10. Kolam Renang

370 6 0
                                    


Melly merasa pasrah saat tangan Mikhael sangat lihai memakai kan baju renang itu di tubuhnya yang mungil.
Matanya berair menandakan Ia menangis atas perlukan Mikhael.
Sekeras apa pun Melly menghindar, Mikhael selalu berhasil membuat Ia pasrah.

Kini baju renang itu menampakkan dadanya yang terbuka lebar. Bukan hanya dada namun hampir setengah badannya terpampang dengan jelas.
Paha kecilnya juga ikut terlihat dengan sangat  jelas.
Tidak ada kesempatan bagi Melly untuk bisa menutupi tubuhnya. Sebab Mikhael punya cara agar Melly tetap menurut padanya.

Dibawa nya lah Melly keluar dari ruangan itu setelah Ia rasa mainannya sudah cukup seksi baginya.
Ia tak habis pikir dengan Melly yang tiba-tiba saja menangis hanya karena baju renang ini.
Padahal baginya baju ini masih belum seksi baginya.
Diabaikannya tangisan Melly yang masih terngiang dipikirkannya.
Kemudian Ia menggandeng tangan Melly dan sampailah mereka ke kolam renang.

Kolam renang ini berada di belakang halaman rumah Mikhael yang terhubung dengan taman. 
Ukurannya yang besar menambahkan kemewahan kolam renang yang hanya berisi air jernih.
Di sisi lain tersedia tempat bar yang terhubung dengan kolam renang. Banyak aneka jenis wine di sana. Biasanya Mikhael selalu sempat mampir jika hendak berenang.

"Sampai kapan kau di situ. Ayo masuk. "
Ajak Mikhael saat Ia baru saja masuk ke dalam kolam renang.

Awalnya Melly merasa enggak untuk ikut bersama dengan Mikhael. Terlebih lagi dengan busana yang Melly gunakan.
Ia takut jika Mikhael bersikap aneh padanya.

"Kau mau masuk atau mau hukuman lagi dari ku ?"
Ancaman itu tak lagi Ia dengarkan. Ia memang begitu.

Dengan hati yang geram, Mikhael keluar dari kolam renang dengan hanya celana renang super ketat yang menampakkan sebuah pemandangan. 
Melly malah tambah takut saat Mikhael berjalan mendekat ke arahnya terlebih lagi dengan celana itu membuat Melly takut bersentuhan.

Digenggamnya tangan kanan Melly dengan erat hingga Melly merasakan kesakitan di pergelangan tangannya.
Sekuat tenaga Melly menahan dirinya untuk tidak ikut dengannya. Namun Mikhael lagi berhasil membawa Melly dengan paksa.

Untuk kali ini Mikhael lagi bersikap tidak lembut pada Melly.
Tangannya tega Ia gunakan untuk mendorong tubuh Melly masuk ke dalam kolam renang.
Melly yang menerima perlakukan kasar dari Mikhael langsung  terjatuh hebat ke bawah air. Dadanya bergemuruh aneh saat Ia tahu bahwa Ia belum bisa berenang.

Kaki dan tangannya bergerak sangat cepat seakan meminta pertolongan pada Mikhael untuk menolongnya segera.
Mikhael yang melihat Melly meminta pertolongan pada nya hanya tersenyum jahat lalu masuk ke kolam renang dengan santai.

Diraihnya tubuh mungil itu ke dalam pelukan nya dan dibawanya ke tepi kolam.
Hati nya kembali lega saat Ia tahu bahwa Mikhael sudah menolong dirinya mati di kolam.
Rasa marah pada Mikhael yang sudah tega mendorong tubuhnya masih ada di dalam hatinya.
Mulutnya serasa ingin berkata kasar atas perlakuan Mikhael yang tak berkemanusiaan itu.

"Kau mau buat aku mati di kolam ini ya." Melly tak mau tampil mengenaskan di depan Mikhael.

"Kalau iya kenapa ?"

"Sudah ku duga kalau kau ini pria tidak ada otak sampai bisa kepikiran mau bunuh orang yang tidak ada salah sama sekali. "
Sejak Mikhael mulai berlaku kasar dengannya, Melly sama sekali tidak berminat lagi mengakui kesalahannya.

"Kau bilang tidak ada salah ?" Tanya Mikhael saat mereka berada di pinggir kolam renang.

"Iya kenapa ?masalah ?"
Melly seakan membangkitkan lagi amarah Mikhael yang sempat Ia tahan.
Melly tidak tahu jika selama ini Mikhael selalu menahan rasa amarah saat Melly menantangnya.
Padahal jika Melly tahu, bahwa sosok Mikhael ialah pria emosional yang sangat pantang jika bertemu dengan manusia yang membuat Ia marah.
Bahkan jika Mikhael mau, Ia bisa saja menghabisi Melly saat ini juga tanpa ada Jonathan yang mengetahui.

"Kenapa tertawa ?"
"Kenapa ? Masalah ?"
Mikhael mengikuti apa yang Melly sempat katakan.
Ternyata benar Melly merasa geram dengan pertanyaan itu.

Tidak sampai saat itu saja, Mikhael menarik tubuh Melly yang terbuka. Ia menggendong Melly ke atas punggungnya seraya berenang bagaikan atlit internasional.
Rasa kesal yang sempat terjadi tiba-tiba berubah hanya karena satu kebaikan Mikhael. Diam-diam Melly menyingkirkan egonya sebab Ia sangat rindu berenang.
Melly yang saat ini memeluk tubuh Mikhael merasa kagum melihat kepintaran yang Damian punya. Ia baru sadar jika kolam ini sangat dalam rupanya.

Hana yang ikut berenang di pundak Damian terpaksa memukul tubuh Damian untuk segera mengambil oksigen.
Damian sangat pintar mengatur oksigen saat berada di dalam air, sampai bisa tahan nafas 5 menit lamanya.
Melihat Melly yang memukul dadanya, Mikhael menuruti apa yang Melly inginkan. Ia keluar dari permukaan air dengan tingkah Melly yang mencari oksigen.

Melihat tingkah laku Melly membuat Mikhael menarik bibirnya untuk tersenyum.
Mata nya yang melihat Mikhael tersenyum membuat Melly berhenti bersikap aneh dan menceburkan wajahnya ke dalam air.
Ia sadar jika baru saja Ia bersikap malu pada senyum yang Mikhael tunjukkan.

Kesadarannya bertambah saat Ia baru sadar jika Ia baru saja luluh hanya kerena Mikhael mengajaknya berenang.
Jika Ia tahu akan seperti ini, Ia tidak akan pernah menerima ajakan itu. Sekarang harga diri yang Ia jaga seakan hilang hanya karena Mikhael tersenyum.

Bodoh kamu Melly.
Ucapnya dalam hati sembari keluar dari permukaan air lalu memalingkan wajah tanpa mau melihat Mikhael.

-Comen dan votenya ya guys.
Jangan sungkan memberi masukan ya.

Happy reading
Thank you 

Cool ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang