🎵iKon - I'm OK
Aku baik-baik saja
Kau tak perlu mengasihaniku
Kau tak harus berada di sampingku, aku baik-baik saja
Jangan khawatirkan aku
Kau tidak perlu memikirkanku
Aku sudah terbiasa sendiri
Aku baik-baik saja"Kau tak apa?"
"Oh ya, aku hanya lemas karena terlalu lama berdiri."
"Kau menunggu seseorang?"
"Aku menunggu ayahku."
"Oh yasudah, duduk di sini, aku akan menunggu ayahmu sampai datang."
Seulgi mungkin tak tahu bagaimana rupa malaikat yang sering orang bilang. Dia mungkin tak pernah bertemu makhluk itu sekalipun. Tapi sungguh, dia tak pernah merasakan ini sebelumnya.
Dia merasa jika ternyata malaikat itu mungkin ada. Oh ini terdengar berlebihan, tapi sungguh, pria itu benar-benar membuatnya tak bisa berhenti menatapnya saat dia berada di sebelahnya.
Dia mungkin tak tahu bagaimana cara Tuhan memberinya keajaiban di tengah kesulitannya saat benar-benar terpuruk setelah mendengar untuk pertama kalinya dia divonis sakit.
Tapi Tuhan benar-benar memberikan sedikit kebahagiaan di tengah dia yang harus bersedih karena penyakitnya.
Ya, dia bertemu Jimin untuk pertama kalinya. Di rumah sakit yang sama saat mereka tak sengaja bertemu, dimana Jimin menolong Seulgi yang hampir jatuh karena terlalu lama berdiri menunggu ayahnya.
Hari itu, hari pertama dia dinyatakan sakit. Dan saat itu juga, dia mendapat kebahagiaan dengan bertemu Jimin yang tiba-tiba datang menolongnya.
"Namaku Jimin, kau siapa?"
"Aku Seulgi."
"Ah baiklah, nanti kita bertemu lagi ya?"
Hari itu untuk pertama kalinya mereka berkenalan setelah ayahnya datang menjemput. Dimulai dari hari itu, sampai bisa dekat lalu berpacaran.
Jimin sudah tahu dari awal jika Seulgi memang sakit. Tapi pria itu seperti tak peduli dan masih saja mendekati Seulgi meskipun hubungan mereka sebenarnya tak didukung oleh siapapun. Termasuk ayahnya.
Dan mungkin itu yang membuat Seulgi kagum pada Jimin. Saat semua orang tak mendukung mereka, Jimin masih setia di sebelah Seulgi meskipun dia tahu keadaannya seperti apa.
Entahlah, entah apa yang membuat Jimin masih bertahan sampai detik ini, karena jika dipikir oleh akal sehat, tak akan ada yang mau melakukan itu untuknya. Kecuali memang Jimin hanya mencari keuntungan darinya.
Seulgi pernah berpikir jika mungkin Jimin sebenarnya memang hanya memanfaatkannya. Karena selama ini, Seulgi selalu memberikan semua yang Jimin butuhkan. Mulai dari kebutuhannya, sampai kebutuhan mereka.
Tapi hal itu selalu Seulgi tepis dengan kebaikan Jimin yang selalu berada di sampingnya. Menemaninya di rumah sakit, menyemangatinya untuk tetap menjalani semuanya agar dia sembuh.
Karena jujur, satu-satunya alasan yang membuat Seulgi masih bertahan hidup adalah pria itu.
Ya, Jimin, pria yang begitu dia cinta.
Meskipun sekarang entah dia berada dimana setelah dia pergi dengan alasan ingin bekerja. Dan Seulgi memaklumi itu, karena Jimin mungkin sedang sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT US
FanfictionIt's just about us. Collection of 1/2/3 shoot stories casted Jimin & Seulgi ©herlinnnn