4. Pengungkapan

49 3 0
                                    

Tak lama kita duduk. Kak Randy meminta izin meninggalkan ku sebentar.

"Dar tunggu bentar ya,aku mau kesana dulu"
"Jangan lama-lama kak"
"Iya tenang aja aku ga akan ninggalin kamu kok" jawab kak Randy tertawa sambil mengacak-ngacak rambutku yang terurai.

Lumayan cukup lama aku menunggu kak Randy.

"Kak Randy kemana sih,kata nya sebentar tapi kok lama" ucapku

Tak lama aku berbicara seperti itu,tiba-tiba dari belakang ada yang menyodoriku bunga dan coklat. Dan terdengar suara alunan gitar. Saat aku menoleh ke belakang, itu kak Randy dengan pengamen yang ada di situ.
Jujur aku merasa kaget. Aku pun bertanya di dalam hati 'Ya Allah apa maksudnya ini? Apa jangan-jangan kak Randy mau nembak aku? Ah tapi masa secepat ini?'

"Ada apa ini teh?" ucapku

Ya mungkin disitu aku terlihat tidak tau kalau kak Randy akan menembakku. Aku hanya pura-pura tidak tahu,agar semua rencana yang kak Randy buat tidak sia-sia.

"Dara,aku mau jujur sama kamu. Sebenernya teh pas pertama kali aku lihat kamu pas MPLS,aku ngerasa perasaan aku ke kamu teh kaya yang beda gitu,pertama kamu ngasih coklat ke aku bareng temen-temen kamu meskipun kamu bilang nya buat kakak-kakak pembimbing,tapi aku rasa itu teh tanda kalo kamu suka sama aku. Kalo ga suka aku kan bisa aja ngasih nya ke yang lain ga ke aku. Terus juga pas kamu nyimpen coklat itu ke tas aku,aku makin yakin kalo kamu suka aku. Semakin aku nunggu kamu,mikirin kamu,semakin aku berharap lebih ke kamu. KAMU MAU GA JADI PACAR AKU? PENYEMANGAT AKU?" ucap kak Randy saat menyatakan isi hatinya kepadaku.

Iya aku tahu,mungkin banyak kalian yang mengira seumuran anak SMP kelas 7 dan 8 (kelas 1&2 SMP) sudah bisa berbicara seperti itu layak nya orang dewasa sebelum waktunya.
Tapi percayalah! Bukan maksudnya kita sudah dewasa . Tapi menurutku itu wajar untuk anak yang baru meranjak pubertas. Menurutku itu biasa saja.

"Kalo kamu terima aku,ambil coklat sama bunga ini,kalo kamu nolak aku, kamu ambil aja coklatnya" lanjut kak Randy.

Jujur pada saat itu aku bingung harus jawab apa? Memang saat pertama kali aku melihat kak Randy aku sudah ada rasa pada nya. Kita baru kenal satu minggu. Haruskah secepat ini kak Randy mengungkapkan isi hatinya padaku?

Tanpa berfikir panjang aku menjawabnya. Sambil aku membawa bunga dan coklatnya. Kalian pasti sudah tau apa jawabanku.

"Iya kak aku mau jadi pacar kakak,aku mau jadi penyemangat kakak." jawabku.
"Thanks ya Dar. Aku juga bakal jadi penyemangat kamu kok" ucap kak Randy

Hari itu pun kita resmi berpacaran. Betapa senangnya hatikuuuu. Seperti mimpi hehe.

Diperjalanan saat kita pulang. Hujan pun turun cukup deras. Jam menunjukkan pukul setengah delapan malam. Untung saja saat hujan turun sudah dekat dengan rumahku. Aku memeluk kak Randy dengan erat,karena aku merasa kedinginan.

"Dar?"
"Iya kak?"
"Love you yaaahh" ucap kak Randy tertawa
"Haha iya love you too" jawabku tertawa.
"Hah apa ga kedengeran" ucap kak Randy masih dengan sisa tertawa.
"Love you too kak Randyyyy" jawabku teriak.

Aku berani teriak sekencang mungkin. Karena pada saat itu jalanan cukup sepi karena hujan.

Kita pun sampai di rumahku. Dirumah hanya ada bibi,karena katanya Omah dan Opah belum pulang. Katanya sih mau menginap di villa yang ada disana.

Si Pecandu CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang