(16)

24 3 0
                                    


Sejak Adil melarikan diri dari perpus tadi, Aurel juga beranjak untuk mengejernya namun ia kehilangan arah.

Ia mencarinya dikelas namun tidak ada, dikantin juga tidak ada, bahkan ditempat biasanya ia kumpul dengan teman sikampretnyapun tidak ada, hingga pilihan terakhirnya ia memutuskan keatas gedung, dan ternyata ia ada disini dengan santai.

"Kenapa?" Tanya Adil sambil menatap Aurel dingin, dengan tatapan yang cuek ala khasnya.

"Ternyata lo disini" Ucap Aurel lalu berjalan kearahnya ikut duduk bersamanya.

"Gue belum dapat puisi tau nggak. kenapa lo pergi tiba-tiba? ninggalin gue lagi" Ucap dan Tanya Aurel lagi dengan sebal.

"Bodoh amat" Hanya itu yang Adil katakan lalu memutuskan tatapannya.

"Bhiss" Aurel mencibirkan bibirnya.

"Lo santai banget yah ngerokok" Ucapnya Lagi.

Saat ini Adil memang sedang merokok, mulai saat Aurel datang kesini sudah dua batang yang ia habiskan, jadi perkirakanlah mungkin sekarang ia sudah menghabiskan 5 batang.

"Ialah, rokok itu prioritas pertama gue. Smoking my life" Ucapnya sambil menikmati setiap hisapannya.

Aurel mencibirkan bibirnya lagi sambil menatap dalam Adil yang menikmati benda itu.

"Lo mau?" Tanya Adil karena Aurel selalu menatap rokok yang terselip ditangannya.

"Ih nggak nggak. sorry yah gue orangnya anti sama yang gituan"

Keduanyapun diam. Aurel sedang menikmati angin, dan Adil sudah pasti menikmati benda itu, rokok.

"Dil?" Panggil Aurel lagi.

Adil hanya berdehem mengisyaratkan maksudnya apa.

"Lo bisa nemenin gue keluar nanti ngak?"

"Keluar kemana?"

"Terserahlah ketoko atau ke mall.. yang jelasnya gue pengen beli baju, sepatu, tas-" Adil memotong pembicaraan Aurel.

"Buat?"

"Nyokap gue., kan gue udah bilang bentar lagi ia bakalan ulang tahun"

"Oh gitu ya. hm gue ngak janji"

"Bhiss pokoknya lo temenin gue"

"Kenapa harus gue?"

"Lo taukan gue bukan asli orang bandung jadi gue ngak tau mallnya mana, toko sekitar sini mana, jalan kemallnya juga dimana, jalan ke-"

"Pokoknya gue ngak janji"

"Pokoknya gue juga ngak mau, lo harus temenin gue. hm hp lo mana?" Bentak Aurel tak mau kalah.

Aurel meminta hp Adil, lalu Adilpun memberikan hp berwarna hitamnya itu padanya.

"Kode pinnya berapa?" Tanya Aurel

"2527" Ucap Adil.

"2527" Ucap Aurel juga sambil mengetik pinnya. saat itu Adil baru tersadar wallpaper layar utamanya adalah foto Aurel, ia belum menggantinya sampai sekarang, dengan cepat Adil menarik hp itu yang ada digenggaman tangan Aurel.

Saat Adil menarik hp itu, layar kuncinyapun sudah terbuka dan untunglah Aurel belum sempat melihatnya.

"Ih bentar doang" Ucap Aurel sambil berteriak karena Adil menarik hpnya tiba-tiba.

Aurelpun kembali merengek meminta mengambil hp itu kembali walaupun Adil tidak memberikannya karena sekarang ia sedang berusaha keras mengganti wallpapernya sebelum Aurel benar-benar melihatnya.

36 month with you! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang