Bahagia(?)

46 3 0
                                    

"Assalamu'alaikum" ucap gadis itu dengan tegas di depan pintu sebuah rumah.

"Wa'alaikumsalam" ucap orang dari dalam rumah itu dan keluarlah wanita paruh baya dengan tatapan sendunya.

Kedua sama-sama terdiam dalam beberapa detik

"Ibu" ucap gadis itu dengan air mata yang jatuh dengan deras.

"Azzura" ucap Nisya dengan nada lirih dan langsung memeluk anak kandungnya itu.

Sehari setelah acara dirumah Raka Azzura memutuskan untuk pulang dan menerima semua takdir yang sudah di tulis oleh-Nya.

"Ibu maafin Zura...Zura udah buat ibu sedih hik..hiks..Zura bikin ibu kecewa hiks...hiks.. Zura udah durhaka sama ibu" ucap Azzura di dalam pelukan ibunya.

"Gak sayang yang salah ibu hiks...hiks.. ibu dan papa yang egois sama kamu hiks...hiks harusnya ibu gak bersikap kayak gitu ke kamu" ucapan Ibunya membuat Azzura merasa bersalah.

Setelah acara menangis di depan pintu rumah Azzura pun langsung ke kamarnya. Kamar yang sangat ia rindukan. Dan tak lama bia pun terlelap.

"Azzura" panggil Irwan

"Iya pa?" Jawab Azzura dengan nada lirih.

"Kalau kamu gak mau papa akan batalin pernikahan itu" ucap Irwan dengan tulus.

"Enggak pa kalau emang itu cara buat Zura berbakti sama papa dan ibu Zura ikhlas lahir batin" ucap Azzura dengan nada tegas.

"Papa gak mau beratin kamu Zura, maafin sikap papa kemaren. gak apa-apa kok kalau Zura gak mau"

"Zura beneran udah ikhlas kok Pa" ucap Azzura sambil tersenyum dan menggenggam tangan Irwan.

"Zura yakin papa sama ibu ngelakuin hal ini bukan semata-mata hanya untuk perusahaan dan Zura yakin pilihan orangtua gak pernah salah" ucap Azzura membuat ibu dan papanya semakin tak ingin memberikan gadisnya ini kepada orang lain.

"Zura juga udah shalat istikharah selama ini dan jawabannya dengan adanya Zura dirumah"

"Makasih sayang" ucap Irwan langsung memeluk Azzura.

                        🍃🍃🍃

"Mama kesambet? Dari tadi senyum senyum mulu" tanya Azzam.

Pletak!!

"Enak aja! Mama kutuk jadi abu gosok baru tau kamu!" Ucap Agni dengan nada sewot.

"Mama jahat amat mau ngutuk anaknya yang super tampan ini jadi abu gosok!" Ucap Azzam

"Dasar tukang narsis, udalah capek mama debat ama kamu! Oh iya nanti anterin mama ke Tante Nisya ya!" Ucap Agni.

"Gak ah males"  canda Azzam

"Oke kalau males tapi semua fasilitas mama cabut babay" ucap Agni dan langsung pergi meninggalkan Azzam yang diam mematung.

"MAMA AZZAM CUMA BERCANDA!!"

Sore harinya...

"Maaaa buka blokir kartu aku" rengek Azzam.

"Iya nanti" ucap Agni membuat Azzam berseri.

"Kalau ingat" sementara Azzam hanya mengelus dada.

Ampundah gue punya emak kek gini eh apansi Zam istighfar di kutuk jadi upik abu aja mampus lu batin Azzam.

"Emangnya ada apa mama kerumah Tante Nisya?" Tanya Azzam yang kini mulai serius.

"Yang jelas mama seneng!" Jawab Agni dengan sumringah.

Ya Tuhan jangan bilang perempuan itu udah balik kerumahnya! Batin Azzam.

Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit Azzam, Mama Agni dan tak lupa Papa Arsya yang selalu kece sampai di rumah Nisya.

"Assalamu'alaikum!" Ucap Agni dengan semangat membara. Awalnya memang Azzam ingin mencari perempuan itu namun, Agni melarang dengan alasan 'mungkin dia mau nenangin hatinya dulu' jadilah Azzam membatalkannya dan pacaran dengan Salma tanpa di ketahui oleh Agni dan Arsya.

"Wa'alaikumsalam! Eh ada tamu ayok masuk!" Ucap Nisya sang empunya rumah.

Semua sudah berkumpul di ruang tamu dan Azzam sudah mulai tidak tenang.

"Zam duduk diem ngapa kayak cacing kepanasan aja" bisik Arsya.

"Aish! Pa ini mau ngapain? Jangan bilang lanjutin perjodohan yang kemaren?!" Cecar Azzam sambil berbisik.

"Iya" jawab Arsya dengan santai. Sedangkan Azzam hanya menghela napas.

"Mana nih Sanum udah gak sabar aku ketemu!" Ucap Agni dengan semangat empat lima.

"Tadi sih lagi shalat paling sebentar lagi" jawab Nisya.

Tak lama ada seorang perempuan dengan baju syari'nya tak lupa khimar berwarna pink turun dari tangga.

"Masyaallah cantiknya!" Puji Agni sementara yang di puji hanya menundukan kepalanya.

"Assalamu'alaikum tante dan om" ucap Sanum menyalimi Agni dan menangkupkan kedua tangannya di dada tanda salam ke Arsya.

"Wa'alaikumsalam! Ya Allah kamu makin cantik aja!" Puji Agni. Maklum Agni perempuan sendiri di rumah.

"Tante bisa aja" ucap Sanum malu-malu.

"Azzam main hp mulu! Mama bakar awas aja ya!" Bisik Agni penuh ancaman.

Ya Allah emak gue galak amat batin Azzam. Mau tak mau ia pun mendongak.

Mata itu batin Azzam. Suasana berubah menjadi tegang. Azzam menatap perempuan di depannya dengan detak jantung yang kencang dan tatapan tak percaya. Pondasi yang sudah di buat di dalam hatinya seketika langsung hancur berkeping-keping.

"Azzura" ucapnya dengan lirih.

AZZUMARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang