one call away

18 ¦ Infinity War Pt.2

Mereka ber empat akhirnya udah masuk theater, posisi duduknya Sooyoung - Yuta - Sana - Daniel.

Aih senangnya dalam hati kalau beristri dua, pikir Yuta.

Selama film berlangsung, Yuta nahan nahan banget buat ga fanboying pas karakter favoritnya keluar (re: iron man.) Beda sama Daniel yang anteng nontonin filmnya serius banget kaya lagi belajar. Sana dan Sooyoung gausah ditanya, udah molor.

Kelar filmnya, mereka berempat keluar dari theater, lalu Sana kode kode ke Yuta gitu buat ngikutin dia.

"Eh, gue mau ke toilet ya sebentar." tutur Sana sambil ngedip ke Yuta.

"Gue juga ke toilet deh," balas Yuta nanggepin kodenya Sana.

Mereka berdua ninggalin Daniel dan Sooyoung di depan bioskop lalu pergi ke toilet berdua. Tapi ga sampe toilet, Sana tiba tiba ngehentiin langkahnya dan berbalik badan menghadap Yuta.

"Yut," panggil Sana, "Gue mau jalan berdua sama Daniel."

Jeger. Petir menyambar hati Yuta. "Hah?" cuman itu yang bisa keluar dari mulutnya.

"Pokoknya, gue jalan sama Daniel dulu. Lo sama Sooyoung kemana kek pdkt. Nanti kita ketemu lagi di restoran, okaaaaay?"

Yuta ga sempet ngungkapin pendapatnya, Sana udah keburu balik badan terus jalan balik ke mana Daniel dan Sooyoung nunggu.

Begitu Sana balik badan, pemandangan gaenak langsung menyambut mata Yuta.

Itu, di celana Sana, kenapa coklat coklat???

begitu Yuta sadar kalo Sana kedatengan tamu ga diundang dan parahnya dia gasadar— Yuta langsung mijit pelipisnya, ini cewek ada aja tingkahnya yang bikin Yuta pusing.

one call away

"Niel, Ayo kita jalan." ajak Sana begitu nyamperin Daniel, cowok itu lagi senderan di dinding sambil ngecheck handphone. Padahal ada Sooyoung di sampingnya, di anggurin aja.

"Loh? Yuta mana?" tanya Daniel, handphonenya dia masukin ke kantong celana.

"Dia mau berduaan sama Sooyoung. Biarin aja." Jawab Sana lalu dia balik badan buat ngasih tau Sooyoung— "Soo, Aku duluan ya. Kamu sama Yuta dulu."

Di situ Daniel sadar kalo ada bercak bercak coklat di celana Sana.

Daniel emang pinter. Al jabar, rumus gravitasi, reaksi kimia, gaada yang dia ga paham. Cuman satu hal yang dia gangerti— Perempuan. Makanya dia bisa dengan enteng nanya Sana, "San, kamu lagi dapet?"

Sana langsung mati gaya. Ga berani balik badan lagi buat nengok ke Daniel.

Di saat saat seperti ini Yuta biasanya muncul dengan segala caranya buat nyelametin Sana, tidak terkecuali saat itu.

"San, maafin ya tadi beneran ga sengaja numpahin minumannya." Yuta, balik dari toilet cuman dengan kaos daleman putih. Kemejanya? lagi dia iketin ke pinggang Sana buat nutupin celananya yang ternodai bercak coklat.

"I-iya gapapa Yut." jawab Sana dengan nada rendah. Masih mati gaya.

Yuta ngangguk, "Have fun ya, ketemu lagi di restoran." ujar Yuta sambil narik tangan Sooyoung ninggalin Sana dan Daniel.

one call away

Setelah main di timezone lalu nemenin Sooyoung keluar masuk beberapa toko baju, Yuta dan Sooyoung lebih dulu tiba di restoran.

Sambil nungguin Sooyoung nyoba nyoba baju tadi Yuta sempet ngebeliin Sana celana ganti.

Baru aja Yuta mau ngeline Sana, nanyain dia dimana dan ngasih tau kalo dia ngebeliin Sana celana ganti, tapi panjang umur, Sana udah tiba di depan restoran dengan ngegandeng Daniel, mengenakan celana baru.

"Kak Sana, sini!" panggil Sooyoung, Yuta diem aja ngeliatin Sana dan Daniel nyamperin mereka.

Mereka duduk di meja persegi panjang dengan posisi Yuta - Sooyoung bersebrangan dengan Sana - Daniel.

Waktu pelayan ngedatengin mereka dan ngasih menu, Yuta dan Daniel sebagai cowok cepat tanggap ngambil menunya terus nanyain ke cewek masing masing mau makan apa.

Sooyoung sih jawab dengan detil dia mau makan apa, jadi Yuta gaperlu kebingungan. Sementara Sana, seperti kebanyakan wanita menjawab "Terserah kamu, Niel."

"Mampus, Sana kan makannya pilih pilih."  rutuk Yuta dalam hati.

"Yaudah mbak, nasi goreng satu sama caesar saladnya satu ya." ujar Daniel ke si pelayan yang mencatat pesanan mereka.

"Sana gasuka sayur, Niel." selak Yuta, "Nasi gorengnya ga pake sayuran, dibikin extra pedes, telurnya di campur ya mbak. Caesar saladnya ganti caramel waffle aja. Temen saya kalo ga ngemil yang manis manis bisa rewel." lanjutnya sambil bercanda.

"Iiih gue kan lagi diet!" protes Sana,

Yuta menggelengkan kepalanya, "Diet apaan lagi si, gua jitak juga lo." balasnya.

lalu Sana cemberut, Yuta ketawa aja.

"Kalian kemana aja tadi?" tanya Daniel mencoba mengalihkan topik.

Yuta nyenggol Sooyoung, "Jawab tuh, ditanya."

"Jalan jalan doang, ohiya main timezone juga." jawab Sooyoung.

"Pasti Yuta nyombongin dia jago main yang nangkep nangkep boneka itu." celetuk Sana sambil ngemilin keripik yang disediain di meja. Makan tu diet.

Sooyoung ketawa, karna emang bener Yuta tadi nyombongin skill dia main permainan itu sampe ngebikin Sooyoung bawa pulang empat boneka.

"Setiap main ke timezone dia main itu terus tapi gamau nyimpen bonekanya, kamar gue yang penuh jadinya." lanjut Sana.

Sooyoung tersenyum, "kak Sana sama kak Yuta deket banget ya?"

"Aduh, gausah ditanya deh. Ukuran celana dalem dia aja gue tau."

Sooyoung mengangguk, Daniel berdehem karna tidak begitu nyaman dengan topik pembicaraannya.

"Ohiya, nih Yut. Makasih ya." ujar Sana sambil mengembalikan kemeja Yuta, "Tadi Daniel ngebeliin gue celana ganti, hehe." lanjutnya.

Yuta cuman mengangguk lalu mengenakan kembali kemejanya.

"Lo beli apaan, Yut? liat dong."

Sana mencoba meraih kantung plastik berisi celana yang Yuta beliin buat dia, tapi dengan sigap Yuta mengambil kantung plastik tersebut.

"Ini bukan punya gue." ujar Yuta cepat.

"Lah terus punya siapa dong? Itu kan merk kesukaan gue!"

Yuta menoleh ke arah Sooyoung,

"Ini, buat kamu. Kayanya cocok sama kamu, jadi aku beli pas kamu lagi nyoba baju." ujar Yuta sambil memberikan kantung plastik tersebut ke Sooyoung.

dan entah kenapa, Sana melengos. Seperti tidak suka melihat pemandangan itu.