Chapter 1

102 47 58
                                    

Pagi itu nampaknya mentari belum menampilkan kekuatan sinar terbesarnya dari balik tabir kehidupan manusia. Namun, siapa sangka, ternyata, ayam-ayam jago sudah mulai berkokok gembira dan semangat membara menyeru orang-orang untuk segera bangkit dari kelelahan, sembari menatap hari baru dengan awal senyum yang bahagia.

Nobara POV
Aku mulai berjalan menusuri jalan setapak menuju sekolah baruku tanpa ditemani kehadiran siapa pun. Baik itu kakak, saudara, bahkan ayah sekali pun. Aku hanya bisa menolak. Karena semenjak tragedi 12 November 2015 itu, aku lebih suka menyendiri, ketimbang memperbanyak diri dalam pergaulan sosial. Karena bagiku itu semua tidaklah begitu perlu. Hanya manusia bodoh saja yang mau disakiti untuk yang kedua kali. Demi merelakan sosok yang disayangi.

Jalan setapak yang kulalui begitu melelahkan. Setelah keluar dari kawasan komplek perumahan yang dipenuhi dengan tulisan ini itulah, akhirnya aku sudah bisa bernafas lega, karena keluar dari diskriminasi batin ini. Rasa-rasa menjalani hidup di komplek yang tampak seram, membuatku tak segan-segan menarik diri dari pergaulan. Aku tak peduli apa yang dikatakan oleh orang. Kini aku hanya fokus pada apa yang kutuju. Sebuah misi pembalasan akan terus berlanjut.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Sesampainya di sekolah...
Pagi itu, akhirnya mentari pagi sudah menampakkan wujudnya yang begitu gemilang dengan ditemani cahaya bayangan setiap makhluk ciptaan Tuhan.

Hari ini adalah hari pertama bagi Nobara yang akan kembali mengemban pendidikannya di sekolah yang baru di Indonesia. Setelah sebelumnya dia telah menjalani masa pendidikan di Jepang.

Nobara dan guru yang mendampinginya pun masuk ke kelas dengan langkah pasti. Di kelas, anak-anak sudah pada menunggu guru mereka. Guru yang dimaksud itu adalah Ms. Catrine. Dia adalah guru yang terkenal dengan sifatnya yang ramah dan selalu mengayomi murid-muridnya.

"Selamat Pagi, Anak-anak!!!" Sapa Ms. Catrine kepada seluruh penghuni kelas, sembari menebar senyuman manisnya.

"Pagi juga, Miss," seluruh penghuni kelas menyahuti sapaan Ms. Catrine tersebut.

Nobara yang saat itu berdiri di samping Ms. Catrine hanya menampakkan raut wajahnya yang tampak kurang suka dengan kelas barunya itu. Sembari sesekali melihat ke sekeliling kelas tersebut.

"Okey, Anak-anak. Hari ini kita kedatangan murid baru yang akan menjadi teman kalian ke depanya." Ujar Ms. Catrine, sambil memegang pundak Nobara.

"Nobara, ayo perkenalkan dirimu, Nak!" Tukas Ms. Catrine, sambil memandang kecil ke arah Nobara.

"Perkenalkan nama saya Nobara. Saya berasal dari Jepang!" Ujar Nobara sambil memandang teman-temannya dengan tatapan agak tidak senang.

"Hai..." sahut seluruh penghuni kelas, sambil menatap Nobara dengan penuh keyakinan.

Namun, kesan pertama ketika Nobara melihat kawan-kawan kelasnya itu sudahlah jauh dari kata yang baik dan mengesankan. Hingga akhirnya, Ms. Catrine pun meneruskan pembicaraannya.

"Lalu Nobara, tidakkah ada hal lain tentang dirimu yang ingin kamu sampaikan kepada mereka?"

Nobara menjawab dengan tukas dan jelas.

"Tidak! Saya rasa tidak ada hal lain yang perlu saya sampaikan kepada kalian. Karena saya rasa itu tidak penting bagi kalian untuk diketahui," tukas Nobara dengan pandangan agak sinis, sembari mencoba meyakinkan teman-temannya.

"Ohhh, ok, baiklah jika tak ada hal lain yang ingin kamu ceritakan. Kalau begitu kamu sudah boleh duduk di bangku sebelah sana..," jelas Ms. Catrine, seraya menunjukkan kursi yang harus didudukinya.

Blood EnthusiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang