Meet : Sehun - Di Persimpangan

65 10 2
                                    

Di persimpangan
Ada kata yang tercekat
Bisu seakan tak ada hakikat
Yang hilang tenggelam dalam sekejap

🍑
20 Januari 2019

***

Laki-laki yang sedang duduk bosan di tengah keramaian salah satu café yang menyediakan layar besar yang tengah menayangkan pertandingan sepak bola ini, duduk diam sambil mengaduk milkshake coklatnya yang sudah ketiga kalinya dia pesan.

Namanya Oh Sehun yang lebih memilih milkshake coklat daripada kopi –karena dia sama sekali tidak menyukai rasa pahit yang tertinggal dipangkal lidahnya setelah meneguk kopi.

Namanya Oh Sehun yang lebih memilih untuk diam didalam kamarnya sambil menonton spongebob daripada melihat pertandingan sepak bola selama sembilan puluh menit –karena dia tidak pernah suka dengan kekalahan.

Bagi Oh Sehun lebih baik menonton pertandingan F1 ataupun Moto gp, meskipun tetap ada yang namanya kekalahan, tapi lebih baik karena kekalahan itu tidak dirasakan satu orang atau satu tim saja.

Lantas kenapa laki-laki yang tidak gemar menonton pertandingan sepak bola ini ada ditengah sekelompok pecinta sepak bola?

Disini, di sebelahnya ada seorang perempuan yang tengah serius menatap layar besar itu sambil sesekali mengomel sendiri saat salah seorang pemain dari tim korea selatan kehilangan bola padahal sedikit lagi dapat mencapai garis pertahanan lawan.

Namanya Byun Baekhyun yang menjadi teman pertamanya dan hampir tiga tahun ini dia kenal. Berawal dari mereka yang harus menjalani hukuman pada hari pertama masa orientasi kampus. Meskipun mereka berbeda fakultas –Sehun di fakultas teknik sedangkan Baekhyun di fakultas kedokteran, Sehun tetap mengikuti kemana Baekhyun pergi.

Jika ditanya kenapa Sehun berteman dengan perempuan daripada berteman dengan laki-laki?

Sehun akan menjawab, "Aku berteman dengan siapa saja, tidak peduli laki-laki ataupun peremuan. Selama aku nyaman aku akan berteman dengan mereka."

Sejauh ini jika ditilik lebih dalam lagi Sehun hanya punya dua orang teman yang benar-benar membuatnya nyaman dan membuatnya mengikuti kemana pun mereka pergi.

Pertama ada Kim Jongin, mereka berteman dari mereka kecil hingga sebesar ini tapi sayangnya Jongin lebih memilih untuk melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Sehun tidak tahu apa alasannya karena Jongin juga bukan tipe laki-laki yang akan pergi belajar sampai keluar negeri meskipun keluarganya berkecukupan –dan karena keberangkatannya yang mendadak juga Sehun terpakasa tidak mengikuti Jongin. meskipun sebelumnya mereka berjanji akan berada pada satu perguruan tinggi yang sama, karena semasa sekolah tingkat menengah mereka berbeda sekolah.

Kedua ada Byun Baekhyun, perempuan cerewet yang lebih cerewet daripada ibunya. Sungguh kedua telinga Sehun bisa memerah jika mendengar Baekhyun mengomel.

Sehun mengamati Baekhyun yang saat ini tengah menyembunyikan kepalanya diatas meja. "Kenapa?"

Baekhyun mengintip dari sela lengan tangannya. "Apa sudah selesai?"

Sehun mengangkat kedua alisnya kemudian kedua matanya dia arahkan kearah layar bertepatan dengan suara peluit yang ditiup tanda bahwa permainan telah selesai. "Baru saja."

Baekhyun mengangkat kembali kepalanya. Sambil membenarkan rambutnya Baekhyun mulai mengumpat. "Sial. Sial. Sial!"

Sehun mengamati Baekhyun yang sedang serius menatap layar meskipun permainan baru saja berakhir, tapi kedua mata Sehun tidak pernah pergi meninggalkan kedua tangan itu. Satu tangan yang masih memegang rambutnya yang panjang dan satu tangan yang lain sedang mencari karet rambutnya.

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang