satu

9 2 3
                                    

Malam ini seorang Dj sudah menyalakan musiknya dan berjoged dengan asiknya, sebagian tamu sudah datang dan ikut larut dalam lantunan musik. Semua dekorasi tertata dengan rapi ada lilin yang menyala di setiap sudut tempat, benar-benar malam yang indah. Para tamu yang didominasi para remaja ini pun terlihat rapi dengan pakaian yang mereka pakai, semua lelaki menggunakan pakaian formal dan para perempuan menggunakan gaun yang memukau. Benar-benar nuansa yang romantis !

"Aqila !" panggil seseorang dari belakang yang membuat sang pemilik nama langsung menoleh ke sumber suara.

"Bella ?" sapa Aqila yang sedikit kaget dengan penampilan sahabatnya itu, begitupun sebaliknya. Bella sangat kaget dengan penampilan Aqila yang berubah drastis.

"beautiful" ujar mereka bersamaan lalu keduanya tertawa melihat tingkah masing-masing.

"Reno di dalam" ujar Bella sekedar memberi informasi tentang keberadaan sang pemilik acara.

Kemudian mereka berdua segera melangkah pergi menuju ke tempat yang Bella maksud, ternyata suasana di dalam sama ramainya dengan yang di luar. Setelah itu, Aqila segera menemui Reno untuk mengucapkan ucapan selamat atas bertambahnya umur di tahun ini.

"happy birthday Reno, maaf ya datang  terlambat" ujar Aqila sambil berjabat tangan dengan Reno.

"thank Qila, santai aja gue tau kesibukan elo kok" jawab Reno yang sudah mengenal sosok Aqila sejak satu tahun ini.

"ekhm !" dehem Bella yang langsung mendapat tatapan heran dari Reno dan Aqila. Sebenarnya mereka tau jika Bella sedang cemburu saat ini karena melihat pacar kesayangannya terlalu lama berjabat tangan dengan sahabatnya. Namun Reno selalu saja memanfaatkan keadaan seperti ini untuk semakin membuat Bella cemburu dengannya.

Reno melepaskan jabat tangannya dengan Aqila namun bukannya merangkul Bella, Reno justru merangkul Aqila yang langsung membuat tatapan sadis muncul dari mata Bella.

"Oo, jadi kalian mau selingkuh di depan pacar yang sah ?" ujar Bella dengan wajah kesal dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"karena selingkuh di depan pacar itu lebih asik" ujar Reno dengan santainya membuat Aqila tersenyum melihat tingkah pasangan kekasih ini.

"lihat aja nanti" ancam Bella.

"udahlah, kalian itu ribut terus" ujar Aqila sambil melepaskan rangkulan Reno. "ini juga" sindir Aqila pada Reno.

Setelah pesta selesai, Reno langsung mengajak Aqila dan pacarnya menuju ke taman belakang yang sudah disiapkan oleh Reno. Taman ini sudah dihias sedemikian rupa, ada meja yang dihiasi dengan lilin, taburan bunga dimana-mana, dan beberapa makanan yang sudah disiapkan. Reno mengajak mereka duduk dimana Reno dan Bella duduk berdampingan dan posisi Aqila ada di hadapan mereka.

"emang mau ada tamu lagi ?" tanya Aqila yang penasaran denga kursi kosong yang ada di sebelahnya.

"iya, bentar lagi datang" ujar Reno.

"siapa ?" tanya Aqila lagi.

"hai" sapa seseorang yang tiba-tiba datang membuat Aqila sedikit terkejut.

"nah ini dia orangnya, pas banget lagi diomongin langsung datang" sapa Reno sambil merangkul orang tersebut.

"sorry, sibuk" ujar laki-laki itu dengan tampang sombongnya.

"duduk-duduk, kita dinner bro !" kata Reno mempersilahkan orang itu duduk di samping Aqila yang menyambutnya dengan senyuman.

Lalu mereka semua langsung makan setelah di persilahkan oleh Reno selaku tuan rumah dan pemilik acara, tapi diam-diam Bella dan laki-laki itu saling lirik-lirikan sepertinya laki-laki itu memberi kode supaya Bella melakukan sesuatu. Karena kesal, Bella langsung menghentikan makannya dan melihat kearah laki-laki itu.

"ada ya playboy yang takut kenalan sama cewek ?" sindir Bella membuat semua mata tertuju padanya dan mengikuti arah pandang Bella yang tertuju pada laki-laki itu.

Diam-diam laki-laki itu langsung memberi kode kepada Reno, sepertinya Reno mengerti dan langsung menetralkan suasana dengan berdehem.

"oya kenalin, ini namanya Arven sahabat gue. Dan ini namanya Aqila, sahabatnya Bella sekaligus selingkuhan gue" ujar Reno yang langsung mendapat tatapan tajam dari Bella, Arven dan tentu saja dari Aqila.

"orang ini" guman Arven tidak menyangka.

"ya, silahkan kenalan nggak ada larangan disini" ujar Bella yang kemudian sibuk memakan makanannya membuat Aqila mendesah kesal.

"Arven" ujar Arven pada Aqila seraya mengulurkan telapak tangan kanannya.

"Aqila" ujar Aqila sambil berjabat tangan dengan Arven.

Malam semakin larut, makanan pun sudah habis sejak tadi. Akhirnya Aqila dan Arven berpamitan untuk pulang, sedangkan Bella dia akan tinggal sedikit lebih lama karena Reno sendiri yang akan mengarkan pacar kesayangannya itu pulang. Tepat di halaman depan rumah Reno mereka berpamitan, namun sepertinya Aqila sedang kesusahan untuk mentelfon sopirnya.

Arven diam-diam memperhatikan hal tersebut, batin Arven berteriak kegirangan karena dia punya kesempatan untuk modus dengan Aqila. Meskipun begitu, dia masih memajang wajah sok cool dihadapan semua orang.

"ekhm !" Arven berdehem seraya melangkah mendekati Aqila. "butuh bantuan ?" tawar Arven.

"enggak, makasih" tolak Aqila masih dengan senyuman meskipun hatinya sedang gelisah menunggu sopir yang tidak bisa dihubungi.

"ya nggak masalah sih, tapi nggak baik cewek cantik sendirian di pinggir jalan" ujar Arven membuat Aqila menatap tajam kearahnya. "banyak yang berkeliaran di tengah malam" tambah Arven membuat Aqila semakin gelisah.

"gue nggak takut hantu".

"gue nggak bilang hantu".

Mereka saling diam dan menatap selama beberapa saat, ini adalah ancaman untuk Aqila. Mau bagaimanapun dia mengelak namun tetap pada kenyataannya bahwa dia adalah gadis yang penakut. Aqila membuang nafas kasar, lalu dia berjalan pergi meninggalkan Arven yang tersenyum sinis dan langsung masuk ke mobilnya tanpa permisi. Dia duduk di bagian depan dengan tatapan lurus kedepan.
Melihat keberhasilannya itu, Arven dengan semangat langsung masuk mobilnya dan bersiap untuk mengendarai mobilnya menuju rumah Aqila.

"jadi elo selingkuhan Reno ?" tanya Arven membuat Aqila seakan tidak percaya dengan pertanyaan orang yang ada di sampingnya itu.

"apa ?".

"elo selingkuh di depan sahabat elo sendiri sama pacarnya ?" tanya Arven lagi semakin membuat Aqila tak percaya. "keren".

"apanya yang keren ?".

"gue bahkan belum pernah punya selingkuhan secantik ini".

"hah ?".

Sesampainya di depan gerbang rumah Aqila, dia langsung keluar dari mobil dengan wajah kesalnya. Dia juga menutup pintu mobil dengan kasar, malam ini sangat menyebalkan baginya karena harus pulang bersama orang segila Arven.

"thanks" ujar Aqila.

"gue nggak menerima ucapan".

"terlalu malam buat tawaran minum di rumah" ujar Aqila seakan tau dengan apa yang Arven inginkan.

"kalau gitu traktir gue makan besok, dah !" ujarnya lalu pamit dan segera melajukan mobilnya pergi dari rumah Aqila.

"besok ?".




Penasaran sama kelanjutan kisahnya ? Baca terus ya jangan lupa vote dan komen.

Terimakasih

PerfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang