"Hyung, apa bajuku sudah rapih?" Tanya Doyoung. "Tentu. Rapih sekali." Jawab Gongmyung. "Adik ipar ku tampan sekali!" Puji Hyesung. Doyoung hanya tersenyum.
"Tentu saja dia tampan. Dia akan melamar kekasihnya malam ini." Ujar Nyonya Kim. "Ayah sudah siap?" Tanya Doyoung. "Iya. Tunggu sebentar." Ayah Doyoung berjalan bersama dengan tongkat kayunya. "Mengenakan jas ini aku merasa muda kembali." Ujar Ayah Doyoung.
"Ayah ada-ada saja. Hihihi!" Hyesung terkikik. "Hey, kau menertawakan ayahku." Komentar Gongmyung yang kemudian mencubit pipi istrinya itu. Doyoung terkekeh.
'Aku akan menyusul Hyung!' batin Doyoung.
"Biarkan aku yang menyetir." Ujar Doyoung. "Ish! Sudahlah, kau ini calonnya, rajanya! Biar aku yang menyetir." Gongmyung mengambil kunci mobil dari genggaman Doyoung.
Doyoung mengecek ponselnya, membuka chat dari kekasihnya.
Jisoo
Doyoung, aku baru mau pulang dengan keluargaku dari rumah nenek. Aku akan sampai sebelum kau sampai. Aku menyayangimu❤️Doyoung terkikik. Jisoo sangat manis dan imut baginya. Jisoo tak bisa digantikan dengan apapun.
"Ingat,nak! Kau harus serius dengan sebuah ikatan yang namanya pernikahan. Kau akan melamarnya, kau tidak boleh membohongi janji dan perasaan darimu untuknya. Begitupun dengan dia." Pesan ayahnya. Doyoung mengangguk mantap.
"Tentu. Aku berjanji."
***
Sejeong duduk di halte, menunggu Wonwoo menjemputnya di sana. Ia menggoyangkan kakinya, senyumnya merekah. Ia sangat-sangat bahagia.
"Dia sudah sampai mana ya?" Gumam Sejeong bertanya-tanya. Sejeong berdiri dan melihat ke arah kanan dan kiri. Tak lama, Sejeong melihat mobil hitam berhenti di hadapannya. Sejeong mendekati mobil itu dan mengetuk jendelanya.
"Wonu!" Teriak Sejeong.
"Maaf, siapa ya?"
Sejeong membeku. Dia salah mobil. "Ah ya ampun. Ma-maafkan saya! Kukira itu mobil Wonwoo. Aku sungguh minta maaf." Ucap Sejeong.
"Dimaafkan. Lain kali lihat-lihat dulu-Eh?" Lelaki di samping supir itu mengecilkan matanya, berusaha melihat Sejeong dengan jelas. Sejeong pun melakukan hal yang sama.
Sepertinya mereka saling mengenali. "Sampai jumpa, nona. Selamat malam." Supir itu menutup kaca jendela dan pergi menjauhi Sejeong.
"Aku sial sekali hari ini." Gumam Sejeong. "Tadi... Siapa ya? Sepertinya aku kenal." Gumamnya lagi.
"Jeong-ah!"
Sejeong melihat ke arah suara bass itu. Ia tersenyum senang. Ia berlari menghampiri lelaki itu dan merengkuhnya.
"Wonu! Lama sekali, sih." Sejeong mengerucutkan bibirnya. "Tadi ada kecelakaan di perempatan. Bis kota menabrak satu mobil." Jelas Wonwoo. "Iya. Tidak apa-apa. Sekarang kemana?" Tanya Sejeong.
"I'll take you to anywhere i can be with you, jeong-ah."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Choco Cookies || doyoung ft. sejeong
FanfictionChoco cookies, minuman biasa yang ternyata menemukanmu kembali dengan dia. Iya, cinta pertamamu yang menyebalkan. Dan menikah adalah kata yang buruk untuk mereka. ©2018 breakjee [A little bit mature + harsh words]