BAB 5

39 3 0
                                    

Brinka harus mengeluarkan seluruh tenaganya untuk mengancing semua kancing yang ada dibagian belakang. Awalnya dia bisa namun lama kelamaan dia merasakan semakin sulit. Dia duduk sejenak sambil menahan perutnya yang terasa sakit sejenak. Mengingat perutnya sakit, dia dari tadi belum makan siang dan belum meminum obatnya. Dia kembali berdiri kemudian mengancing gaunnya. Akhirnya selesai! Dia kemudian mengatur nafasnya lalu melihat pantulan dirinya dicermin.

            “ indah…” gumamnya sambil berputar dan kemudian melihat dirinya. Perlahan dia keluar menyeret belakang gaunnya yang tidak terlalu panjang.

            Di sisi lain, Jas memasang dasinya yang tampaknya lebih rumit. Sebuah tuksedo putih dan kemeja broken white kini menghiasi tubuhnya. Dia melihat dirinya di cermin, tidak menyangka sosoknya bisa berubah jauh lebih tampan seperti di cermin. Mungkin terdengar terlalu kepedean, tapi memang itu keadaanya. Ngomong-ngomong soal pendamping, siapa kira-kira pendamping wanita Sarah? Mungkin saudaranya. Andai Brinka yang menjadi pendampingnya, mungkin dia akan sangat senang menggandeng gadis itu. tiba-tiba saja dia merindukan gelayut manja Brinka di lengannya, cubitan kemudian tawa mereka. Sebelum mencapai titik kerinduan dan khayalan yang lebih, Jas segera menggelengkan kepalanya mencari titik kesadarannya. Dengan cepat, dia menarik nafas kemudian keluar.

_

            Sarah dan Ken sudah memakai baju pengantin mereka. Kini giliran Jas dan Brinka. Sedari tadi dua orang itu tidak tau kalau mereka akan dipersatukan di altar sama seperti Sarah dan Ken meskipun tidak dibalut dengan janji pernikahan karena mereka adalah pendamping. Katakan ini kejam, tapi ada kerinduan Sarah melihat kedua orang itu saling bersenda gurau seperti anak SMA seperti dulu. menghabiskan waktu bersama, hingga di nobatkan pasangan serasi tanpa status seperti edaran gossip yang sekarang sedang melanda kantor mereka beberapa tahun terakhir. Sarah dan Ken menunggu dua orang itu dan dengan cepat tirai terbuka secara bersamaan.

            “ Oh! MY! GOD!” Pekik Sarah. Ken tersenyum bahagia.

            “ KALIAN COCOK SEKALI!!!!” teriak Sarah melompat-lompat bahagia.

            “ hon, awas nanti jatuh!”kata Ken memperingati.

            “ kalian? “ tanya kedua orang itu bersamaan.

_

            “ Kalian?” terdengar ada suara lain yang mengucapkan satu kata sama. Dengan cepat Brinka dan Jas saling bertatap muka. Brinka terkejut melihat Jas yang sudah lengkap dengan tuksedo putihnya, dan Brinka dengan gaun seksi broken whitenya.

            “ iya! kalian serasi! Ayo foto dulu dong. foto! “ kata Sarah dengan cepat berlari ke hadapan mereka sementara Brinka dan Jas hanya terdiam satu sama lain. Brinka segera mengalihkan pandangannya ke sisi lain, sementara Jas tak hentinya memandang Brinka dengan tatapan kerinduan. Ya kerinduan.

            “ satu, dua tiga!” kata desainer tersebut sambil tetawa melihat tingkah Sarah.

            “ ayo rapat lagi dong!” kata Sarah. Sarah meraih tubuh Brinka sementara Ken merankul Jas yang masih dalam keadaan syok. Tepatnya syok melihat gadis kopinya berubah menjadi seorang bidadari.

            “ sekarang foto berdua-berdua ya!” kata Sarah. Seketika Sarah dan Ken pergi dari sisi mereka.

            “ rapat dong Brin! Rapat!” kata Sarah dengan gemas.  Brinka mennggeser ke samping sedikit begitu juga dengan Jas.

            “ aduhh!! Kalian ini kayak anak SMA PDKT deh! Padahal saling cinta! Kalian ini mau dijadiin model buat promo baju ini! bantuin mbaknya dong!” kata Ken sambil merapatkan mereka secara paksa. Bahu sarah menyentuh bahu Jas. Membuatnya saling berpandangan sejenak. Brinka mengusap lengannya sejenak membunuh rasa grogi yang ada. Melihat keadaan itu, kini Jas berusaha mendominasi. Dia meraih tangan yang kini terlihat kurus itu lalu menggenggamnya.

            “ iya begitu, tapi jangan terlihat kaku”kata desainer itu.

            Brinka menghela nafas. Kemudian Jas membisikkan sesuatu di telinganya.

            “ pejamkan matamu dan kemudian tarik nafas..” Brinka mengikutinya “ lalu buang.” Kata Jas kemudian tersenyum melihat reaksi Brinka yang melunak dan mau menurutinya. Ketika Brinka memejamkan matanya, Jas meraih pinggang gadis itu. tangan Brinka memeluk lengan Jas yang melingkar di pinggangnya. Ketika Brinka menghela nafasnya, dia kemudian melihat kea rah Jas. Sinar mata cinta dan rindu ada terbersit di bola matanya.

            “ aku mencintaimu.”kata Jas berbisik kepada Brinka. Brinka kemudian terharu lalu memeluk Jas. Pelukan yang sudah lama dirindukan satu sama lain. Pelukan yang kini membunuh rindu yang sudah terlalu menunggu waktu yang lama. Akhirnya semuanya terbunuh.

_

Satu hari sebelum hari pernikahan Sarah.

            Cuaca sangat cerah ditambah lagi dengan dua orang yang kini statutsnya meroket menuju kata Tuangan. Ya, kini mereka sudah bertunangan dan Jas sudah melamar Brinka. Dalam waktu dekat ini, mereka akan mengadakan pernikahan mereka dan kini giliran Sarah dan Ken nantinya yang akan menjadi pendamping mereka.

            Jas sedang memeriksa laporannya dan Brinka sedang mengoleskan pewarna kuku berwarna nude dengan telaten dan ekspresi yang serius. Melihat moment itu, Jas dengan cepat mengambil ponselnya dan mengabadikan moment itu.

            “ JAS! aku tau yang kau lakukan!” kata Brinka dengan geram.

            “ aku tidak melakukan apa-apa”kata Jas dengan ekspresi lugu. Brinka langsung menarik rambut Jas dan mereka berjibaku hebat di sofa. Sesekali Brinka tertawa karena tidak tahan dengan gelitikan Jas.

            “ hayooo..hayooo! gak bisa berkutik kan! Makanya jangan nuduh suaminya sembarangan!”kata Jas masih gencar menjejali Brinka dengan gelitikan di perutnya. Lalu Jas memberhentikan gelitikannya ketika melihat Brinka terdiam menahan terjangan Jas.

            “ kenapa?” tanya Jas tibat-tiba. Mereka saling menatap. Brinka segera bersender di tubuh pria itu kemudian memeluk Jas.

            “ jangan meninggalkanku ya.”kata Brinka. Jas mencium puncak kepala gadis yang kini menjadi porosnya itu.

            “ aku akan selalu menjadi pelindungmu..”kata Jas dan membalas pelukan gadis itu.

End.

My Coffee GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang