Keesokkan harinya...
Zac seperti biasa melakukan kegiatan rumah tangga mulai dari beres-beres rumah, menyapu, mengepel, cuci piring, cuci pakaian, menyetrika pakaian, belanja ke supermarket dan masak. Tiba-tiba Melisa langsung memeluk tubuh Zac dari belakang. Zac yang sedang memasak langsung menoleh ke belakang dan mencium bibir Melisa sekilas dan berkata...
Sebentar ya istriku yang cantik. Sebentar ya anak-anak daddy tersayang, spaghettie buatan daddy bentar lagi masak. Daddy masak spaghettie ini special buat kalian bertiga. Sayang, kamu duduk di kursi meja makan aja ya? 5 menit lagi selesai.
Iya mas.
Melisa pun melepaskan pelukkannya dan duduk di kursi meja makan. 5 menit kemudian, Zac membawa spaghettie buatannya. Zac pun menyuapi Melisa sesuap demi sesuap sampai habis. Zac juga makan spaghettie buatannya sendiri. Selesai makan Melisa pun berkata...
Mas Zac, semua masakan mas Zac enak. Mas Zac pintar masak...
Iya donk sayang, mas Zac kan suami hebat dan suami siaga buat kamu dan baby twin.
Iya.
Mas, mas belajar masak dari mana?Otodidak, mas kan dulu kuliah di sini sampai S2. Mas biasa masak dan mengerjakan semua pekerjaan sendiri. Lagi pula selama 6 tahun mas di Amerika, mas kerja di restoran.
Oh gitu, pantesan mas seperti asisten rumah tangga. Ha...ha...ha...
Sayang, kamu tega banget sih bilang mas Zac asisten rumah tangga.
Maaf, becanda mas. Lagi pula Lisa mau kok punya asisten rumah tangga seperti mas Zac, udah ganteng, pintar mengurus rumah tangga dan rajin ibadah. Mas Zac langsung Lisa terima kerja di apartemen ini. Mas Zac pasti nggak nolak kan punya majikan cantik seperti Lisa?
Hm...
Gimana ya?Udah, mas Zac nggak usah jual mahal, mas Zac kan sekarang seorang pengangguran. Hi...hi...hi...peace...
Ucap Melisa sambil tersenyum dan mengangkat kedua jari telunjuk dan jari tengahnya. Zac pun berkata...
Iya deh, tawaran dari madame Lisa di terima. Tapi bayarannya mahal loh harus di bayar di awal.
Benarkah?
Terus bayarannya apa?Bayarannya ini...
Ucap Zac tersenyum sambil meletakkan jari telunjuknya ke bibirnya sendiri. Melisa tersenyum malu-malu dan berkata...
Iya deh, madame Lisa bayar DP dulu.
Ucap Melisa sambil mencium bibir Zac. Zac pun membalas ciuman Melisa. Zac dan Melisa pun berciuman lagi dan lagi. Saat selesai berciuman Zac berkata...
Madame Lisa, DP nya rasa spaghettie.
Zac dan Melisa pun tertawa bersama-sama. Setelah itu Zac mencuci semua piring kotor dengan mesin pencuci piring. Setelah selesai, mereka berdua duduk di atas ranjang sambil berpelukkan. Tiba-tiba Melisa berkata...
Mas, maafin Melisa ya udah banyak menghabiskan uang mas Zac buat biaya pengobatan Lisa.
Nggak apa-apa sayang, kalau uang habis kan bisa di cari, kalau nyawa yang habis kan nggak bisa di cari. Yang penting kamu sembuh sayang.
Terima kasih banyak ya mas...
Kembali kasih sayang.
Zac dan Melisa pun berciuman bibir. Tiba-tiba Melisa kembali bertanya...
Mas, mas kan sekarang pengganguran duitnya dari mana? Dari mama papa ya?
Sayang, mas kan punya saham di perusahaan papa. Lagian mas Zac kan sekarang bukan pengangguran. Mas Zac kan sekarang udah resmi jadi asisten rumah tangga di apartemen ini. Tadi kan DP nya udah di bayar pakai ciuman dari kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Bridesmaid (1-24 End).
RomanceMelisa seorang beautiful bridesmaid bertemu dengan seorang pria tampan di depan sebuah gereja. Saat di sebuah resepsi pernikahan di hotel, Melisa pingsan di depan sebuah lift hotel dan di perkosa oleh orang yang tidak di kenal.