"Lu bercanda kan, Hyun" Jisoo natap tajam ke Minhyun.
"Gw serius"
"Yaudah sih" Jisoo ngalihin pandangannya dari muka Minhyun, ternyata Minhyun bisa bikin diabetes, maksudnya senyumannya, manis banget gila.
"Kok yaudah?"
"Udah deh lu gak usah bercanda" Jisoo ketawa sambil mukul lengan Minhyun.
"Jis gw serius, gw sayang sama lu" Minhyun ngeraih tangan mungil Jisoo, kali ini gak ada yang namanya bercanda, Minhyun kelihatan serius ngutarain perasaannya.
"Bentar, kok tiba-tiba lu jadi gini?"
"Kenapa? Emang salah kalau gw punya rasa ke lu, Jis?"
"Gak gitu, tapi ini ter-"
"Lu masih belum bisa lupain Taehyung ya, Jis?"
Jisoo diam gak bisa menjawab pertanyaan dari Minhyun, otaknya bilang sudah namun hatinya berteriak belum.
"Masih belum capek ya Jis disakitin sama Taehyung?"
"Bisa gak sih jangan bahas Taehyung?"
"Maaf"
"Hyun"
"Hmm?"
"Lu bisa nggak?"
"Bisa apa?"
"Ngebantu gw buat lupain Taehyung"
At 18.12
"Bang?"
"Bang namjoon?"
"Bang?"
"BANG NAMJOONNN!!!" Jisoo akhirnya teriak kenceng, kesel dia kalau harus ngebangunin Namjoon, berasa lagi ngebangunin orang mati.
"HAH MALING? MANA JIS MALINGNYA? SINI BIAR GW TABOK, MAJU LU MAL-"
"IHHH BANG APASIH" Jisoo ngelempar bantal ke mukanya Namjoon yang masih ling-lung.
"Mana malingnya?"
"Gak ada maling anjir"
"Lah terus tadi siapa?"
"Tau deh serah lu bang"
"Gw lagi ngelindur ya?"
"Bang, btw ini bucket bunganya siapa?"