(6)

48 5 0
                                    

(6)

Setelah Aurel menerima ajakan tadi, kini keduanya sudah berada diluar pekarangan sekolahnya. Jika kalian bertanya mereka lewat apa, tentu mereka melewati tembok belakang tanpa sepengetahuan para guru maupun siswa.
Keduanya sedang berjalan cukup jauh ditambah terik matahari yang sangat panas, jelas karena ini sudah menunjukkan jam 12. Aurel mengeluh namun ia tutupi karena ini keinginannya sendiri buat ikut bersama Adil.

Kemudian Adil berbelok kelorong kecil disusul Aurel dengan tenaga yang secukupnya, jarak mereka sangat berjauhan namun punggung Adil masih bisa dilihat oleh Aurel.

Sehingga Aurel berhenti sebentar disebuah penjual untuk membeli air aqua sebotol untuk mengisi tenaganya namun begitu berjalan lagi ia tersadar Adil sudah tidak berada didepannya, Aurel rasanya ingin mati seketika, mana ia tau jalan ini.

Tiba-tiba Aurel melihat dari jarak beberapa meter Adil keluar disebuah rumah yang berpagar hitam itu dengan  menggunakan motor Ninja merah, lalu mengahampirinya.

"Naik" Ucapnya cuek

Langsung saja Aurel naik dibelakangnya dengan pelan. Setelah itu mereka berjalan membelah kota bandung dengan hening.

Perjalanan yang lumayan jauh bagi Aurel karena ini pertama kalinya ia pergi kerumah besar berwarna Abu-abu hitam itu. Adil memasukkan motornya kedalam pekarangan rumah.

"Masuk" Ajak Adil setelah keduanya sudah melepas helmnya.

"Rumah lo?" Adil hanya menganggung dan dibalas oh oleh Aurel.

"Orang tua lo mana?"

"Diatas" tambahnya lagi "Lo tunggu gue disini, kalau mau minum kedapur aja"

Aurel hanya menjawab iya, lalu duduk diruang tamu, karena Adil pergi keatas entah buat apa.

Karena bosan, akhirnya Aurel berjalan kedapur buat minum dan melihati dipintu kulkas ada sebuah foto anak kecil, spontan ia tersenyum karena itu adalah foto Adil, keningnya sedikit berkerut ini kak Adrian ya? Ucapnya dalam hati. Tiba-tiba Adil berdehem sudah berada dibelakangnya entah sejak kapan.

Aurel berbalik lalu Adil melihatnya dengan cuek, Aurelpun melangkah keruang tamu dan mendapati seorang wanita yang sedang mengambil sesuatu dekat tv.

"Eh" Ucap wanita itu karena mendapati Aurel dibelakangnya.

"Hai tante" Sapa Aurel karena ia tau ini pasti mamanya Adil, dengan segera ia menyalimi tangannya.

Dengan menerima aluran tangannya "Oh temennya Adil, Adil kok ngak bilang sih bawa temennya" Ucapnya.

"Ini obat kamu sayang" Ucap wanita itu lalu berjalan kearah Adil.

Obat itu Adil menerimanya dengan menyimpan ditas hitam birunya, lalu berpamit ingin pulang.

"Ma, gue pulang dulu" Jawabnya

"Iya sayang, jangan lupa minum obatnya. Makasih udah mau datang"

Adil menghiraukan ucapan mamanya, dari situ Aurel juga dapat membaca kalau Adil memang orangnya cuek disemua orang, bahkan mamanya.

"Dada tante" Ucap Aurel, dibalas dengan senyum tipis dari wanita itu.

Keduanya kini berjalan kembali membelah kota bandung dengan angin berhembus sedikit sepoy-sepoy. Aurel sedikit bingung karena Adil tidak melewati jalan itu kembali bahkan Aurel merasa ia sedang berjalan cukup jauh lagi dibanding tadi

"Kita mau kemana?"

Adil tidak membalas pertanyaannya, Aurel hanya berpikir mungkin karena dia fokus mengendari atau karena ia tidak mendengar karena telinganya ditutupi oleh helm.

36 month with you! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang