2.Anak Baru

82 7 0
                                    

Guru mata pelajaran belum juga menampakan diri. Semua murid heboh di posisi masing-masing. Ada yang berteriak-teriak ,ada yang bergosip ,ada yang nimbrung di pojokan kelas menonton sesuatu dari handphone. Tiba-tiba suasana berubah drastis. Simsalabim abrakadabra menjadi tertib dan tatapan semua murid  fokus ke arah papan tulis.

Pak Hendro baru saja datang dengan seorang perempuan yang berdiri di sampingnya. Seorang perempuan yang susah jika tidak menyebutkan dirinya sangat cantik dan lugu. Semua pasang mata tertuju pada mereka kecuali JEJEY,ketua kelas koplak yang nggak hobby kalau dengerin ucapan guru. Sebelum walik kelas itu mengucapkan kata-kata kasar,barulah Jejey memeperhatikannya dan mengerjapkan kedua matanya beberapa kali.

Anju,bidadari jatoh dari mana neh?kudu gue samber nih.Jejey mengucek mata,hanya untuk memastikan.

"Ada anak baru di kelas kita. Mohon kerjasamanya untuk membantunya dalam mengejar materi yang sudah tertinggal. Dan semoga kalian bisa berteman baik bersamanya."

"Ayo perkenalkan dirimu."suruh wali kelas oada perempuan itu.

Perempuan itu mengangguk mengiyakan perkataan pak hendro lalu membuka suara,"perkenalkan nama saya mesya agustin,terbiasa di panggil mesya.. Agustin juga nggk apa-apa. Semoga kita bisa berteman baik." ujarnya lalu tersenyum memperlihatkan gigi gingsulnya yang manis.

"Oke cukup." pak hendro kini mengedarkan padangannya ia berusaha mencari bangku kosong yang masih tersisa di kelas ini.

Pandangannya berhenti saat menatap bangku jejey sang ketua kelas yang kosong melompong.

"Kamu bisa duduk dibangku sana ,dan sekarang ia teman semeja kamu." telunjuk pak hendro menunjukke arah bangku di sebelah jejey.

Mesya mengiyakan dalam diam lalu berjalan mendekati bangku jejey.

Jejey nampak salting di dekati sosok malaikat cantik,refleksnya ia menyapu-nyapu asal bangku yang akan di tempati mesya.

"Nih,nih sini neng duduk samping aa. Maklum lama nggak ada yg dudukin jadi rada berdebu." jejey tersenyum tanpa dosa.

"Makasih."

Jejey menepuk-nepuk kedua tangannya bermaksud membersihkan debu yang menempel di tangannya lalu membalurinya dengan antiseptic.

Jejey menujurkan tangan kanan,
"Kenali nama aa,jeremy jordan panggil aja jejey atau jojo. Nama neng siapa?jangan takut,gue anak bae-bae kok. Hobby gue nongkrong di mesjid sama tadarusan. Jadi lo nggak perlu takut." ujarnya dengan kedua alis naik turun.

"Lo tadi nggak dengar?gue kalau naman gue mesya. Boleh panggil agustin juga."

"Oke bapak tinggal dulu ya. Sekarang pelajaran apa?"tanya pak hendro kepada erika yang duduk di hadapannya.

"Ips pak."

"Oh.. Bu nuraini nya nggak masuk. Jangan pada ribut di kelas."

***
"Vin,si miko kemana si?sepi banget perasaan kalau nggak ada dia." faldo menepuk pundak Gavin lalu menjatuhkan bokongnya di samping Gavin.

Gavin membuka kancing baju keduanya secara santai"gue suruh dia beli minum tadi."

"Udah lama tu anak?gue juga udah haus soalnya,hehe."

Gavin memutar bolat mata malasnya kearah faldo,"sempet-sempetnya lo manfaatin keadaan."

"GAESS,GAESS,GAESS" teriak miko dari luar kelas dengan begitu kencang.

"Whoyhh,wyohh"suara miko putus-putus tak beraturan.

"Lo pada tau--uhukkkuhukk."

"Napas dulu ko,napas napas." ujar faldo membimbing.

My SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang