Seulgi selalu bermimpi punya pacar yang lebih tinggi darinya. Tapi entah mimpi apa, dia malah mendapatkan lelaki yang bahkan hanya setinggi pundaknya.
.
.
.
"Seul aku pegal, duduk saja ya?"
"Tidak aku mau berdiri supaya romantis Jim. Seperti di film-film."
"Kakiku pegal kalau terus berjinjit Seul."
Kalian tahu apa yang sedang mereka lakukan? Tidak, mereka tidak melakukan apapun. Mereka hanya berciuman.
Seulgi—si gadis selalu bilang jika berciuman sambil berdiri itu benar-benar romantis. Seperti di film-film.
Ya mungkin iya, tapi itu mimpi buruk untuk si pria yang punya tinggi sebahu pacarnya itu— Park Jimin.
Dia ingin membuktikan pada pacarnya jika dia tak sependek itu dengan menolak untuk naik ke kursi saat berciuman. Ya tentu saja, dimana harga dirinya?
Berapa kali pun Jimin membunjuk seulgi untuk duduk, dia tetap tak mau.
"Naik ke kursi saja Jim!"
"Tidak mau! Aku tak sependek itu!"
Tapi nyatanya adalah Jimin memang sependek itu.
"Ck kau tidak asyik!" Gadis itu mendorong pacarnya sampai sedikit terhuyung.
"Ish!"
Pada akhirnya mereka lebih memilih untuk berhenti berciuman daripada saling tak mau kalah. Lagi pula mereka sudah seperti itu cukup lama.
Kalian harus tahu, Jimin sebenarnya memang tak sependek itu. Hanya saja, seulgi yang terlalu tinggi. Ya itu menurut Jimin.
Tapi benar, Seulgi memang tinggi untuk ukuran perempuan pada umumnya, membuat Jimin menjadi terlihat lebih pendek saat bersama gadis itu.
Entah apa yang seulgi makan sampai membuatnya tinggi. Sementara Jimin? Dia bahkan sudah membeli obat peninggi badan dan melakukan olahraga agar badannya bertambah beberapa sentimeter. Tapi tetap saja, tingginya hanya sepundak seulgi.
Ya dia melakukan semua itu untuk pacarnya. Selain itu juga agar dia tak selalu dihina oleh teman-temannya. Terutama oleh musuh besar nya yang juga salah satu orang yang pernah mendekati seulgi— Park Chanyeol.
Kalian tahu dia setinggi apa? Yang jelas Chanyeol mungkin bisa menginjaknya dengan mudah.
Tapi dibalik semua tekanan yang dia alami selama bersama seulgi, hal yang paling membuatnya bahagia adalah saat gadis itu ternyata tetap lebih memilihnya daripada mendengarkan orang lain.
Meskipun dia pendek, meskipun dia hanya sebahu Seulgi, gadis itu tetap tak peduli saat ada yang mengatakan jika mereka tak cocok.
Siapa peduli?
Tanpa harus tinggi pun gadis itu tetap memilihnya kan? Tetap Jimin yang menang jika dibandingkan pria-pria tinggi yang pernah mengejar Seulgi.
"Jim, aku akan latihan voli nanti siang, kau jadi mengantar kan?"
Oh sial, itu adalah kegiatan yang membuat Jimin malas.
Ya seulgi seorang atlet voli. Dan kalian sudah bisa menebak jika teman-teman seulgi pasti setinggi gadis itu. Apa lagi laki-lakinya.
Bagaimana ini? Pasti semua orang akan menatap mereka saat berjalan bersama.
"Mm.. aku-
"Jangan bilang kau mau ke rumah Jungkook."
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT US
FanfictionIt's just about us. Collection of 1/2/3 shoot stories casted Jimin & Seulgi ©herlinnnn