Dear...

141 9 4
                                    

Dear Mama,

Ma... apakah patah hati selalu sesakit ini??? Apakah rasanya seperti tersayat dan seperih ini??? Ma aku terluka tapi lukanya tidak berdarah sama sekali. Ma apakah jatuh cinta harus sesakit ini???

Ma... Aku ingin bertanya beberapa hal kepadamu mungkin pertanyaan ini juga mewakili satu dari sekian banyak anak seperti aku di dunia ini. Mungkin pertanyaan ku ini akan menyakiti hati mu atau banyak Mama lain di luar sana ketika anaknya mempertanyakan seperti yang akan aku tanyakan ini.

Tapi bisakah aku mendengar jawaban mu Ma??? Apakah aku bisa mendapatkan jawaban dari pertanyaan ku ini??? Ku mohon jawab aku Ma sungguh meski aku tidak mampu mengatakannya secara langsung tapi setidaknya aku mengungkapkannya lewat tulisan ini Ma.

Ma... "Bagaimana jika aku anak gadis mu ini adalah seorang Lesbian???" Atau mungkin ada anak lelaki di luar sana yang juga bertanya kepada sosok Mama nya begini " Ma bagaimana jika anak lelakimu ini adalah seorang dari kaum homo seksual???"

Apakah Mama akan membenciku dan membuang aku begitu saja??? Apa yang akan Mama lakukan jika aku bertanya demikian??? Masih adakah rasa sayang untuk kami wahai para Mama???

Masihkah ada tangan lembut mu yang membelai pipi juga elusan lembut penuh kasih sayang di kepala ku??? Atau justru sentuhan tangan mu itu berubah menjadi sebuah tamparan dipipi ku atau bahkan jambakan di rambut ku???

Bagaimana reaksi mu ketika mendengarkan pertanyaan itu Ma??? Apakah engkau akan berkata dengan lantang meminta aku pergi dari hidupmu dan tidak ingin melihat muka ku lagi??? Atau lebih parahnya lagi Mama akan menganggap aku ini sudah mati???

Aku hanya bertanya Ma.... Ingatkah Mama ketika beberapa tahun lalu Mama menuduh aku sebagai salah satu dari kaum mereka Ma??? Masih ingatkah Mama ketika dengan begitu lancar tangan mu menampar pipiku dengan keras??? Atau tarikan kuat dirambut ku dengan Mama yang menghentakan ku di tembok???

Aku masih mengingat semua itu dengan sangat baik ma bahkan rasa sakitnya masih terasa hingga hari ini bukan rasa sakit secara fisik tapi rasa sakit dari luka yang menggores hati ku tepat saat Mama memperlakukan aku seperti itu.

Ma... Aku ingin bertanya apa salahku waktu itu??? Apa aku tak cukup menuruti segala bentuk perintah mu??? Apa aku melakukan kesalahan yang sangat besar hingga membuat mu semarah itu??? Bahkan tanpa Mama mau mendengarkan penjelasan keluar dari mulut ku, Mama terus menampar mendorong bahkan menendang ku.

Ahhhh tapi ada satu pertanyaan lagi yang mengganggu pikiran ku hingga saat ini Ma yaitu ketika Mama mengatakan aku ini seorang pelacur. Apa benar aku serendah itu di matamu Ma??? Apa benar jika aku sehina itu di hadapan mu???

Rasanya teramat sangat sangat sakit ketika aku mendengarnya, bahkan rasanya dunia ku sudah berakhir di hari itu Ma. Dunia runtuh menimpa kepala ku ketika Mama menganggap aku seperti itu.

Jadi aku ini apa Ma??? Mama mengatakan aku ini Lesbian dan Mama juga mengatakan aku ini seorang pelacur??? Jadi Mama lebih memilih yang mana??? Aku sebagai lesbian atau aku sebagai pelacur???

Percayakah Mama jika satu-satunya kekuatan ku adalah Mama??? Percayakah Mama jika aku berkata bahwa aku sanggup menghadapi segala bentuk caci maki dunia asal Mama mempercayai aku??? Tak apa jika Mama tak mempercayainya tapi itulah kenyataannya.

Aku akan terus berdiri meski ribuan kali aku jatuh ma asal Mama mempercayai aku, tapi sebaliknya bagaimana aku bisa menghadapi dunia ketika satu-satunya sumber kekuatan ku justru meragukan aku dan menganggap ku seperti itu???

Tak apa jika kata-kata itu keluar dari mulut ribuan bahkan jutaan manusia di luar sana meski sama-sama menyakitkan tapi setidaknya aku masih mampu berdiri dengan kokoh dan seolah tidak terkalahkan.

Bahkan apakah Mama tau titik paling dalam aku jatuh dan merasa hidup ku sudah tidak memiliki tujuan lagi??? Apakah Mama tau jika anak gadis mu ini pernah mencoba untuk bunuh diri??? Ya ma aku pernah mencoba untuk mengakhiri hidupku sendiri dulu karena terlalu berat beban yang harus ku tanggung tanpa sepengetahuan mu.

Aku pernah menggores nadi ku sendiri bahkan yang lebih nekat lagi aku pernah meminum semua obat yang ada di dalam kotak obat yang ada di rumah ma. Waktu itu mataku berat dan aku terlelap, aku kira ketika mataku terbuka aku sudah berada di dunia lain tapi ternyata aku masih selamat. Bukannya mati tubuhku malah hanya menggigil dan mataku sangat berat untuk terbuka. Itu pengalaman konyol ku ketika aku mencoba bunuh diri ma tapi aku harap Mama tidak pernah tau soal ini.

Mama tau kapan terakhir kali aku menangis dihadapan mu??? Kapan terakhir kali aku menceritakan seberapa berat hari yang harus ku jalani??? Masih ingatkah Mama kapan terakhir kali aku menunjukkan sisi rapuh ku???

Sudah sangat lama bukan??? anak gadis mu ini tidak pernah lagi mengeluh tentang apa saja yang di alami??? Bahkan anak gadis mu ini menyimpan sendirian semua rasa sakit yang sebenarnya tidak mampu untuk di tanggung sendiri???

Sebenarnya aku sangat butuh Mama tapi aku tidak ingin Mama terbebani dengan cerita ku. Aku hanya ingin Mama tau aku baik-baik saja meski pada kenyataannya tidak demikian.

Ma... Apakah Mama tau jika aku rela menukarkan apapun demi bahagia mu??? Ma... Apakah Mama juga tau bagaimana aku berjuang demi kata bangga yang dapat engkau tujukan untuk ku??? Aku rasa Mama tak pernah tau atau mungkin tidak pernah mau tau soal itu. Baiklah aku akan berhenti mengharapkan kata bangga itu terucap dari bibir mu, aku akan berhenti mulai sekarang.

Selalu dibandingkan itu tidak enak ma percayalah rasanya sakit juga ketika di perbandingkan. Apakah tidak bisa seorang anak di terima sebagaimana ia ada bukan di tunjuk dan di caci maki hanya karena dia tidak mampu seperti orang lain. Aku ya aku ma bukan dia atau mereka di luar sana tolong pahami itu, tolong sayangi aku sebagai diriku bukan hanya sebagai bayangan orang lain di hidup mu.

Ahhhh aku memang anak yang tidak tau diri ya Ma??? Tapi mau bagaimana lagi??? Aku tidak sanggup mengatakannya secara langsung karena aku terlalu takut membuat hati mu terluka. Aku tau semua bentuk over protective yang Mama tujukan untuk ku itu karena rasa sakit mu.

Aku selalu tersenyum di hadapanmu ma mengusahakan sekuat yang aku bisa untuk membantu mu, ya setidaknya untuk mengurangi sedikit saja beban mu. Tapi aku cuma putri kecil mu ma yang sampai saat ini terkadang merasakan rapuh dan butuh penopang. Tapi tak apa ma aku kuat kan??? Ya aku pasti kuat dan aku akan berusaha kuat untuk Mama.

Ma... Boleh aku bertanya satu hal lagi??? Bagaimana jika aku tidak ada di dunia ini??? Apa yang akan terjadi??? Apa Mama akan menangisi ku??? Apakah sampai saat itu aku tidak bisa mendapatkan kata bangga dari mu???

Dari aku,

Gadis mu

Surat Dariku UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang