Bimbang

45 3 1
                                    

Seorang wanita paruh baya terbaring dirumah sakit. Wajah ayu nya berganti dengan wajah pucat. Di sisi lain laki-laki itu sedang kalut dengan kondisi wanita itu.

Orang itu adalah Agni dan Azzam.

"Mah, bangun Azzam kangen mama" ucap Azzam dengan nada lirih.

Flashback

Dua hari setelah Azzam mendapat kabar dari mamanya tentang perjodohan itu mereka datang ke rumah Perempuan itu.

"Azzam cepetan!!!" Teriak Agni.

"Iya mah" jawab Azzam sambil turun dari tangga.

Setelah 30 menit melakukan perjalanan mereka pun sampai di rumah minimalis itu.

"Assalamu'alaikum" ucap Agni dengan penuh semangat.

Ceklek

"Wa'alaikumsalam, cari siapa bu?" Ucap Mbok Narti pembantu rumah itu.

"Cari Nisya nya ada?" Seketika Mbok Narti mematung mendengar nama itu.

"Siapa bik?" Ucap orang yang ada di belakang mbok Narti.

"Arsya" ucap orang itu dengan nada lirih.
                            🍃🍃🍃

"Astagfirullah Nisya!! Kenapa bisa begini" ucap Agni dengan nada lirih dan langsung mendekap sahabatnya itu.

"Dia pergi...hiks..hikss..ini semua salahku dari awal hiks...hiks..." ucap Nisya dengan sesungukan.

"Maksud kamu?" Tanya Agni memastikan. Berharap cemas bahwa apa yang ada di pikirannya tidak benar.

"Sanum pergi dari rumah" ucap Nisya.

DEG

Nama itu seperti gak asing, batin Azzam.

"Astagfirullah!"  Ucap Agni. Seketika Agni langsung jatuh tak sadarkan diri.

                          🍃🍃🍃

"Azzam akan cari dia mah, Azzam janji bakal cari dia mah asalkan mama bangun" ucap Azzam dengan sesungukan.

Sudah dua hari Agni pingsan. Menurut dokter Mama Agni hanya syok berat membuatnya kehilangan kesadaran yang cukup lama.

Hari ini Azzam sudah mulai ke kantor lagi dan sementara kakaknya lah yang menangani kantor di Inggris. Semua itu atas paksaan Papa Arsya. Di cafeia hanya mengaduk es teh manis dengan tatapan kosong.

"Zam! Lu kenapa sih? Dari tadi cuma ngaduk-ngaduk es tehnya mending buat gue aja!" Ucap Mario

"Gue di jodohin dan..."

"WHAT!! Seorang most wanted di jodohin pfffttt" potong Atha sambil menahan tawanya.

Tuk!!

"Gue belum selesai ngomong kambing!" Ucap Azzam dengan geram setelah memukul kepala Atha dengan botol minum di depannya.

"Sakit woy nih kepala di fitrahin setiap tahun tau!" Ucap Atha yang tidak terima kepalanya di getok.

"Udah lanjutin, lu juga berisik banget!" Ucap Mario sambil menatap tajam Atha. Sementara Daren hanya menjadi penyimak saja.

"Eh tunggu! gue mau kasih tau informasi tentang Azzura" ucap Daren yang sedari tadi diam mulai berbicara.

"Apa?" Tanya mereka bertiga.

"Azzura udah di jodohin" ucapan Daren membuat Azzam mematung. Hatinya terasa sesak.

"Tuh kan Zam! Gue bilang apa kalau suka langsung khitbah! Jadi di ambil orang kan mampus lu nangis bombay deh ya!" Ucap Atha yang di angguki semuanya.

"Btw lanjutin omongan lu yang tadi" ucap mario.

"Yang di jodohin sama gue kabur" ucap Azzam dengan nada lirih.

"Loh kok bisa?!" Pekik mereka bertiga.

"Gue juga gak tau mama gak ngasih tau alesannya"

"Terus lu bakal cari dia?" Tanya Atha yang kini mulai serius

"Gue gak tau, hati gue cuma punya Azzura tapi entah kenapa pas perempuan itu kabur gue ngerasa ada yang aneh"

"Kita sih sebagai sahabat lu cuma bis bantu dan ngedukung semua keputusan lu, toh yang jalanin lu kan bukan gue, Atha ataupun Mario" ucap Daren.

"Kapan gue bisa ketemu lagi sama Azzura?" Tanya Azzam untuk dirinya sendiri dengan nada lirih.

AZZUMARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang