Luminous 1 - Kesan Pertama

85 10 0
                                    

Luminous (adj) ; Full of or shedding light; bright or shining, especially in the dark.

Pertemuan ini seperti seberkas cahaya yang mengabarkan bahwa pagi telahtiba, menggantikan tugas malam. Memberitahu manusia agar segera bergegas jikatidak ingin kehilangan kesempatan.


***

Sehun menghembuskan napasnya yang memburu karena baru saja berlari melewati lapangan kampusnya yang membuat Sehun ingin mengumpat habis-habisan karena luasnya lapangan ini.

"Oh Sehun. Teknik arsitektur 2012"

Sehun berhasil mengendalikan napasnya.

"Byun Baekhyun. Kedokteran 2012."

Sehun menolehkan kepalanya saat mendengar suara parau yang berasal dari perempuan yang berada disebelahnya.

Sehun mengambil sebuah sapu tangan berwarna coklat yang selalu ibu selipkan di tasnya. Alasannya sederhana, karena ibu tidak mau mencemari lingkungan sekitar dengan menggunakan terlalu banyak tisyu. Sedangkan Sehun, jangan tanyakan kenapa dia masih saja mau membawa sapu tangan itu.

"Ini." Sehun mengulurkan sapu tangan itu.

Kedua mata mereka bertemu. Kemudian Sehun menganggukan kepalanya saat wajah perempuan itu terlihat ragu. "Pakai saja."

Lalu sapu tangan coklat itu sudah berpindah kepada perempuan yang kini juga tengah mengatur napasnya.

"Hari pertama orientasi saja sudah sebanyak ini yang telat." Ucap salah satu senior yang kini tengah berjalan menuju barisannya.

Kurang lebih ada sekitar sepuluh orang yang terlambat dan parahnya lagi Sehun adalah orang kedua dari bawah yang berhasil sampai disini.

"Nama?" Tanya senior itu kepada perempuan disebelah Sehun.

"Byun Baekhyun."

"Ya, Ra Im. Ada salah satu mahasiswi yang kamu cari."

Kemudian seseorang yang dipanggil senior itu kini berjalan menghampiri. Seseorang itu berjalan berdua dengan seorang perempuan yang entah lah, bisa dikatakan bisa menyita perhatian Sehun untuk sesaat karena sebuah senyum yang sempat Sehun lihat.

"Ah, disini ternyata kamu."

Seseorang yang bernama Ra Im itu menghampiri perempuan yang berdiri disamping Sehun.

"Terima kasih ya sudah menemukannya."

"Ayo."

Kemudian tatapan Sehun bertemu dengan perempuan itu. Tangan perempuan itu mengacungkan tangan kanannya yang membawa sapu tangan Sehun. Lalu Sehun menganggukan kepalanya sambil tersenyum kepadanya.

Kini mungkin tersisa empat orang yang berbaris, termasuk Sehun.

"Jung Junho."

"Shin Ahreum."

Sedangkan kini pandangan Sehun teralihkan kepada seorang perempuan yang sempat menyita perhatiannya, yang kini sedang membagikan tag nama kepada mereka yang terlambat.

"Dan Oh Sehun."

Sehun  terdiam untuk beberapa detik karena perhatiannya hanya tertuju kepada perempuan ini.

"Kau, benar Oh Sehun kan?"

"Ah, iya."

"Ya sudah, terima."

Dan setelah Sehun menerima tag namanya perempuan itu berjalan meninggalkan barisan kemudian berbisik kepada salah satu temannya dan berjalan semakin menjauh hingga hilang dari pandangan matanya.

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang