Chasing Rainbows - 9

38.7K 2.2K 58
                                    

Seperti minggu yang lalu, hari ini aku menghampiri perpustakaan kampus. Sepertinya tugasku nggak bakalan kelar dalam waktu dekat, jadinya semakin hari semakin rajin diriku singgah di tempat ini.

Seperti biasa, aku dan temanku berjalan menuju lantai tiga—ruang baca—untuk menyelesaikan tugas kami. Setelah sampai di lantai tiga, kami menyisir tempat ini dan pada satu titik temanku menemukan sosoknya. Dia sekarang sedang duduk di deretan bangku di depanku. Dengan tidak yakin aku mengikuti temanku yang berjalan menuju meja tepat di depan mejanya. Kalau boleh jujur, saat ini aku benar-benar merasa sangat gugup. Aku duduk berhadapan dengan temanku. Dan tepat di belakang temanku, dia duduk manis menghadap arahku dengan di apit oleh ceweknya dan seorang cowok yang kutahu adalah temanku. Hal ini membuatku sangat tidak nyaman, bukan karena ceweknya yang mengganggu pemandangan, tapi temannya yang kebetulan adalah temanku jugalah yang membuatku sedikit khawatir. Taulah ya gimana rasanya jika orang yang kalian sukai ternyata berteman dengan teman kita sendiri. Itu mengkhawatirkan. Aku benar-benar merasa canggung sekarang.

Aku hanya bisa tertunduk dan sok fokus dengan layar laptop di depanku ini. Aku takut jika aku mendongak sedikit maka temannya—yang juga temanku—yang bersebelahan dengannya akan mengenaliku, bahkan mungkin menyapaku. Bukan maksud sombong atau apa, cuman aku takut kalau si dia sadar akan keberadaanku. Ini akan sangat memalukan. Mengertikan maksudku?

Oke, mungkin sebaiknya aku pindah tempat duduk untuk menghindari temannya—yang juga temanku—, biar tidak mengenali diriku. Dan akhirnya aku duduk di sebelah temanku yang tadi berhadapan denganku. Kini aku duduk memunggungi si dia dan temannya—yang juga temanku.

Dari layar leptopku, dapat kulihat pantulan wajahnya yang langsung bisa membuatku tersenyum. Ini aneh, di saat aku ketakutan akan keberadaanku terbongkar olehnya, aku masih bisa memikirkan betapa aku menyukai sosoknya. Menyukai dia yang sudah sekian lama menghuni satu ruang di hatiku. Menyukai dia yang sudah sekian lama membuatku tersenyum tolol. Entah kapan aku akan berhenti menyukainya seperti ini.   

Sesekali fokusku terpecah ketika aku memandang pantulan wajahnya di layar laptopku. Terkadang aku merasa gemas sendiri sampai ingin menggigit hapeku. Entahlah, ini aneh. Nggak, aku yang aneh. Bisa-bisanya menyukai orang yang aku sendiri tidak kenal. Menyukai orang yang jelas-jelas nggak akan pernah menyukaiku. Menyukai orang yang aku bahkan takut jika dia tahu aku menyukainya. Aku nggak berani bayangin kalau sampai dia tahu bahwa cewek yang berada di depannya—atau aku—adalah cewek yang sudah diam-diam memperhatikannya sejak ospek dulu.

Setelah sekian lama aku berkutik dengan laptopku, akhirnya leptopku mati juga. Great. Sekarang aku harus pindah tempat duduk di dekat colokan listrik agar laptopku bisa menyala kembali. Dengan sok kalem aku pindah di seberang meja yang dia duduki. Agak jauh sih, karena aku duduk di pojokan. Tapi, setidaknya aku masih bisa melihatnya.

Sampai beberapa lama aku sibuk sendiri dengan laptop dan tugasku, dan di saat itulah temannya—yang juga temanku—menyapa diriku. Aku dan temannya—yang juga temanku—sempat mengobrol sebentar dan dia, dia berdiri di sebelah temannya---yang juga temanku---untuk menunggunya. Entahlah, aku merasa aneh sendiri. Jantungku kini berdegup lebih kencang dari biasanya. Aku bahkan merasa sangat canggung sekarang. Sesekali kulirik dirinya yang sedang memandangku datar tanpa ekspresi. Entahlah, pandangan itu cukup menyakitkan. Sepertinya dia tahu bagaimana kelakuanku belakangan ini. Sepertinya dia tahu siapa aku. Dan mungkin dia membenciku.

Mengetahuinya sudah mempunyai pacar cukup membuatku sakit. Mengetahuinya sangat jauh dari jangkauanku sudah cukup membuat harapanku pupus. Menyimpan perasaan selama hampir 4 tahun untuknya itu sudah cukup membuatku sesak. Dan sekarang, aku harus menerima bahwa dia membenciku. Ini sangat menyiksa. Aku tidak pernah membayangkan akan seperti ini.

===========++++++++==========

Oemjiiiiii ini cerita tambah gajelas. wkwkwkwkkwk haduh, ngenes ya ngenes banget wkwkwkwk, tinggal satu part lagi nih,

makasih ya udah mau baca, ngevote dan ngomen cerita ini. wkwkwkkwk. Ternyata banyak juga yang 'aku diam - diam suka kamu' di sini hihihiihihiii...





Chasing RainbowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang