epilog

3.7K 270 51
                                    

Dari kejauhan nampak Lian menggandeng tangan New dan Tay menggandeng tangan Earth menghampiri Krist dan Singto.

"Selamat kawan" ucap mereka bersamaan pada Krist dan Singto.

"Sangat tidak terduga ya" ujar Tay mengingat semuanya.

"Kita sudah setua ini" Earth menimpali.

"kita memang sudah tua" New bersuara

"Jangan buat keributan dihari bahagia ini ya" Lian memperingati ketiganya.

Krist dan Singto tertawa melihat wajah ketiganya yang berubah masam karna peringatan dari Lian.

"Krist kau sangat tampan dengan pakaian ini" puji Lian melebih-lebihkan.

Singto langsung berdiri didepan Krist sebagai tameng, takut orang lain juga menatap ketampanan yang tidak pernah diakui Singto itu. Singto selalu mengatakan jika Krist itu cantik dan juga imut.

"Istriku cantik"

Keempat orang itu menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Singto yang kekanakan diusianya saat ini.

"P'Sing,,,, tolong ingat umur. Jari ini putrimu akan menikah tapi kenapa sikapmu seperti calon anaknya nanti ?" tanya Lian yang tidak habis pikir.

Semuanya tertawa termasuk Krist, memang suaminya itu kekanakan, tidak membiarkannya tersenyum terlalu lama pada orang lain, katanya nanti orang itu akan menyukainya, alasan yang sangat lucu bukan ?

"Lian kau lupa jika umur memang lebih tua aku darimu tapi untuk panggilan ? Nenek Lian" ejek Singto.

"Biar saja,,, nanti kau juga akan jadi kakek"

"Kurasa tadi ada yang mengatakan jangan buat keributan dihari bahagia ini" Tay mengingatkan.

****

Mitha dengan Indah sedang membantu Windy yang merias diri diselingi dengan bercandaan.

"Dimana Ha Gun ?" tanya Windy yang tidak melihat anak Mitha.

"Bersama Appanya diruangan pangeran hari ini" jawab Mitha.

"Tidak kusangka kalian akan menjadi sepupu" ujar Indah.

"Windy yang ikut-ikut aku, kenapa harus menikah dengan sepupu Seung Gi ?"

"Karna sudah jodoh" bukan Windy yang menjawab tapi Indah.

****

Singto memasuki sebuah ruangan dimana calon suami anaknya disana bersama sepupunya, melihat calon mertua sepupunya datang Seung Gi pamit keluar membiarkan sepupunya itu berbicara berdua.

"Aku tidak ingin basa-basi, aku hanya ingin mengatakan jangan pernah menyakiti putriku atau kubunuh kau" ujar Singto dengan suara dinginnya.

Pria itu terkekeh, ia sudah yakin ini akan dilaluinya.

"Aku berjanji tidak akan pernah menyakitinya" jawab pria itu tegas.

"Aku percaya padamu Kyuhyun" ujar Singto yakin "karna jika kau menyakitinya sama saja kau menyakiti dua orang yang kucintai sekaligus, Mommynya juga akan merasa sakit yang dirasakan Windy"

"Kau tidak masalah Windy memiliki dua ibu dan yang satunya laki-laki ?" tanya Singto lagi.

"Jika aku mempermasalahkannya aku tidak akan disini hari ini Paman" jawab Kyuhyun tanpa keraguan.

"Panggil aku Daddy mulai sekarang, karna kau akan menjadi menantuku sebentar lagi"

Kyuhyun mengangguk "baik Daddy"

learn to love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang