Prolog

112 47 35
                                    

Dendam seakan terus berkecamuk memenuhi batin dan pikiran Nobara, remaja Jepang yang memiliki karakter aneh di lingkungan sekolah dan psikologisnya. Semua itu berubah semenjak Nobara kehilangan orang yang dia cinta dan sayangi untuk selama-lamanya dalam kondisi yang kurang menyenangkan. Tepat dua tahun lalu, untuk pertama kalinya ia kehilangan salah satu anggota keluarganya yang selalu men-support dia dalam berbagai bidang sekolah maupun kegiatan lainnya. Saat itu, ia kehilangan ibunya yang pergi meninggalkannya dalam kondisi yang tidak wajar. Kematian ibunya yang tidak wajar tersebutlah, yang membuat Nobara tidak nampu menerima keadaan yang sebenarnya, jikalau ibunya harus pergi meninggalkan dia tanpa berpamitan.

Ibunya merupakan salah seorang guru yang juga mengajar di sekolah yang Nobara tempuh. Ibunya memang terkenal dengan kebaikan hatinya yang begitu dalam, dan keramahan yang membuat semua orang menjadi terkesima dengan sosoknya. Namun, di lain pihak, ada beberapa anak dan guru-guru staff pengajar lainnya yang memanfaatkan keadaan dan kebaikan ibu Nobara tersebut, dengan hal-hal yang terasa berada di luar batas kendalinya sebagai seorang siswa dan guru yang duduk di bangku sekolah dan mengajar.

Ada beberapa siswa yang pernah diajar oleh ibu Nobara berani mengambil keputusan besar untuk melakukan hal yang cukup tragis. Namun, sampai sekarang siswa yang membunuh ibu Nobara tersebut belum diketahui identitasnya. Dikarenakan, ayah Nobara meminta kepadanya dan semua pihak sekolah dan warta media untuk tidak melanjutkan kisah tragis kematian istrinya tersebut. Dikarenakan, ayahnya berasumsi bahwa kasus pembunuhan yang menimpa istrinya itu dikarenakan stress berlebihan yang dirasakan oleh ibu Nobara. Karena, saat itu ibu Nobara mati dalam keadaan menggantungkan diri di atas atap sekolah dengan kepala yang tersangkut dan tertanam pisau yang berlumuran darah di lehernya. Selain itu, perutnya ditusuk oleh gunting yang sangat tajam. Saat itu seorang penjaga sekolah yang menemukan kondisi tak wajar ibu Nobara tersebut.

Kondisi kematian ibu Nobara yang tak wajar itulah yang membuat Nobara sampai sekarang masih belum bisa menerima keadaan yang sebenarnya telah terjadi. Dikarenakan, selama ini hanya ibunyalah yang paling bersikeras menyemangati dan ingin Nobara sukses meneruskan karir ibunya menjadi seorang guru.

Hal lain yang membuat Nobara merasa terintimidasi dan tidak menerima kenyataan bahwasanya ibunya meninggal, ketika tingkah dan perilaku ayahnya yang menginginkan agar kasus pembunuhan ibunya itu tidak diteruskan oleh berbagai pihak kepolisian. Karena asumsinya mengatakan bahwa, kematian ini adalah takdir tuhan, tak perlu ada kasus untuk penyelidikan yang lebih panjang.

Melihat sikap dan asumsi ayahnya yang sangat tidak memahami keadaan yang dirasakan oleh Nobara, akhirnya membuat ia memutuskan untuk menyelidiki kasus tersebut tanpa bantuan ayahnya dan pihak kepolisian yang tampak sudah menyerah. Misinya untuk saat ini dan kedepannya, ia akan terus melakukan pembunuhan berantai serta balas dendam pada orang yang telah berani membunuh ibunya.

Blood EnthusiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang