04. Setelah

359 9 0
                                    

Kamu selalu menjadi perempuan yang keras kepala ternyata. Aku akan menjaga mu.
-Jonathan

Banyak yang terjadi setelah peristiwa itu terjadi.
Sebuah peristiwa di mana Mikhael mampu membuat semua mata memandang ke arahnya. 
Lalu membelanya.

Memang tak bisa dipungkiri jika semuanya terjadi juga karena kesalahan Melly.
Ia kurang teliti menjaga nilai kebersihan dalam makanannya sehingga tamu nya marah padanya. Memang Ia pantas mendapatkan perlakuan dari Mikhael.
Dan sekarang Melly benar-benar merasa malu untuk meminta maaf pada Mikhael.
Tapi mau bagaimana lagi, memang Melly lah yang bersalah.

Semenjak kejadian itu juga Melly merasakan pelanggan nya mulai berkurang sekarang.
Ia yakin semuanya terjadi setelah kejadian itu.
Ia tidak mau berlarut-larut dalam masalah seperti ini. Ia harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah ini.
Jika tidak, Ia akan makan apa ? Toh dengan usaha inilah Melly mampu hidup di Jakarta.

Karena tidak ada satupun pelanggan yang datang untuk makan, maka Melly memutuskan untuk menutup warung makannya.
Lalu Ia pulang ke rumah untuk bersiap-siap ke kota demi meluruskan hidup.

Kaos kuning dengan rok batik kini sudah menempel ditubuh kurusnya. Rambutnya juga Ia kepang ke bawah hingga Melly tampak cantik di siang ini.
Dengan penampilan yang sederhana Melly keluar dari rumahnya dan berjalan menuju terminal yang tak jauh dari rumahnya.
Tak lupa juga Melly sudah membawa nomor handphone Jonathan dan beberapa lembar uang untuk membantunya hidup di kota nanti.

Sebelum Melly masuk ke dalam bus, Melly berinisiatif untuk meminjam handphone pada orang lain.
Ia harus menelpon Jonathan sekarang.

"Jonathan ini aku Melly. "  Untungnya ada orang yang berbaik hati pada Melly.

"..."

"Aku mau ke Jakarta. Aku mau minta maaf pada teman mu. "

"..."

"Ini sangat penting bagi ku Jonathan. Kamu tahu akhir-akhir ini tidak ada satupun pelanggan yang datang setelah kejadian itu. Mereka tidak lagi mempercayai aku. Jadi aku rasa aku harus bertindak seperti ini. Lagian aku juga belum meminta maaf padanya."
Jelas Melly dengan nada sedih memohon pada Jonathan agar mau membantunya.

"..."

" Makasih banget Jo. Nanti aku kasih tau kalau aku sudah sampai .Bye."
Melly sangat bahagia sekali sampai -sampai Ia lupa jika pemilik handphone sedang menunggunya.

Hubungan antara Jonathan dengan Melly sudah terjalin cukup lama. Jonathan sudah menganggap Melly sebagai adiknya begitu juga Melly yang menganggap Jonathan adalah abangnya.
Mereka bertemu saat Alm. Abang Melly berpesan pada Jonathan agar menjaga Melly setelah Ia pergi untuk selamanya.
Jonathan yang merasa kasihan dengan sahabatnya menerima pesan darinya dan mau menjaga Melly.
Tapi Melly adalah wanita yang sangat mandiri dari kecilnya. Maka tak heran jika Melly memilih untuk tinggal di kampung halamannya ketimbang ikut ke kota bersama Jonathan.

Namun tanggung jawab Jonathan tidak Ia ingkarkan.
Saat ada waktu kosong, Jonathan datang ke warung makan nya untuk melihat keadaan Melly.
Jujur saja, Jonathan merasa tidak enak membiarkan Melly sendirian di kampung. Apalagi Melly sama sekali tidak mau menerima barang yang Jonathan berikan padanya.
Salah satunya adalah handphone.
Padahal kan dengan adanya handphone Jonathan bisa berkomunikasi dengan Melly lebih dekat.
Tapi begitulah Melly.
Gadis kampung  yang keras kepala.

Di dalam bus, Melly menggunakan waktunya untuk menatap jalan raya dengan wajah yang lelah.
Bukan tubuhnya yang lelah tapi jiwanya yang lelah terkurung dalam bus sambil menunggu macet usai.

Wajahnya yang cemberut Ia tempelkan pada kaca putih bus  hingga orang yang di luar sana dapat melihat wajah jelek Melly yang Ia tunjukkan.
Melly tak peduli cibiran orang yang menghina wajahnya namun yang pasti Ia merasa lelah sekarang.

"Wanita bodoh ." Ucap Mikhael saat melihat wajah Melly yang mengundang matanya untuk melihat pemandangan yang  memalukan itu.
Saat ini Mikhael sedang berada dalam mobil nya menunggu lampu merah yang tak kunjung menjadi hijau.

Dalam hati Mikhael sudah tahu apa tujuan Melly datang ke kota.
Tiba-tiba saja muncul ide gila untuk membalasnya.
Sebuah ide yang akan sangat mempermalukan dirinya di hari kelak.
Sebagai balasan jika Mikhael bukanlah pria gampangan yang menerima hinaan dari wanita.

Permainan baru rupanya.
Sahut Mikhael dalam hati sambil menginjak pedal gas mobilnya.
Lalu berlalu dari macetnya ibu kota dengan segala permaianan yang akan menjadi mainannya sebentar lagi.

- Comment and Vote ya guys.
-Sorry for typo
-Thank You
From Author

Cool ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang