⭐ Tekan ini sebelum membaca
💬 Tekan ini setelah membacaHappy Reading...
__________________________________Setelah satu minggu Dino santai-santai di rumah, membuatnya bosan dan kembali mengambil jabatan CEO di perusahaan. Ahmad, kini berubah menjadi sosok pria dewasa yang sangat menghormati istrinya dan menjadi sosok ayah yang sangat menyayangi anaknya. Yap Ahmad telah memiliki putri berusia 6 bulan. Ali kini menjadi sosok pria dewasa yang sangat menghormati istrinya, kalian masih ingat Rezky?? Yap saat ini ia telah berstatus suami Rezky. Rangga kini menjadi sosok pria dewasa yang tengah menempuh perjuangannya yang ingin menjadi sosok yang lebih baik.
Dino melangkahkan kakinya memasuki gedung tinggi yang telah lama ia tak injak itu. Saat ia memasuki gedung itu, suara gaduh dari karyawan langsung menyambutnya. Bayangkan saja selama dua tahun hilang tanpa pamit dan kini muncul tanpa aba- aba(?)?.
Dino terus berjalan dengan tenang ke arah lift khusus, ia juga sempat menyapa beberapa karyawan yang ada di depannya atau di sekitarnya. Aneh?? Yap semua karyawan yang ada di kantor itu menatap nya dengan pandang aneh. Dino yang dulu tak pernah senyum kepada karyawannya tapi lihat lah sekarang?? Bahkan ia berbicara!
Ting!
Lift terbuka dan Dino pun melangkah kan kakinya keluar. Ia merindukan saat saat di kantor. Selama dua tahun ini ia tak pernah memegang berkas dan juga komputer, ia sungguh merindukan itu.
Ia menoleh kearah meja sekertarisnya itu dan mendapatkan Ali yang tengah fokus dengan komputer di depannya. Sepertinya lelaki itu tak menyadari kedatangannya.
"Ali" Ali terlonjak kaget mendegar suara Dino di sampingnya, ia menatap Dino dengan kesal dan menimpuk nya.
"Astagfirullah, untung gua nggak punya penyakit jantung" Guamamnya pelan yang membuat Dino terkekeh.
"Jangan sampai, gua nggak mau sepupu gua jadi ja- Adawww!!" Perkataan Dino terhenti saat ia merasakan semuah geplakan yang cukup keras di kepalanya.
"Ngomong itu ibarat doa ya Din" Dino hanya cengengesan dan melangkah memasuki ruangannya.
***
Vena memasuki sebuah gedung tinggi di depannya. saat ia ingin berjalan menuju lift, tiba-tiba suara yang sangat familiar menghentikan langkahnya.
"Vena" Gadis itu menoleh kearah sumber suara dan menemukan wanita paruh baya kini berjalan kearahnya. Ia tersenyum dan menyalimi tangan wanita itu.
"Tante gimana kabarnya?" Tanya Vena saat mereka memasuki lift khusus. Vena masih menjabat sebagai Direktur di perucahaan cabang milik keluarga Bimantara.
Awalnya Vena merasa sangat kewalahan menangani berbagai masalah di perusahaan ini, tapi berkat Ali dan juga orang tua Dino, ia bisa kembali menstabilkannya.
"Alhamdulillah baik nak. Oh iya, besok kamu nggak usah kerja ya" Kening Vena berkerut mendengar perkataan Karin. Apa ia akan di pecat??
"Maksudnya tan?" Tanya nya dan menatap Karin dengan bingung.
"Mmm.. Besok kamu cuti aja, biar sekertaris kamu yang ngerjain pekerjaan kamu sehari" Vena hanya menghela nafas pelan dan mengangguk. Mau ia menolak pun akan sia-sia.
Setelah lift terbuka, mereka berjalan keruangan Direktur.
"Kamu sudah makan siang?" Tanya Karin setelah mereka memasuki ruangan. Vena mengangguk pelan dan duduk di sofa di ikuti oleh Karin.
"Makan apa?" Tanya nya lagi dan menaruh sebuah kantong plastik di meja.
"Cake dari mba Rezky tadi tan" Karin menggeleng gelengkan kepala mendengar perkataan Vena. Memang akhir akhir ini gadis itu sangat malas makan, bahkan ia pernah tak makan satu hari dan malamnya demam.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA?? (Revisi)
General Fiction(Follow author sebelum membaca!!) Mencintaimu dengan akhlak membuat ku menjadi sosok yang 'terhormat' di mata-Nya. Maka, aku akan terus berusaha menjadi sosok yang di Cintai-Nya lalu di Cintai oleh dirimu yang mempunyai akhlak mulia.