(THE LAST CHANCE)
Now playing: Shawn Mendes - Memories.
"BABI!!!! Cardigan guee siapa yang makeeeeeee???" teriak Fasya dari dalam kamarnya malam itu.
Semuanya sudah berkumpul didalam kamar Fasya, berdiri berbaris lurus sambil menunduk (Fasya yang nyuruh).
Fasya dengan wajah merah padam, berjalan dari ujung ke ujung kamar bolak balek menginterogasi saudara2nya.
"Siapa diantara kalian yang nyolong cardigan gue?" tanya Fasya dengan penuh penekanan disetiap katanya.
"FRISKAA!" tunjuk Friska yang berdiri paling ujung sebelah kiri, Friska langsung mendongak.
"Ngapain gue ambil punya lo? Gue kan punya sendiri!" jawabnya santai.
"BALIK!" titah Fasya ,setelah itu Friska kembali kekamarnya.
Mutia yang tadinya berdiri disamping Friska, namun saat anak itu telah pergi,kini dia yang berada paling ujung.
"Bukan gue juga fas! Gue uda punya couple an sama Dave" ucap Mutia sebelum ditanya
"GUE GANANYA SAMA LO!"
"......."
"PACEK! Jawab jujur"
"Teganya dikau kaka ,menuduh adikmu yang tak berdosa ini?" jawab Pacek dramatis.
"Shit! Buang buang waktu gue,gue mau buat pr!" Alvina berlalu pergi.
"Bukan gue cop!" Nabila ikut melenggang pergi.
"BAY!" dini juga ikut keluar.
Kini tinggal Mutia,Aryani,dan Pacek yang tersisa. Mata Fasya melirik tajam ketiga saudaranya.
Aryani mengernyit"Ngapain gue ngambil cardigan lo? Warnanya aja gue gatau". Aryani berlalu pergi.
"Nah tinggal lo berdua, kalian tau gak? Itu pemberian Deniiisss, dia bisa marah kalau tau gue ilangin".
"Lah kan salah lo sendiri" celetuk Mutia tanpa dosa.
"Walaupun Pacek gakdibeliin Emil kek gitu, tapi cinta dan rasa kasih sayang kami udah cukup kok".
"Makin lama lo makin menjijikkan cek" Fasya dan Mutia bergidik ngeri.
"Miss you too"
"Ganyambung geblek!" Mutia menjitak kepala Pacek.
"SAKIT BABI!!"
"Jadi siapa yang ngambiiil?" Fasya naik pitam ,suaranya meninggi.
"Gue udah bilang, gue udah punya couple an sama Dave tai!".
"Ribet amat lo pada, noh dilemari gue!" ucap Pacek santai.
"Ngomong daritadi geblek!"
Fasya rasanya ingin mengubur hidup hidup Pacek sekarang juga,jika saja tidak ada undang undang yang melarang membunuh saudara sendiri.
********
Setelah berpikir lama berminggu minggu Aryani akhirnya memutuskan hari itu juga ia akan membawa Dito pada Daddy.
Perkiraan nya selama ini slaah besar, Daddy menyambut Dito dengan baik. Bahkan Dito sama sekali tidak gugup, andaikan saja dari dulu ia lakukan ,kan tidak perlu sembunyi2 setiap kali menghubungi Dito. Pikiran negatif sudah terlanjur mengkontaminasi otak nya. Yah kini ia harus banyak2 bersyukur, Daddy tak menuntut banyak pada Dito, dan semua sauadara2nya memaklumi ketakutan Aryani selama ini.
*******
Grup wassap
bidadari2Akbarfamily(9)

KAMU SEDANG MEMBACA
Akbar family
Fiksi RemajaTidak tau mau bilang apa, kalau ingin tau seperti apa ceritanya, langsung baca saja.