WKWKWKWK"
ryujin yang lagi ngedrop gara gara ada masalah itu akhirnya ketawa.
berkat siapa? yoo seonho, tentu.
"gue ke kelas dulu ya jin," kata seonho sambil nge dadah-dadah ke arah ryujin
kemudian anak itu melangkah dengan riang ke kelasnya, sampe loncat loncat segala.
ngga lupa, seonho juga ngelambai ke semua orang yang dia temui.
ga kenal? bodo amat.
diabaikan? senyumin saja.
"sEONHOOOOOO!!" teriak guanlin begitu sobatnya itu masuk ke kelas.
"apaan beb?" tanya seonho sambil menghampiri guanlin yang ada di pojok kelas itu.
"yeu jupri gausah beb beb beb beb, ga maho gue."
"ya kan bebek hehe,"
"bangsat anying," ujar guanlin yang kemudian ketawa ketiwi bareng seonho.
"kenapa btw lin?" tanya seonho.
"tadi papa lo nelepon ke hp lo tuh," kata guanlin sambil nunjuk hp seonho yang tergeletak di atas meja. "kebiasaan deh lo, hp ditinggalin di atas meja."
seonho cuma cengengesan.
°•°•°
"tadi kenapa ga diangkat telepon papa?!"
seonho berdiri di depan papa-nya yang kini sedang duduk di atas sofa sembari memegang koran itu.
kentara sekali papa-nya itu sedang marah.
dan seonho bisa jadi korban kemarahan papa-nya ini.
"hp seonho ketinggalan di kel—"
"HP DITINGGALIN?! KAMU KIRA PAPA BELIIN KAMU HP PAKE DAUN HAH?! KALO HP KAMU ILANG GIMANA?!"
"maaf pa.." cicit seonho.
papa-nya seonho mendengus kasar.
"emang ya, ga guna punya anak kayak kamu!"
seonho menghela napas pelan.
seonho juga gapunya mau orangtua kayak papa.
"emangnya papa kenapa nelepon?" tanya seonho pelan.
"adek kamu sakit - sakitan lagi tuh! cepet urusin! jangan lupa bikinin juga buat makan malem, mama kamu ga bakal pulang hari ini."
seonho mendengus kasar. "kenapa mama ga pulang? nginep di rumah seling—"
"DIEM KAMU!" bentak papa-nya, dan seonho menurut.
memang yang tadi itu kelewatan, tapi seonho sudah tidak tahan.
"jiheon kan lagi sakit pa, kenapa papa malah baca koran di sini? kenapa ga papa aja yang ngur—"
PLAK!
"BERANI NGELAWAN YA KAMU SEKARANG?! UDAH CEPET SANA KE KAMAR ADIK KAMU, GAUSAH BANYAK NGEYEL!"
seonho menunduk, mengusap pipi nya yang memerah.
sakit.
anak itu akhirnya meninggalkan papa-nya tanpa sepatah katapun, dan mengunjungi adiknya yang kini terbaring lemas di kasur.
seonho tau jelas kenapa jiheon bisa sakit seperti ini.
disiksa secara mental dan fisik oleh ayah sendiri, anak mana yang tidak akan sakit seperti jiheon?
"jiheon.." panggil seonho pelan, ke adiknya yang sedang tidur itu.
"kalo kamu udah sembuh, kabur dari papa yuk?"
°•°•°
masih mikir, teman super hiperaktif-mu itu ga butuh moodbooster?
KAMU SEDANG MEMBACA
eccedenтesiast | 01-02 line ✔
Random❝ untuk kalian yang ingin hidup menjadi orang lain- ❞ © raenderworld, 2018